Apa Penyebab Terjadinya Perang Teluk?

Apa Penyebab Terjadinya Perang Teluk? Belajar Sampai Mati, belajarsampaimati.com, hoeda manis
Ilustrasi/grid.id
Perang Teluk yang berlangsung antara 1990-1991 adalah perang antara Irak dan Kuwait, yang kemudian memicu negara-negara lain untuk bergabung dalam perang. Perang itu dimulai dengan invasi Irak ke Kuwait. Lalu Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya ikut terjun dengan dalih membebaskan Kuwait.

Sebelumnya, pada Agustus 1988, Irak baru saja melakukan gencatan senjata dengan Iran. Seusai perang melawan Iran, Irak hampir bangkrut akibat biaya perang yang besar, ditambah lagi banyaknya utang pada Arab Saudi dan Kuwait. Karena tekanan itu, Irak mendesak kedua negara tersebut untuk menghapuskan utang Irak, namun Kuwait dan Arab Saudi menolak.

Ketika harga minyak jatuh, perekonomian Irak semakin kacau. Pemerintah Irak menyebutnya perang ekonomi, dan menuduh Kuwait sebagai pelakunya. Irak mengecam Kuwait yang memproduksi minyak melebihi kuota OPEC, dan menuduh Kuwait melakukan ‘pengeboran miring’ melintasi perbatasan Irak, dan mengambil minyak Irak.

Klaim itu dilanjutkan dengan pernyataan Irak, bahwa Kuwait adalah bagian provinsi Basra dari Kekaisaran Ottoman, sehingga masih menjadi bagian negara Irak. Kemudian, pada awal Juli 1990, Irak mengeluhkan perilaku Kuwait yang dianggap tidak menghormati kuota mereka, dan secara terbuka mengancam akan mengambil tindakan militer. Pada 31 Juli 1990, negosiasi antara pemerintah Irak dan Kuwait menemui jalan buntu.

Akhirnya, pada 2 Agustus 1990, Irak melancarkan invasi ke Kuwait dengan pesawat tempur, dan mengebom ibukota Kuwait. Irak juga menurunkan divisi militer lain untuk merebut bandara dan pangkalan militer Kuwait. Hanya dalam dua hari, sebagian angkatan bersenjata Kuwait telah dikalahkan. Dunia pun terguncang oleh aksi militer Irak. Di hari invasi itu, Dewan Keamanan PBB segera menuntut Irak untuk mundur.

Sementara itu, Raja Fahd dari Arab Saudi meminta bantuan dunia dan menawarkan pangkalan udara serta fasilitas militernya, karena khawatir akan menjadi sasaran Irak berikutnya. Amerika Serikat menyambut permintaan Raja Fahd dengan memobilisasi kekuatan militernya, dan mengirimkan 48 pesawat tempur.

Saddam Hussein, pemimpin Irak, menyambut reaksi Amerika dengan mengumumkan Kuwait sebagai provinsi Irak ke-19, dan mengangkat sepupunya, Ali Hassan al-Majid, sebagai gubernur Kuwait.

Menghadapi masalah itu, PBB mengeluarkan beberapa resolusi yang mengecam, dan memberi sanksi ekonomi kepada Irak. Salah satu resolusi penting disahkan pada 29 November 1990, yang memberikan tenggat waktu penarikan Irak dari Kuwait hingga 15 Januari 1991. Jika tidak dilaksanakan, maka akan dilakukan semua yang diperlukan untuk menegakkan dan melaksanakan resolusi tersebut.

Amerika membentuk koalisi pasukan yang terdiri dari 34 negara untuk menentang agresi Irak. Satu hari setelah tenggat waktu yang ditetapkan Resolusi PBB tidak dipatuhi Irak, koalisi pun melancarkan serangan udara besar-besaran, yang disebut Desert Storm (Operasi Badai Gurun).

Pada 24 Februari, pasukan lapis baja Amerika dan Inggris memasuki perbatasan Irak, dan pada 26 Februari pasukan Irak mundur dari Kuwait setelah sebelumnya membakar 737 sumur minyak Kuwait.

Akhirnya, pada 28 Februari 1991, Presiden Amerika, George HW. Bush, mengumumkan gencatan senjata dan menyatakan Kuwait telah dibebaskan.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

__________________________

Catatan terkait:
Apa Penyebab dan Dampak Perang Dunia I?
Apa Perbedaan Pria dan Wanita Terkait Kebiasaan Merokok?

Related

Sejarah 9196976411330370883

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item