Apa Itu Croissants dan Bagaimana Asal Usulnya?

https://www.belajarsampaimati.com/2025/06/apa-itu-croissants-dan-bagaimana-asal.html
![]() |
Ilustrasi/delicious.com.au |
Croissant adalah roti lapis yang terkenal dengan bentuk setengah bulan dan tekstur yang renyah di luar serta lembut di dalam. Makanan ini terbuat dari adonan ragi yang dilapisi mentega, kemudian dilipat dan digulung berulang kali untuk menciptakan lapisan-lapisan tipis. Proses ini dikenal sebagai "laminasi", dan memberi croissant karakteristik khasnya, yaitu kerapatan dan kerapuhan yang membuatnya sangat disukai sebagai sarapan atau camilan.
Croissant sering disajikan dengan selai, mentega, atau bahkan diisi dengan berbagai bahan seperti cokelat atau almond.
Asal usul croissant memiliki beberapa teori menarik. Salah satu teori menyatakan bahwa croissant berasal dari Austria, tempat roti serupa yang disebut "kipferl" telah ada sejak abad ke-13. Kipferl adalah roti berbentuk lengkung yang dapat dibuat dari adonan manis atau gurih.
Menurut legenda, ketika pasukan Ottoman mencoba menyerang Wina pada tahun 1683, para pembuat roti lokal bangun lebih awal untuk mempersiapkan roti mereka dan mendengar suara gempuran dari luar. Mereka memberi tahu penduduk tentang serangan tersebut, dan Wina berhasil bertahan. Sebagai perayaan kemenangan, para pembuat roti menciptakan roti berbentuk bulan sabit sebagai penghormatan pada bendera Ottoman.
Setelah itu, resep kipferl dibawa ke Prancis oleh Marie Antoinette, putri Austria yang menikah dengan Raja Louis XVI. Dalam perjalanannya ke Prancis, tradisi membuat roti berbentuk bulan sabit berkembang menjadi sesuatu yang sekarang kita kenal sebagai croissant. Proses pembuatan croissant yang melibatkan laminasi adonan dengan mentega menjadi ciri khas di Prancis, dan croissant mulai jadi bagian penting dari budaya kuliner Prancis pada abad ke-19.
Croissant yang kita kenal sekarang mulai muncul di Paris pada awal abad ke-20. Kafe-kafe dan boulangeries (toko roti) mulai menyajikan croissant sebagai bagian dari sarapan yang lengkap. Kombinasi antara rasa buttery dan tekstur yang renyah membuat croissant jadi pilihan favorit di kalangan penduduk lokal maupun wisatawan. Croissant juga menjadi simbol gastronomi Prancis, mencerminkan keahlian dan tradisi dalam pembuatan roti.
Proses pembuatan croissant memerlukan keterampilan dan kesabaran. Adonan dasar terdiri dari tepung, air, ragi, garam, dan mentega. Setelah adonan diuleni dan didiamkan, mentega dingin ditambahkan, dan proses laminasi dimulai. Adonan dilipat dan digulung beberapa kali untuk menciptakan lapisan-lapisan tipis yang akan mengembang saat dipanggang. Ketika croissant dipanggang, uap yang dihasilkan dari mentega dan kelembapan dalam adonan menciptakan lapisan-lapisan yang renyah dan mengembang.
Seiring berjalannya waktu, croissant telah berkembang menjadi variasi yang beragam di seluruh dunia. Berbagai jenis isian dan rasa telah diperkenalkan, seperti cokelat, almond, dan bahkan isian gurih seperti ham dan keju. Croissant juga telah jadi makanan populer di banyak negara, dengan banyak kafe dan restoran yang menyajikannya sebagai bagian dari menu sarapan atau makanan ringan.
Hmm... ada yang mau menambahkan?