Dari Mana Munculnya Istilah Hidung Belang?

Ilustrasi/golife.id
Istilah itu pertama kali muncul di Jakarta—yang waktu itu bernama Batavia—pada awal zaman penjajahan Belanda, atau sekitar abad ke-17. Pada waktu itu, orang-orang Belanda yang datang ke Indonesia hanya para laki-lakinya. 

Mereka belum membawa istri dan keluarga, karena Indonesia masih merupakan tanah jajahan yang baru. Karenanya, para laki-laki itu pun sering dilanda rindu pada istrinya, dan hal itu mendorong mereka mengambil perempuan pribumi untuk dijadikan istri simpanan sementara.

Salah satu perempuan Indonesia yang menjalin hubungan rahasia semacam itu adalah Saartje Specx. Ia anak angkat seorang pejabat Belanda, Jan Pieterzoon Coen. Sedangkan kekasih gelapnya bernama Pieter Cortenhoeff, seorang perwira gubernur jenderal Belanda. Hubungan itu tidak diketahui, dan mungkin pula tidak direstui oleh Jan Pieterzoon Coen.

Suatu hari, Jan Pieterzoon Coen memergoki Saartje Specx sedang bercumbu dengan Pieter Cortenhoeff di kamarnya. Pieterzoon Coen sangat murka, dan ia melaporkan perbuatan itu kepada pihak berwajib dengan tuduhan perzinaan. Keduanya pun ditahan. Saartje Specx menjalani hukuman kurungan, sementara Pieter Cortenhoeff dijatuhi hukuman gantung di tengah kota.

Sebelum menjalani hukuman, hidung Pieter Cortenhoeff dicorengi arang hitam, sehingga tampak belang. Sejak itu, orang-orang yang tertangkap basah sedang berzina akan ditangkap dan dicorengkan arang pada hidung/wajahnya. Lama-lama, istilah “hidung belang” dikenal, dan digunakan hingga sekarang, meski artinya mungkin sudah jauh beda. 

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 5832009830373625569

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item