Negara-negara Mana saja yang Menggratiskan Biaya Pendidikan?

 Negara-negara Mana saja yang Menggratiskan Biaya Pendidikan?
Ilustrasi/istimewa
Ada yang menarik dalam sistem pendidikan di Finlandia. Di sana, sistem pendidikan (proses kegiatan belajar mengajar) terletak pada kemandirian siswa dan gurunya. Pada setiap jenjang pendidikan, para siswa diberi kesempatan penuh untuk menentukan jadwal ujiannya sendiri untuk mata pelajaran yang menurutnya sudah mampu dikuasai.

Kegiatan belajar mengajar secara mandiri seperti itu diprioritaskan oleh Finlandia, hingga mampu menempati posisi puncak sebagai negara yang paling berhasil mengelola pendidikan nasionalnya.

Evaluasi belajar secara nasional dilaksanakan tanpa campur tangan pemerintah sedikit pun. Setiap sekolah juga memberikan kuasa penuh kepada guru untuk menyusun kurikulumnya sendiri, yang didasarkan pada kemampuan siswa serta kebutuhan seperti apa yang diperlukan. Tidak ada target-target pembelajaran tertentu yang ditetapkan pemerintah yang harus dikejar.

Bahkan, pergantian presiden dan menteri pendidikan di Finlandia tidak mempengaruhi masa depan pendidikan, karena fungsi pemerintah dalam memajukan pendidikan hanya dalam dukungan finansial dan legalitas.

Finlandia memang menggratiskan biaya pendidikan bagi siswanya, karena biaya pendidikan ditanggung pemerintah. Tidak hanya menanggung biaya pendidikan, pemerintah di sana bahkan menyediakan bus jemputan untuk murid sekolah dasar. Sementara siswa di tingkat menengah diberi subsidi biaya transportasi.

Di luar itu, pemerintah Finlandia juga menyediakan buku-buku dan perpustakaan lengkap, serta makan siang untuk para pelajar. Karenanya, pelajar di Finlandia hanya perlu datang dan belajar, tanpa harus repot memikirkan hal lain.

Faktor menarik dari dunia pendidikan di Finlandia tidak hanya pada biayanya yang gratis dan sistem pendidikannya yang mandiri, tapi juga pada kualitas guru-guru atau pengajarnya. Guru-guru di Finlandia adalah lulusan terbaik setiap perguruan tinggi, dan mereka harus masuk kelompok 10 besar lulusan terbaik.

Karenanya, menjadi guru di Finlandia bukan hal mudah, karena posisi itu hanya dapat ditempati orang-orang terbaik. Karenanya pula, masyarakat Finlandia sangat menghormati dan menghargai profesi guru.

Pendidikan memang faktor penting dalam menunjang kehidupan, selain makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Karena itu pula banyak negara yang sangat memperhatikan bahkan memprioritaskan pendidikan bagi warganya, dengan berbagai cara dan upaya.

Salah satu upaya yang mudah adalah dengan menggratiskan biaya pendidikan, sehingga siapa pun bisa belajar tanpa harus memikirkan biayanya. Kenyataan itulah yang terjadi di Finlandia.

Selain Finlandia, ada beberapa negara lain yang juga menggratiskan biaya pendidikan, dari tingkat dasar (SD) sampai perguruan tinggi (universitas). Fasilitas itu tidak hanya diberikan untuk warganya sendiri, tapi juga bagi pendatang, meski khusus untuk perguruan tinggi. Berikut ini beberapa negara hebat itu, yang perlu kita tahu.

Finlandia

Semua jenjang pendidikan di Finlandia gratis alias tidak bayar—dari tingkat SD sampai perguruan tinggi. Artinya, setiap orang di Finlandia bisa sekolah sejak SD sampai setinggi-tingginya tanpa harus membayar. Namun, bagi warga pendatang (yang berasal dari negara lain) fasilitas gratis itu hanya diberikan untuk pendidikan perguruan tinggi, dari S1 (sarjana) sampai S3 (doktor).

Finlandia sangat terbuka terhadap para mahasiswa dari negara lain yang ingin melanjutkan pendidikan di sana. Bisa dibilang, belajar di perguruan tinggi Finlandia tidak perlu repot mencari beasiswa, karena memang pendidikannya digratiskan oleh pemerintah. Untuk warga pendatang, yang perlu mereka lakukan hanya membiayai hidupnya selama di sana.

Umumnya, para mahasiswa dari negara lain yang belajar di Finlandia diberi kesempatan untuk memperoleh penghasilan tambahan dengan bekerja paruh waktu, selama maksimal 20 jam per minggu.

Bekerja 20 jam per minggu itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup seorang mahasiswa di Finlandia. Selain itu, mereka juga bisa memperoleh dukungan finansial dari lembaga donor beasiswa, jika memang memerlukan.

Swedia

Biaya hidup di Swedia tergolong tinggi. Namun, dalam hal pendidikan, negara itu menggratiskan setiap warganya untuk sekolah dari tingkat dasar sampai jenjang yang paling tinggi. Tidak hanya menggratiskan biaya pendidikan, setiap murid di Swedia bahkan diberi aneka kebutuhan belajar semisal buku tulis, pensil, dan lain-lain, untuk menunjang kelancaran belajar.

Selain itu, meski tidak semua, sekolah-sekolah di Swedia juga menyediakan makan siang gratis untuk para muridnya. Umumnya, sekolah-sekolah yang menyediakan makan siang gratis ini ada di daerah-daerah yang relatif sejahtera. Selain itu, yang lebih menyenangkan, masing-masing pelajar di sana juga mendapatkan tunjangan sekolah sebesar 900 Skr (sekitar US$ 120) per bulan.

Pendidikan di perguruan tinggi juga digratiskan, bahkan termasuk untuk mahasiswa yang datang dari negara lain. Tidak ada biaya pendaftaran, juga tidak ada biaya semesteran atau semacamnya. Satu-satunya biaya yang umum berlaku di perguruan tinggi Swedia hanyalah iuran kesejahteraan mahasiswa, yang biasanya diurus oleh persatuan/dewan mahasiswa.

Iuran itu digunakan untuk berbagai acara dan keperluan yang diselenggarakan mahasiswa di masing-masing kampus. Selain itu, besarnya iuran itu juga relatif terjangkau dan tidak memberatkan.

Sama seperti Finlandia, perguruan tinggi di Swedia memperoleh biaya operasionalnya dari pemerintah, dan jumlahnya disesuaikan dengan jumlah pelajar/mahasiswa yang belajar di masing-masing lembaga.

Warga asing yang ingin kuliah S1 atau tingkatan diploma di Swedia diwajibkan lulus bahasa Swedia untuk tingkatan SMA. Sekadar informasi, bahasa Swedia mirip bahasa Jerman, dan memiliki berbagai tingkatan. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari bisa menggunakan bahasa Inggris, karena orang Swedia rata-rata mampu berbahasa Inggris.

Jerman

Jerman sangat mengistimewakan pelajar. Negara ini memang menetapkan pajak yang relatif tinggi bagi para warganya. Tapi pajak yang tinggi itu dikembalikan kepada warga dalam bentuk pendidikan gratis, dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

Di Jerman, setiap anak sekolah atau mahasiswa hanya perlu datang dan belajar dengan baik. Tidak perlu repot membayar biaya pendaftaran, tidak perlu pusing memikirkan biaya semestaran.

Mahasiswa yang datang dari luar negeri juga diberi fasilitas gratis untuk berkuliah di Jerman. Namun biaya hidup tentu ditanggung sendiri. Itu pun tidak perlu terlalu dihawatirkan, karena biaya hidup mahasiswa di Jerman bisa dibilang tidak terlalu besar.

Selain itu, mahasiswa pendatang diberi kesempatan untuk bekerja paruh waktu jika berminat, dengan bayaran yang mampu memenuhi semua kebutuhan hidup rata-rata si mahasiswa.

Selain itu, di masa liburan, mahasiswa pendatang juga diberi kesempatan untuk bekerja full time atau penuh waktu selama 3 bulan dengan 40 jam per minggu. Pendapatannya pun relatif bagus. Bahkan saat magang yang berhubungan dengan keperluan pendidikan pun, mahasiswa magang berhak mendapatkan penghasilan yang relatif besar.

Selain itu, saat telah menyelesaikan pendidikan di sana, dan mahasiswa luar negeri akan pulang kembali ke tanah airnya, pemerintah Jerman akan memberikan uang saku, serta membantu membayar biaya penerbangan.

Mesir


Sejak masa lampau, Mesir telah dikenal sebagai mercusuar peradaban dan pusat pendidikan dunia. Kesan itu masih bertahan hingga saat ini, hingga banyak orang dari berbagai belahan dunia berdatangan ke Mesir untuk belajar dan menuntut ilmu, termasuk dari Indonesia.

Salah satu perguruan tinggi yang terkenal dan menjadi favorit banyak mahasiswa yang kuliah di Mesir adalah Universitas Al-Azhar. Institusi pendidikan ini terkenal program beasiswanya, yang diberikan secara berkesinambungan setiap tahun. Universitas Al-Azhar menyediakan beasiswa dari tingkat sarjana hingga doktoral.

Jika kuliah di Universitas Al-Azhar, yang diperlukan hanyalah biaya hidup, karena biaya pendidikannya gratis. Mengenai biaya hidup juga tidak perlu terlalu dirisaukan, karena tidak begitu besar. Banyak orang Indonesia yang lebih memilih kuliah di Mesir, karena menghitung biaya hidup mahasiswa di sana relatif sama dengan biaya hidup mahasiswa di negeri ini.

Taiwan

Taiwan sebenarnya sudah cukup lama membuka diri terhadap mahasiswa asing yang ingin belajar di sana, namun tampaknya masih banyak yang belum menyadari kenyataan itu.

Jumlah mahasiswa internasional di Taiwan pun bisa dibilang belum terlalu banyak, karena masih minimnya mahasiswa asing yang berkuliah di sana. Yang jelas, Taiwan menggratiskan biaya pendidikannya, khususnya pendidikan perguruan tinggi.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 7066543236849306065

Posting Komentar

  1. Jepang belum gratis yah?
    seingatku Arab Saudi juga gratiskan biaya pendidikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak nemu data Jepang dan Arab Saudi, John. Kalaupun dua negara itu menggratiskan biaya pendidikan, mungkin hanya untuk warganya sendiri.

      Hapus
    2. sepertinya untuk warganya doang

      Hapus
  2. maroko katanya juga gratis lho

    BalasHapus

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item