Apa Itu Plutonium, dan Bagaimana Asal Usulnya?

Ilustrasi/thebulletin.org
Plutonium adalah unsur kimia yang memiliki simbol Pu dalam tabel periodik dan nomor atom 94. Unsur ini termasuk dalam golongan aktinida, dan merupakan salah satu unsur transuranium, yang artinya unsur yang memiliki nomor atom lebih besar dari uranium (nomor atom 92). 

Plutonium adalah unsur sintetis, yang berarti tidak ditemukan secara alami di Bumi, melainkan dibuat melalui reaksi nuklir dalam reaktor nuklir atau reaktor berkas partikel.

Plutonium pertama kali diproduksi secara artifisial oleh para peneliti di Proyek Manhattan pada 1940-an selama Perang Dunia II. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan senjata nuklir. Plutonium merupakan bahan bakar utama dalam bom atom tipe "implosion" yang digunakan oleh Amerika Serikat pada 1945 untuk menjatuhkan bom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

Plutonium memiliki beberapa isotop, yaitu varian dari elemen yang memiliki jumlah proton yang sama di inti atom, tetapi jumlah neutron berbeda. Isotop paling penting dari plutonium adalah plutonium-239 (Pu-239). Isotop ini memiliki sifat fisil, artinya dapat mengalami reaksi fisi nuklir dan membebaskan energi secara besar-besaran, serta digunakan sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir sipil dan militer.

Sifat-sifat plutonium yang unik membuatnya memiliki berbagai aplikasi, termasuk:

Senjata nuklir: Plutonium adalah bahan utama dalam senjata nuklir tipe implosion. Ketika sejumlah plutonium-239 dikumpulkan dalam massa kritis, reaksi fisi berantai akan terjadi, melepaskan energi yang sangat besar dan menghasilkan ledakan nuklir.

Pembangkit listrik nuklir: Plutonium-239 dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir untuk menghasilkan listrik. Proses ini melibatkan pemancaran neutron ke plutonium, yang menyebabkan reaksi fisi dan pelepasan energi yang digunakan untuk memanaskan air menjadi uap dan menggerakkan turbin listrik.

Pembuatan radioisotop: Plutonium digunakan dalam produksi radioisotop yang digunakan dalam berbagai aplikasi medis, termasuk terapi radiasi dan pencitraan medis.

Bahan bakar roket dan propulsi antariksa: Plutonium-238 (Pu-238) digunakan dalam generator termoelektrik radioisotop (RTG) untuk menyediakan daya untuk pesawat ruang angkasa jarak jauh seperti misi ke planet luar tata surya, di mana cahaya matahari yang mencukupi tidak lagi tersedia.

Meskipun plutonium memiliki banyak kegunaan dalam bidang nuklir, zat ini juga membawa risiko keamanan dan kesehatan yang serius. Plutonium adalah bahan yang sangat beracun dan radioaktif. Paparan langsung atau inhalasi debu plutonium dapat menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru, hati, dan sumsum tulang, serta meningkatkan risiko kanker. Karena itu, perlindungan radiasi dan langkah-langkah keselamatan yang ketat diperlukan saat menangani plutonium.

Karena potensi keamanannya yang sensitif, penggunaan dan pengolahan plutonium diatur ketat oleh badan-badan pengawas nuklir internasional, seperti Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan Badan Energi Atom Amerika Serikat (Nuclear Regulatory Commission - NRC). 

Negara-negara yang memiliki program nuklir biasanya mengambil langkah-langkah ketat untuk mengamankan dan mengontrol bahan plutonium mereka, untuk mencegah penyalahgunaan potensial dan proliferasi senjata nuklir.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sains 4975471050299339046

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item