Siapakah Soeharto?

Siapakah Soeharto? Belajar Sampai Mati, belajarsampaimati.com, hoeda manis
Ilustrasi/istimewa
Jenderal Besar TNI Purnawirawan Haji Muhammad Soeharto dilahirkan di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta, 8 Juni 1921. Ia menjadi presiden Indonesia ke-2 setelah menggantikan Soekarno.

Di dunia internasional, Soeharto mendapat julukan khas, “The Smiling General” (Sang Jenderal yang Tersenyum) karena raut mukanya yang selalu tersenyum di muka pers dalam setiap acara resmi kenegaraan.

Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Ketika terjadi peristiwa 30 September 1965, Soeharto menyatakan bahwa PKI adalah pihak yang bertanggung jawab, dan ia memimpin operasi untuk menumpasnya. Operasi itu kemudian menewaskan lebih dari 500.000 jiwa.

Peristiwa 30 September itu pulalah yang secara tidak langsung menaikkan Soeharto ke kursi kekuasaan Indonesia, setelah terjadi pengambilalihan kekuasaan dari Soekarno kepada dirinya.

Soeharto resmi menjadi presiden pada tahun 1968. Setelah itu, ia dipilih kembali oleh MPR pada 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Ia adalah orang Indonesia terlama dalam jabatannya sebagai presiden. Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada 21 Mei, menyusul terjadinya Kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa.

Selama berkuasa sebagai presiden hingga 32 tahun, Soeharto telah banyak mempengaruhi sejarah Indonesia. Ia melarang komunisme dan pembentukan partai komunis, membawa Indonesia sebagai negara yang berhasil melakukan swasembada pangan, dan menjadikan negeri ini melaksanakan pembangunan dalam berbagai bidang, sehingga ia pun dijuluki Bapak Pembangunan.

Dalam bidang kependudukan, Soeharto memperoleh penghargaan UN Population Award dari PBB, pada 8 Juni 1989. Di ASEAN, Soeharto juga dianggap berjasa ikut mengembangkan organisasi regional itu, sehingga diperhitungkan di dunia. Sementara Robert Edward Elson—penulis buku “Soeharto: Political Biography”—menyebut Soeharto sebagai “tokoh yang amat penting selama abad 20 di Asia”.

Namun, di luar prestasinya, Soeharto juga melaksanakan kebijakan yang dinilai membelenggu rakyatnya. Pada 1978, dalam rangka mengeliminir gerakan mahasiswa, ia memberlakukan NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan). Melalui UU Pokok Pers No. 12 tahun 1982, Soeharto membungkam pers, sehingga selama pemerintahannya banyak media massa yang dibredel.

Puncaknya, pemerintahan Soeharto juga dinilai sebagai rezim paling korup sepanjang masa, dengan nilai korupsi mencapai lebih dari 30 miliar dollar AS. Menurut Transparency International, Soeharto menggelapkan uang dengan jumlah terbanyak dibandingkan pemimpin dunia lain dalam sejarah, dengan perkiraan 15-35 miliar dollar AS.

Parahnya tingkat korupsi—yang beriringan dengan kolusi serta nepotisme—itulah yang kemudian dianggap sebagai salah satu penyebab hancurnya ekonomi Indonesia pada 1998 ketika krisis moneter melanda dunia.

Kejatuhan ekonomi di Indonesia kemudian berbuntut pada turunnya Soeharto dari kursi kekuasaan, dan rakyat lalu menuntut agar Soeharto diadili atas korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan selama masa pemerintahan.

Upaya untuk mengadili Soeharto telah mulai dilakukan, tidak lama setelah ia turun dari jabatannya. Namun, upaya itu kemudian berhenti di tengah jalan karena kesehatan Soeharto yang memburuk. Setelah beberapa kali keluar masuk rumah sakit untuk perawatan, Soeharto akhirnya meninggal dunia pada 27 Januari 2008. Ia dimakamkan di Astana Giri Bangun, di sisi makam istrinya.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh 7821621666623148260

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item