Negara-negara Maju dengan Sumber Daya Alam Terbatas

  Negara-negara Maju dengan Sumber Daya Alam Terbatas
Ilustrasi/bisnisukm.com
Sebagian negara memang diberkati kekayaan alam melimpah, misalnya Indonesia, namun tidak semua negara memiliki sumber daya alam yang kaya. Hal itu bisa karena faktor geografis dan cuaca kurang menguntungkan, sehingga tidak memiliki sumber daya alam, atau memiliki sumber daya alam namun terbatas.

Tidak ada atau kurangnya sumber daya alam menjadikan suatu negara harus mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan penduduknya, serta untuk menunjang perekonomian mereka.

Semakin minim sumber daya alam, biasanya semakin besar bahan yang harus diimpor. Dengan kata lain, negara yang tidak memiliki sumber daya alam harus mengimpor sumber daya alam mentah dari negara lain.

Sekilas, kenyataan itu tentu terdengar menyulitkan. Faktanya, Indonesia yang dikaruniai sumber daya alam sangat kaya saja masih menghadapi berbagai masalah, khususnya dalam hal ekonomi. Bagaimana dengan negara-negara lain yang tidak atau hanya sedikit memiliki sumber daya alam?

Yang menakjubkan, beberapa negara mampu membuktikan mereka bisa maju, terus tumbuh dan berkembang, serta memiliki tingkat perekomian yang tinggi, meski menghadapi kendala dalam hal sumber daya alam. Beberapa negara berikut ini hanya memiliki sumber daya alam terbatas, namun memiliki kemajuan pesat serta tingkat ekonomi yang tinggi.

Jepang

Wilayah Jepang memiliki banyak pegunungan serta gunung-gunung api yang masih aktif. Jepang juga cukup rentan dilanda bencana, seperti gempa bumi dan lainnya. Dari sisi alam, bisa dibilang Jepang adalah negeri yang kurang beruntung.

Negara ini memang memiliki sumber daya alam, tapi jumlahnya sangat terbatas, dan tidak memadai untuk menopang pertumbuhan ekonomi negara dan jumlah penduduk yang cukup besar. Karenanya, untuk kebutuhan bahan baku, Jepang sangat bergantung pada impor luar negeri.

Hebatnya, meski menghadapi masalah seperti itu pun, Jepang mampu membuktikan diri sebagai negara maju dan sangat hebat dalam teknologi. Jepang mengekspor banyak hasil usaha mereka ke berbagai negara, mulai dari komputer, mobil, tembaga, besi, semikonduktor, dan lain-lain. Produk-produk elektronik mereka juga masuk ke milyaran rumah penduduk di berbagai belahan dunia.

Korea Selatan

Korea Utara memang memiliki kandungan alam yang kaya berupa mineral. Namun, Korea Selatan tidak memiliki keberuntungan yang sama. Sumber daya alam di Korea Selatan bisa dibilang sangat terbatas. Karenanya, sebagaimana Jepang, Korea Selatan juga sangat bergantung pada bahan-bahan yang diimpor dari luar negeri untuk menopang industri dalam negeri dan kebutuhan penduduk yang besar.

Kebangkitan Korea Selatan dalam industri dimulai pada era 1960-an. Selain terkenal sebagai negeri gingseng, Korea Selatan juga terkenal sebagai negara pengekspor peralatan komunikasi nirkabel, komputrer, baja, kapal, semikonduktor, otomotif, petrokimia, sampai barang-barang elektronik canggih.

Saat ini, Korea Selatan telah menjadi salah satu negara yang terus berkembang dengan perekonomian yang besar.

Italia

Italia tercatat mengimpor 99,7 persen bahan bakar padat, 92,5 persen minyak, dan 91,2 persen gas alam. Fakta itu sudah cukup menjelaskan bagaimana kondisi alam Italia secara keseluruhan.

Sumber daya alam Italia memang bisa dibilang sangat terbatas, sehingga kebutuhan bahan-bahan baku harus mengandalkan impor. Italia bahkan termasuk sedikit memiliki gedung tinggi pencakar langit, seperti yang biasa ada di negara-negara maju.

Tapi Italia termasuk negara maju, dengan tingkat perekonomian yang besar, bahkan terkemuka di dunia. Negara ini mengekspor produk-produk teknik, tekstil, pakaian, mesin, otomotif, peralatan transportasi, bahan kimia, logam halus, sampai barang-barang mewah. Italia juga termasuk salah satu negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Singapura


Dalam hal kekayaan alam, bisa dibilang Singapura tidak ada apa-apanya dibandingkan Indonesia. Dalam hal luas wilayah, Singapura hanya setara dengan salah satu kota besar di Indonesia. Tapi dalam hal kemajuan negara dan tingkat ekonomi, Indonesia kalah telak jika dibandingkan Singapura.

Singapura tidak memiliki kekayaan alam yang bisa diandalkan. Bahkan negeri itu pernah sampai mengimpor air dari Malaysia, untuk memenuhi kebutuhan penduduk di sana. Tetapi, meski begitu, Singapura menjadi negara maju dengan perekonomian yang makmur.

Singapura mengekspor makanan dan minuman, obat-obatan, bahan kimia, dan minyak halus. Sebanyak 48 persen ekspor singapura merupakan barang hasil olahan ulang yang kemudian dijual keluar (ekspor). Singapura juga memiliki kontribusi sebesar 10 persen dalam produksi semikonduktor di dunia.

Belgia

Dihimpit oleh negara-negara berkekuatan ekonomi tinggi seperti Jerman, Prancis, dan Inggris, tidak memberikan banyak kesempatan kepada Belgia untuk membangun basis manufaktur yang kuat. Tak jauh beda dengan Singapura, Belgia juga merupakan negara dengan minim kekayaan alam, dan harus mengimpor bahan baku mentah atau setengah jadi, yang kemudian diolah untuk ekspor.

Satu-satunya sumber daya alam yang dimiliki Belgia adalah batu bara. Untuk bahan-bahan baku mentah, Belgia sangat bergantung pada impor dari negara lain, sehingga Belgia pun sangat riskan terkena dampak kenaikan harga pasar dan komoditas global.

Meski begitu, Belgia berhasil menjadi salah satu negara maju dalam hal ekonomi. Negeri ini mengekspor mesin dan peralatan, bahan kimia, berlian yang telah diolah, produk logam, sampai makanan.

Swiss

Mirip Belgia, Swiss dikelilingi oleh negara-negara industri utama seperti Jerman, Prancis, dan Italia. Yang menjadi masalah, juga mirip Belgia, Swiss tidak memiliki sumber daya alam yang bisa diandalkan, sehingga sangat bergantung pada hasil impor.

Karena kesadaran itu pula, Swiss pun memusatkan perhatian usahanya pada industri pertanian. Negara ini memiliki keunggulan dalam hal proses pengolahan makanan, memproduksi kebutuhan (makanan) multinasional, selain juga hebat dalam memproduksi jam tangan mewah.

Di antara merek terkenal produksi mereka adalah Rolex dan Swatch. Sementara ekspor utama Swiss adalah bahan kimia, mesin, jam tangan, produk pertanian, dan bahan makanan.

Taiwan

Jepang menjajah Taiwan selama 50 tahun, dan selama setengah abad itu Jepang bisa dibilang menguras habis sumber daya alam yang ada di Taiwan. Ketika Perang Dunia II berakhir, Taiwan menghadapi krisis dalam hal sumber daya alam, sehingga mereka terpaksa mengimpor bahan baku dari luar negeri. Karenanya sebanyak 90 persen kebutuhan industri Taiwan diperoleh dari negara asing.

Meski begitu, Taiwan mampu mengolah keterbatasannya hingga menjadi negara maju dengan industri yang membumbung pesat, khususnya dalam bidang semikonduktor.

Pada 2010, Taiwan bahkan sukses menjadi produsen semikonduktor nomor satu di dunia, menggeser Jepang yang semula menduduki peringkat atas dalam bidang tersebut. Dalam hal ekspor, Taiwan mengandalkan ekspor komputer, barang elektronik, mesin, tekstil, plastik, semikonduktor, optik, bahan kimia, dan lainnya.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 8548304146615450027

Posting Komentar

  1. aneh tapi nyata :D
    justru yang kebanyakan sumber daya alam kadang terlalu santai ... kayak di pantai :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Atau memiliki sumber daya alam yang kaya, tapi dirampok negara lain yang bekerjasama dengan segelintir pejabat korup. Contohnya negeri kita ini.

      Hapus
  2. Keren. Ada negara yang terjajah tapi bisa maju. Ditambah lagi informasinya ya.!

    BalasHapus

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item