Mengapa Penyihir Sering Berbaju Hitam atau Putih?

 Mengapa Penyihir Sering Berbaju Hitam atau Putih?
Ilustrasi: nationalgeographic.id
Sepertinya memang jarang kita mendapati penyihir—khususnya di film-film yang kita tonton—berbaju oranye, pink, atau kuning. Biasanya, para penyihir menggunakan pakaian khas. Sebagian berbaju putih-putih, sebagian yang lain berbaju hitam-hitam.

Perbedaan warna pakaian itu juga menjadi identitas yang tak jauh beda seperti perbedaan yang terjadi pada topi mereka. Penyihir yang baik biasanya mengenakan baju putih, sementara penyihir jahat umumnya menggunakan pakaian hitam-hitam.

Bahkan, penampilan keseluruhan mereka pun sering kali sangat mudah dikenali. Penyihir baik umumnya memiliki penampilan yang enak dipandang—bersih, berseri-seri, memiliki wajah yang enak dipandang. Sementara penyihir jahat biasanya memiliki penampilan sebaliknya—kotor, berwajah jahat, dengan aura yang menakutkan.

Di dunia sihir, putih memang melambangkan kebaikan, sementara hitam melambangkan kejahatan. Putih memiliki sifat memantulkan, sementara hitam memiliki sifat menyerap. Para penyihir yang baik menggunakan kekuatannya untuk tujuan cinta kasih atau menolong sesama, sehingga mereka memakai pakaian putih untuk memantulkan energinya kepada orang lain.

Sementara penyihir jahat menggunakan kekuatannya untuk menguasai, mengambil, atau menyerap, sehingga mereka menggunakan pakaian hitam untuk tujuan itu.

Kemudian, para penyihir baik mengandalkan kekuatannya pada pengaruh matahari, dan biasa beraktivitas di siang hari, yang diwakili warna putih atau warna cerah. Sementara para penyihir jahat mengandalkan kekuatannya pada pengaruh bulan atau hidup pada malam hari, yang diwakili warna hitam.

Hmm… ada yang mau menambahkan?


Related

Umum 8893692897223128670

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item