Bagaimana Belatung Mengungkap Kejahatan?

Bagaimana Belatung Mengungkap Kejahatan?
Ilustrasi/istimewa
Keberadaan belatung pada mayat dapat membantu mengungkapkan banyak hal menyangkut kematian seseorang (dalam kasus pembunuhan), misal waktu kematian, penyebab kematian, bahkan tempat kematian.

Karena itu, hewan kecil menjijikkan itu pun sering menjadi “mitra” pihak kepolisian, khususnya di bidang forensik. Dalam ilmu etnomologi forensik, belatung bahkan dianggap sebagai “amazing insect”.

Bagaimana belatung mengungkap kematian seseorang? Memperkirakan waktu kematian seseorang secara tepat bukan perkara mudah, meski kekakuan dan lebam mayat dapat membantu. Untuk hal itu, ahli forensik biasanya akan memeriksa alat pernapasan belatung.

Alat pernapasan belatung terus mengalami perubahan sejalan dengan waktu, dan dari situ ahli forensik akan dapat memperkirakan waktu kematian mayat tersebut.

Selain memberikan kontribusi dalam hal memperkirakan waktu kematian, belatung juga dapat membantu menentukan apakah lokasi ditemukannya mayat sama dengan lokasi kematiannya. Untuk hal itu, ahli forensik akan mencocokkan jenis belatung atau serangga lain yang ditemukan di tubuh mayat, dengan tipe belatung atau serangga lain yang hidup di sekitar lokasi ditemukannya mayat.

Kemudian, dalam mengidentifikasi mayat, belatung juga dapat membantu ahli forensik. Kadang-kadang ditemukan mayat sudah tak berbentuk sehingga sulit dikenali, kadang-kadang pula sesosok mayat digali dari kuburannya untuk sebuah visum. Untuk hal tersebut, ahli forensik juga dapat memeriksa belatung.

Karena kebiasaan belatung yang mencerna jaringan tubuh mayat, maka saluran cerna belatung diperiksa melalui tes DNA untuk proses identifikasi. Selain itu, belatung juga memakan cairan sperma atau cairan vagina. Sehingga, selain identifikasi korban, belatung dapat juga digunakan untuk mencari identitas pelaku dalam kasus kekerasan seksual.

Yang paling menakjubkan, belatung juga dapat mengungkapkan penyebab kematian seseorang. Untuk hal itu, ahli forensik akan memeriksa bagian tubuh mayat yang paling banyak terdapat belatung. Belatung umumnya paling menyukai hidup di bagian mata, hidung, telinga, atau mulut. Apabila belatung ditemukan di bagian tubuh yang lain, ahli forensik akan mengambil kesimpulan tertentu.

Jika belatung ditemukan di lengan, misalnya, maka diidentifikasi ada luka pada lengan, sebab luka yang mengeluarkan darah merupakan hal menarik dan disukai para belatung, sehingga mereka berkumpul di bagian luka tersebut.

Begitu pula jika banyak belatung ditemukan di bagian kemaluan dan anus. Belatung tidak menyukai kedua tempat itu. Namun, jika ada bau khusus yang menarik dari kedua tempat tersebut—misalnya bau cairan sperma atau vagina—maka belatung akan banyak ditemukan di daerah tersebut, dan hal itu dapat diidentifikasi adanya kekerasan seksual sebelum kematian.

Bahkan jika ada indikasi atau kecurigaan kematian akibat racun, belatung juga dapat mengungkapkannya. Untuk hal itu, ahli forensik akan mengekstraksi belatung yang terdapat pada mayat, dan melakukan uji racun (toksikologi).

Hmm… bagaimana menurutmu?

Related

Umum 5690947363716810947

Posting Komentar

  1. wah, ternyata manfaatnya besar juga ya si belatung :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Eks. Bagaimana kalau mulai sekarang kamu mengkonsumsi belatung sebagai makanan sehari-hari? ☺

      Hapus

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item