Apa Perbedaan Box Office dan Blockbuster?

Ilustrasi/nme.com

Para penggemar film pasti tidak asing lagi dengan istilah "box office" dan "blockbuster". Dua istilah ini sering muncul ketika film-film terkenal akan dirilis. Meskipun terlihat mirip, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan mendasar. 

Awalnya, istilah "box office" digunakan untuk merujuk pada kotak atau peti yang digunakan untuk mengumpulkan sumbangan dari penonton yang menonton film tersebut. Pada masa itu, belum ada sistem penjualan tiket seperti yang ada sekarang. Namun, seiring perkembangan zaman, arti "box office" mengalami pergeseran. Saat ini, "box office" mengacu pada film yang mampu menghasilkan pendapatan yang melampaui biaya produksi dalam beberapa hari atau hanya dalam minggu pertama penayangan.

Sementara itu, istilah "blockbuster" juga mengalami perubahan arti seiring berjalannya waktu. Awalnya, "blockbuster" digunakan untuk film yang menghasilkan pendapatan lebih dari 100 juta dolar AS. Namun, definisinya berubah menjadi film dengan anggaran produksi yang tinggi dan dibintangi oleh aktor dan aktris terkenal. Sebagai hasilnya, film-film ini jadi populer dan diminati banyak orang bahkan sebelum dirilis secara resmi di bioskop.

Film "Jaws" pada 1975 menjadi film pertama yang dianggap sebagai "blockbuster" di Hollywood dengan penjualan tiket yang mencapai lebih dari 100 juta dolar AS.

Perbedaan antara "box office" dan "blockbuster" terletak pada pengertian di atas. Sebuah film dapat disebut sebagai "blockbuster" dan "box office" sekaligus. Biasanya, sebuah film "box office" dimulai sebagai "blockbuster" karena menghasilkan pendapatan yang melampaui biaya produksinya. Namun, tidak semua film "blockbuster" akan jadi "box office". Hal ini tergantung pada hasil penjualan tiket setelah film tersebut dirilis.

Hmm... ada yang mau menambahkan?