Mengapa Distribusi Listrik Menggunakan Arus Bolak-balik?

Arus listrik searah (DC) mengalir hanya dalam satu arah, sedang arus bolak-balik (AC) mengalir secara bolak-balik berkali-kali dalam setiap...


Arus listrik searah (DC) mengalir hanya dalam satu arah, sedang arus bolak-balik (AC) mengalir secara bolak-balik berkali-kali dalam setiap detik. Semula, listrik didistribusikan dalam bentuk searah, karena generator listrik di masa lalu dekat sekali dengan lampu-lampu yang menggunakan listriknya. Pada masa awal penggunaan lampu listrik, kinerja sistem listrik semacam itu juga dianggap bagus.

Namun, dengan meningkatnya kebutuhan listrik untuk penerangan, arus searah mulai tidak memadai. Ketika disalurkan pada tegangan tinggi, arus listrik kehilangan sebagian energinya. Akibatnya, mengirimkan arus searah melalui kabel tegangan tinggi yang dibutuhkan untuk pengiriman jarak jauh menjadi tidak ekonomis. Rangkaian arus searah akan membutuhkan stasiun-stasiun pembangkit setiap lima atau enam kilometer, sehingga terlalu mahal untuk kawasan yang luas.

Sampai kemudian, pada tahun 1885, George Westinghouse membeli hak paten untuk arus bolak-balik (AC), dan mulai menggunakannya. Melalui arus bolak-balik, listrik tegangan tinggi bisa disalurkan dengan lebih murah daripada arus searah, dan tegangannya pun bisa dinaikkan atau diturunkan dengan hanya mengaktifkan transformator. Karena relatif lebih fleksibel dan lebih murah, listrik arus bolak-balik pun lebih dipilih daripada arus searah.

Hmm… ada yang mau menambahkan?


Related

Iptek 7865537258823750237

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item