Siapakah Paul Dirac?

Ilustrasi/history.com

Dilahirkan di Bristol, Britania Raya, 8 Agustus 1902, Paul Adrien Maurice Dirac adalah pakar fisika Inggris yang dianugerahi penghargaan Nobel dalam fisika tahun 1933 bersama dengan Erwin Rudolf Josef Alexander Schrödinger. Ia sering disejajarkan dengan Albert Einstein dan Niels Bohr. Dirac membuat mekanika kuantum versi baru dan menerapkan Teori Relativitas Einstein pada mekanika kuantum dalam bahasa matematika.

Ia juga meramalkan adanya positron/antielektron dan antiproton. Ramalannya itu kemudian terbukti ketika Carl Anderson menemukan positron hingga mendapatkan Nobel pada tahun 1933, dan Emilio Segre menemukan antiproton hingga memperoleh Nobel pada tahun 1959.

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA dan sekolah teknik, Paul Dirac melanjutkan studi di jurusan teknik elektro Universitas Bristol pada tahun 1918, karena dorongan ayahnya. Ia menyelesaikan kuliahnya di sana dengan baik, namun tidak mendapatkan pekerjaan yang cocok pasca berkecamuknya perang dunia pada saat itu.

Pada tahun 1921, untuk memenuhi keinginannya sendiri, Dirac masuk ke Universitas Cambridge untuk mempelajari matematika dan fisika. Lima tahun kemudian, pada 1926, ia memperoleh gelar Ph.D dari Universitas Cambridge.

Di Cambridge pulalah ia mengerjakan semua proyek penelitiannya sepanjang hidup, hingga ia pensiun sebagai profesor (lucasian professor) pada tahun 1969. Paul Dirac meninggal di Tallahasse, pada 20 Oktober 1984, dalam usia 82 tahun.

Bagi Inggris, Paul Dirac adalah fisikawan teoritis terbesar abad 20. Pada 1995, sebuah perayaan besar diselenggarakan di London untuk mengenang hasil karyanya dalam fisika.

Sebuah monumen khusus untuknya dibuat di Westminster Abbey untuk mengabadikan nama dan hasil karyanya, dan di monumen itu Paul Dirac bergabung dengan sejumlah monumen lain yang telah dibuat untuk Newton, Maxwell, Thomson, dan fisikawan-fisikawan besar lainnya.

Hmm... ada yang mau menambahkan?