Negara-negara dengan Kasus Bullying Tertinggi di Dunia

Negara-negara dengan Kasus Bullying Tertinggi di Dunia
Jepang/detik.com
Istilah bullying kini makin akrab di telinga kita, akibat makin seringnya kita mendengar kasus-kasus tersebut. Secara umum, bullying biasa diartikan sebagai penindasan terhadap yang lemah, atau perilaku menyakitkan yang dilakukan seseorang kepada orang lain dengan tujuan mengejek, merendahkan, mendiskreditkan, mencemarkan nama baik, dan semacamnya.

Yang mengkhawatirkan, perilaku bullying marak dalam kehidupan para remaja, dan banyak terjadi di sekolah-sekolah. Biasanya, bullying di sekolah dilakukan para senior kepada yuniornya, atau seseorang kepada temannya.

Berdasarkan penelitian, bullying yang dilakukan oleh dan kepada siswa pria umumnya berupa kekerasan fisik, sedangkan bullying yang dilakukan oleh dan kepada siswi perempuan umumnya berupa ejekan, hinaan, atau gosip yang disebarluaskan.

Secara umum, ada empat macam bullying, yaitu bullying fisik, bullying secara sosial, bullying secara verbal, dan cyber bullying.

Bullying secara fisik adalah tindakan menyakiti seseorang secara fisik. Intimidasi fisik misalnya menekan, menendang, mencubit, mendorong, mengambil atau merusak harta benda seseorang, melakukan tindakan yang kasar, dan lain-lain.

Bullying secara sosial, kadang disebut pula relational bullying, adalah tindakan yang mengakibatkan rusaknya reputasi seseorang atau hubungan. Intimidasi sosial ini misalnya mengajak anak-anak lain untuk tidak berteman dengan seseorang, menyebarkan rumor tentang seseorang, mempermalukan seseorang di depan umum, atau semacamnya.

Bullying secara verbal adalah perilaku menyakitkan berupa ucapan, misalnya dengan berkata-kata atau menuliskan sesuatu yang bermuatan sindiran, mengejek, komentar yang tidak pantas, dan ancaman.

Sedangkan cyber bullying adalah segala bentuk kekerasan yang dialami anak atau remaja, dan dilakukan teman seusia mereka, melalui dunia cyber atau internet. Cyber bullying terjadi ketika seorang anak atau remaja diejek, dihina, diintimidasi, atau dipermalukan oleh anak atau remaja lain melalui media internet, teknologi digital, atau telepon seluler.

Menurut survei yang dilakukan Latitude News terhadap 40 negara, Indonesia masuk sebagai salah satu negara dengan kasus bullying tertinggi, khususnya cyber bullying. Hasil penelitian itu memasukkan kategori seseorang disebut korban cyber bullying merupakan korban yang dihina, diabaikan, atau digosipkan di dunia maya.

Berdasarkan penelitian, 91 persen responden asal Indonesia mengaku telah melihat kasus cyber bullying. Kemudian, data menunjukkan bahwa cyber bullying paling sering terjadi melalui media sosial, khususnya Facebook. Di Indonesia, 74 persen responden menunjuk Facebook sebagai biang cyber bullying, dan 44 persen menyebut media website yang lain. Selain itu, kasus ini juga paling sering dilakukan melalui ponsel, chat room, e-mail, dan online instant messaging.

Dari 40 negara yang disurvei, Latitude News menempatkan lima negara di peringkat teratas sebagai negara-negara dengan kasus bullying tertinggi, khususnya terhadap anak-anak dan remaja. Berikut ini uraian singkatnya.

Jepang

Jepang menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan kasus bullying sangat tinggi, khususnya yang terjadi di sekolah. Di Jepang, kasus bullying umumnya dilakukan dengan cara mengucilkan si korban, daripada melakukan aksi kekerasan secara fisik. Seisi ruangan kelas bisa saling bekerjasama menyudutkan si korban. Di Jepang, tindakan seperti itu disebut “ijime”.

Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara pengguna Facebook dan Twitter terbesar. Karenanya, aksi bullying di Indonesia juga lebih banyak terjadi di media internet semacam Facebook atau Twitter. Karena penggunaan media sosial semacam Facebook dan Twitter, anak-anak Indonesia cenderung mengalami cyberbullied atau bullying di dunia maya.

Kanada dan Amerika Serikat

Kanada dan Amerika Serikat sebenarnya sudah sejak dulu bergumul dengan masalah bullying di sekolah-sekolah. Selain tingkat kasusnya sangat tinggi, perilaku bullying di dua negara itu bahkan sudah mengkhawatirkan, karena kadang sampai menghilangkan nyawa seseorang.

Karena kenyataan itu pula, Kanada dan Amerika Serikat pun tidak memberi toleransi terhadap para pelaku bullying, dan mereka menindak dengan keras, khususnya untuk kasus yang terjadi di sekolah.

Finlandia

Tidak jauh berbeda dengan negara-negara yang disebut sebelumnya, kasus bullying di Finlandia juga sangat tinggi. Pemerintah Finlandia bahkan sampai membuat program khusus untuk mengantisipasinya, yang disebut KiVa. Program anti-bullying itu telah dijalankan oleh lebih dari 90 persen sekolah di Finlandia, dan kasus bullying pun cenderung menurun di sana.

Selain negara-negara di atas, negara lain yang juga dianggap memiliki kasus bullying dengan angka tinggi di antaranya Lithuania, Latvia, Yunani, dan Korea Selatan.

Hmm… ada yang mau menambahkan?


Related

Umum 711174926874000141

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item