Mengenang Wajah Lama “Belajar Sampai Mati”

Mengenang Wajah Lama “Belajar Sampai Mati”
Ilustrasi tampilan lama BSM
Internet sudah digunakan orang Indonesia sejak bertahun-tahun lalu, namun kecepatan internet sekian tahun lalu berbeda dengan kecepatan internet saat ini—khususnya di Indonesia. Sekian tahun lalu, menikmati internet adalah kemewahan. Karenanya, meski lemot, banyak orang yang betah menggunakan. Kini, kecepatan internet di Indonesia makin baik, sehingga aktivitas berinternet kita pun makin nyaman.

Kondisi itu melatari sikap dan keputusan saya, ketika mulai aktif menulis di blog. Karena sadar jaringan internet di masa itu belum bagus, saya pun mengupayakan agar loading blog saya mudah diakses, alias tidak lemot. Untuk itu, saya mengharamkam penggunaan gambar atau ilustrasi di blog yang saya buat, dengan tujuan mempercepat proses loading.

Blog pribadi saya, yang bisa diakses di sini, telah eksis sejak 2009 dan masih aktif sampai sekarang. Di blog itu hanya ada tulisan, tanpa gambar atau ilustrasi.

Belakangan, hal itu justru jadi ciri khas, yang membedakan blog saya dengan jutaan blog lain di internet. Saat mengakses blog saya, orang tahu bahwa yang akan mereka temukan hanya tulisan, tanpa gambar. Di sisi lain, saya juga terpacu untuk menyuguhkan tulisan yang menarik, meski tanpa gambar, hingga orang mau membacanya.

Ketika membuat blog Belajar Sampai Mati pada 2011, kecenderungan semacam itu ikut terbawa. Saya mengonsep Belajar Sampai Mati tanpa gambar, dan hanya berisi tulisan. Tujuannya sama, untuk mempercepat proses loading! Karenanya, blog itu pun hanya memiliki dua warna—hitam dan putih. Selain tanpa gambar, tampilan blog itu pun minimalis, dan loading-nya terbukti sangat ringan.

Meski berpenampilan minimalis dan tanpa gambar, saya senang mendapati ada banyak orang yang membaca blog tersebut. Dalam waktu yang tak terlalu lama, pengunjung Belajar Sampai Mati sudah melampaui jumlah pengunjung blog pribadi saya, bahkan belakangan berkali-kali lipat lebih banyak. Agak mencengangkan, mengingat waktu itu tampilan blog hanya hitam-putih. Konten terbukti menjadi kekuatan utama sebuah blog!

Kini, kualitas internet di Indonesia semakin baik, dan mengakses internet—termasuk membuka berbagai situs di dalamnya—sudah sangat mudah, karena tidak perlu menunggu loading lama seperti beberapa tahun lalu. Ya meski masih ada pula situs-situs tertentu yang tetap lemot loading-nya.

Karena kualitas internet yang semakin baik pula, saya pun kini memutuskan untuk mengubah total tampilan blog Belajar Sampai Mati. Dari hitam putih menjadi penuh warna. Setiap artikel juga dilengkapi gambar atau ilustrasi, sehingga pengguna/pembaca makin betah belajar, dan semakin nyaman berlama-lama di sini.

Zaman semakin maju, teknologi semakin berkembang, kualitas internet pun semakin baik. Mestinya, semua kemajuan itu ikut memudahkan kita, termasuk dalam aktivitas belajar. Di zaman seperti sekarang, belajar seharusnya menjadi kegiatan menyenangkan. Belajar Sampai Mati ada untuk tujuan itu.
 

Related

Hoeda's Note 5802741748848080785

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item