Hal-Hal Aneh yang Terjadi Pada Tubuh Saat Udara Dingin

Hal-Hal Aneh yang Terjadi Pada Tubuh Saat Udara Dingin, Belajar Sampai Mati, belajarsampaimati.com, hoeda manis
Ilustrasi/futuready.com
Musim kemarau dan musim hujan silih berganti di negara tropis seperti Indonesia. Saat musim kemarau, udara begitu panas, dan membuat tubuh mudah berkeringat. Sebaliknya, ketika musim hujan, udara begitu dingin, dan membuat tubuh mudah menggigil.

Ternyata, udara dingin tidak hanya membuat tubuh kita menggigil. Ada beberapa hal lain yang juga terjadi pada tubuh kita, meski mungkin tidak kita sadari. Albert Ahn, instruktur klinis pada pengobatan internal di NYU Langone Health, menyatakan bahwa perubahan cuaca membawa banyak perubahan pada tubuh dan pikiran. Saat temperatur udara turun, tubuh kita ternyata mengalami hal-hal yang tak biasa. Berikut ini di antaranya.

Kalori tubuh terbakar

Tubuh kita mengenal tingkat metabolisme basal, atau basal metabolic rate (BMR), yaitu kondisi ketika tubuh mengonsumsi kalori untuk fungsi metabolisme dasar, seperti mempertahankan suhu badan, memperbaiki sel, dan memompa darah. Pada waktu udara dingin, kalori yang terbakar di tubuh kita akan meningkat. Pasalnya, tubuh membutuhkan kalori lebih untuk tetap hangat.

Penjelasan itu mungkin membuat kita berpikir kalau musim dingin bisa menjadikan kita menurunkan berat badan lebih mudah, sehingga tidak perlu diet atau olahraga, toh kalori sudah terbakar sendiri. Namun, Ahn mengingatkan untuk tidak memasukkan hal ini ke dalam rencana menurunkan berat badan.

“Perbedaannya tak begitu signifikan,” ujar Ahn, “tapi kita cenderung membakar kalori lebih, saat tubuh mencoba untuk tetap hangat.”

Jari-jari mengerut

Kalau ada orang-orang yang mengalami masalah cincin hilang pada waktu udara dingin yang ekstrem, bisa jadi hilangnya cincin itu bukan karena kecerobohan pemiliknya, melainkan karena memang jari-jari mereka mengerut atau mengecil.

Albert Ahn menjelaskan, jari-jari tangan dan kaki kita cenderung membesar atau membengkak ketika udara panas. Sebaliknya, “udara dingin cenderung menyempitkan aliran darah, untuk memelihara suhu badan dan menjaga suhu pusat tubuh,” katanya.

Kita mungkin tidak menyadari perubahan mengecilnya jari-jari pada waktu cuaca dingin, karena memang perbedaannya tak terlalu terlihat. Namun, menurut Albert Ahn, jari-jari kita mengecil saat cuaca dingin, karena aliran darah ke daerah tersebut hanya sedikit.

Rasa sakit pada jari 

Sebagian orang mengalami masalah ketika cuaca dingin—tidak hanya tubuh yang menggigil dan kemungkinan terserang flu, tapi juga mengalami kondisi yang disebut penyakit Raynaud. Penyakit ini membuat beberapa bagian tubuh lumpuh atau mati rasa, saat terpapar udara dingin atau stres.

Area yang sering mengalami penyakit tersebut adalah tangan, kaki, dan telinga. Hal itu disebabkan pembuluh arteri yang menyuplai darah ke kulit menyempit, karena merespons udara dingin. Apakah penyakit itu berbahaya? “Tidak,” jawab Ahn, “meski bisa timbul rasa sakit.”

Penglihatan terganggu

Orang-orang yang hidup di negara bersalju kerap mengalami masalah ini, yaitu penglihatan yang terganggu ketika musim dingin datang. Pasalnya, sinar matahari yang memantul pada salju atau sungai yang membeku dapat berpotensi membuat kornea terluka atau terbakar.

Karenanya, orang-orang yang hidup di kawasan bersalju disarankan untuk mengenakan kacamata saat berolah raga di atas salju.

Wajah memerah

Tak jauh beda ketika udara panas, udara yang dingin juga bisa mempengaruhi pipi, telinga, dan hidung, untuk memerah. Hal itu disebabkan karena aliran darah dialihkan menuju area yang lebih vital, seperti organ hati atau paru-paru.

Biasanya, setelah tubuh menghangat, kemerahan di wajah akan hilang, dan aliran darah akan normal kembali.

Risiko lebih besar terkena serangan jantung

Di antara yang lain, mungkin ini yang paling perlu dikhawatirkan, meski lebih besar menimpa orang-orang yang menghadapi cuaca dingin ekstrem, yaitu mereka yang tinggal di negara empat musim. Para orang tua menghadapi risiko lebih besar untuk terkena serangan jantung, ketika cuaca dingin sampai di titik ekstrem.

Mengapa hal itu terjadi? “Saat tubuh mencoba untuk tetap hangat, hal itu meningkatkan tekanan pada jantung,” ujar Ahn. “Jantung harus bekerja lebih keras, untuk memompa darah hingga ke ujung jari. Hal ini juga meningkatkan tekanan darah.”

Meski orang tua lebih rentan terhadap hal ini, namun orang-orang yang lebih muda juga perlu memperhatikan, agar lebih berhati-hati.

Suasana hati menurun

Cuaca panas membuat kita sering mudah lelah, sementara cuaca dingin bisa membuat suasana hati menurun—tidak seceria biasa—khususnya bagi orang-orang yang menghadapi cuaca dingin ekstrem.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Cuaca dingin ekstrem, yang biasanya beriringan dengan musim salju, menjadikan orang-orang lebih sedikit untuk menikmati sinar matahari. Akibatnya, mood atau suasana hati mengalami penurunan, akibat kekurangan vitamin D. Untuk hal itu, Ahn merekomendasikan suplemen vitamin D untuk menolong situasi ini.

Related

Tubuh Manusia 1436296598785695066

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item