Bagaimana Cara Ilmuwan Menemukan Fosil-fosil Dinosaurus?

Ilustrasi/science.com
Fosil-fosil dinosaurus, dan aneka fosil lain, ditemukan dari waktu ke waktu, di berbagai tempat. Bagaimana para ilmuwan bisa menemukan fosil-fosil tersebut?

Biasanya karena ketidaksengajaan.

Umumnya, fosil dinosaurus maupun fosil-fosil lain ditemukan secara kebetulan atau tidak sengaja, di tempat-tempat acak, yang sering kali tak terduga. Artinya, ilmuwan atau paleontolog tidak bisa mempelajari permukaan tanah untuk kemudian yakin di dalamnya ada fosil yang terkubur.

Salah satu fosil dinosaurus terbesar, Argentinosaurus, misalnya, ditemukan secara tidak sengaja. Pada 1987, seorang petani di Argentina sedang mencangkul tanah, dan menemukan fosil betis Argentinosaurus yang ia kira fosil pohon. Ketika kabar itu merebak, paleontolog berdatangan ke sana, dan menggali area di sekitarnya, dan menemukan banyak tulang tercecer. 

Fosil terkenal lain, spesimen Tyrannosaurus, juga ditemukan secara tidak sengaja. Pada 12 Agustus 1990, Susan Hendrickson sedang bermobil melewati tebing di Hell Creek, Amerika Utara, dan ban mobilnya bocor. Jadi dia turun dari mobil, mengganti ban, lalu melepas lelah sambil memperhatikan lingkungan di sekitarnya.

Ketika iseng memperhatikan lingkungan di sekitarnya, dia menyadari ada potongan tulang yang mencuat dari lapisan tanah di tebing, dan mirip tengkorak dinosaurus. Ia melaporkan penemuannya pada museum setempat, dan para paleontolog berdatangan ke sana, menggali tanah, dan menemukan fosil Tyrannosaurus. Fosil itu dinamai ‘Sue’, merujuk pada nama panggilan Susan Hendrickson, orang yang menemukannya pertama kali.

Contoh lain, pada 21 Maret 2011, para pekerja di sebuah tambang pasir di Kanada tak sengaja menemukan fosil dinosaurus ketika sedang mengeruk tanah menggunakan ekskavator. Menyadari alat berat mereka menyentuh sesuatu yang aneh, para pekerja melapor ke Museum Royal Tyrell.

Para ilmuwan pun berdatangan ke sana, dan selama 14 hari kemudian mereka bekerja keras mengeluarkan fosil dari tanah, memplesternya, lalu mengangkutnya ke museum untuk dipisahkan dari lapisan batuan yang menyelubunginya. Belakangan, fosil itu diberi nama Borealopelta, yang sampai saat ini merupakan salah satu—kalau bukan yang nomor satu—fosil dinosaurus yang terawetkan paling baik.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sains 2129720756168848162

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item