Apa yang Dimaksud Peluru Hampa dan Peluru Karet?

Ilustrasi/jawapos.com

Peluru terdiri atas beberapa bagian, yaitu proyektil peluru (anak peluru), selongsong peluru, mesiu, dan primer. Keseluruhan rangkaian itu disebut amunisi. Istilah “peluru” sebenarnya hanya mengacu pada bagian proyektil dari amunisi, atau anak peluru yang ditembakkan, dan bukan keseluruhan dari amunisi tersebut.

Selongsong peluru adalah wadah pembungkus proyektil peluru, dan terdiri atas propelan (biasanya bubuk mesiu), rim, dan primer. Bubuk mesiu berfungsi sebagai pencetus ledakan, yang mendorong proyektil peluru dengan energi kinetik. Selongsong yang berisi propelan tanpa menggunakan proyektil peluru disebut peluru hampa atau peluru kosong. Ketika ditembakkan, peluru hampa hanya mengeluarkan suara ledakan tanpa ada proyektil yang keluar.

Umumnya, peluru hampa digunakan dalam latihan militer, dalam pengambilan gambar film, atau untuk tanda pada olahraga tertentu, semisal lari atau renang. Meski tidak berisi anak peluru, namun peluru hampa tetap berbahaya. Peluru hampa dapat menyebabkan kematian jika ditembakkan pada seseorang dalam jarak dekat. Contoh untuk kasus ini adalah kematian aktor Brandon Lee yang tewas dalam syuting film, karena tertembak peluru hampa dari jarak dekat.

Sedangkan peluru karet adalah proyektil yang terbuat dari karet, atau dilapisi karet, yang ditembakkan dari senjata api. Peluru karet digunakan sebagai senjata tidak mematikan, namun tetap dapat menembus kulit manusia. Meski kesannya tidak berbahaya, peluru karet tetap dapat menyebabkan kematian, jika digunakan dalam jarak dekat atau terkena bagian vital, semisal kepala.

Peluru karet, bersama peluru plastik, lilin, dan kayu, biasa digunakan pada saat kerusuhan atau unjuk rasa. Peluru jenis itu pertama kali diperkenalkan pemerintah Amerika Serikat untuk menghadang demonstran anti perang Vietnam pada tahun ‘60-an.

Hmm... ada yang mau menambahkan?