Mengapa Hari Buruh Sedunia Diperingati Pada Tanggal 1 Mei?

Mengapa Hari Buruh Sedunia Diperingati Pada Tanggal 1 Mei? Belajar Sampai Mati, belajarsampaimati.com, hoeda manis
Ilustrasi/elshinta.com
Jauh bertahun-tahun yang lalu, pada tahun 1800-an, jam kerja para buruh mencapai 12 jam, atau bahkan lebih, sehingga para buruh waktu itu sangat terkuras tenaganya, sementara upah yang diterima tidak sepadan dengan waktu kerja mereka. Lebih dari itu, mereka juga memperoleh perlakuan yang tidak layak dari para majikan atau pemilik modal.

Karena kondisi itu, para buruh di berbagai negara mulai memberontak dengan cara melakukan mogok kerja. Aksi pemogokan itu kemudian mencapai puncaknya pada 1 Mei 1886, ketika sebuah demonstrasi besar-besaran pecah di Amerika. Pada waktu itu, sekitar 400.000 buruh di AS menuntut pengurangan jam kerja mereka.

Aksi demonstrasi para buruh itu dilawan dengan kekerasan, dan polisi-polisi Amerika menembaki para demonstran hingga korban yang tewas mencapai ratusan orang, sementara para pemimpin demonstrasi tersebut dihukum mati. Peristiwa itu kemudian membuka mata dunia atas nasib buruh yang selama itu diperlakukan tidak adil—bahkan mirip budak.

Akhirnya, pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia—yang diselenggarakan di Paris—menetapkan peristiwa di AS pada 1 Mei itu sebagai hari buruh sedunia, dan mengeluarkan resolusi yang berisi, “Sebuah aksi internasional besar harus diorganisir pada satu hari tertentu, dimana semua negara dan kota-kota pada waktu yang bersamaan, pada satu hari yang disepakati bersama, semua buruh menuntut agar pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional Prancis.”

Resolusi itu mendapat sambutan positif dari berbagai negara, dan sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei—yang juga sering diistilahkan dengan May Day—diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia.

Di Indonesia sendiri, Hari Buruh pada tanggal 1 Mei telah mulai dirayakan sejak tahun 1920, namun kemudian dilarang pemerintah sejak Orde Baru berkuasa.

Hmm... ada yang mau menambahkan? 

Related

Sejarah 190529570733385014

Posting Komentar

  1. hah, kirain aku bakal yang pertamax koment. ternyata udah banyak yang koment ya. :(

    BalasHapus
  2. @amelia ristyanti
    Lhoh, bukannya sekarang kamu dapet pertamax?

    BalasHapus
  3. haduh, maksudnya bukan koment di post ini, tapi pertamax koment di blog gitu.

    BalasHapus
  4. @amelia ristyanti
    Kamu sih, datangnya terlambat, nggak dari kemarin2. Ya nggak penting2 amat kan? Eh, itu profilmu dikasih foto dunk, biar kalau koment di sini muncul fotonya.

    BalasHapus
  5. @Hoeda: OOT, Mas Hoeda pasang foto asli dong. Penasaran sama wajahmu. :p

    BalasHapus
  6. @honeylizious
    Gini nih akibatnya kalau gak pake verifikasi. :N

    BalasHapus
  7. @hoeda: aku kan gak spam. Hanya ngebaca byk dan komeng byk dihari yg sama. Soalnya g puas bc dikit dan komeng dikit.

    BalasHapus
  8. iya, aku juga berharap semoga pembaca yang lain juga kayak kamu. Yang malas tuh nanggepin koment yang asal lewat. Gak baca postingnya, tapi ninggalin koment, jadinya nggak nyambung.

    BalasHapus

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item