Apa Perbedaan Belajar Sampai Mati dengan Quora?

Ilustrasi/searchenginejournal.com
Belajar Sampai Mati (BSM), situs yang kalian baca ini, memiliki kemiripan dengan Quora, situs yang berisi tanya jawab dari para penggunanya. Karenanya tidak mengherankan jika ada sebagian orang yang mengira BSM terinspirasi Quora. Benarkah?

Sebenarnya tidak. Saya membangun BSM pada 2011, tepatnya pada 17 Agustus 2011. Waktu itu Quora memang sudah ada, tapi saya tidak/belum mengenalnya sama sekali. Bahkan mendengar namanya pun belum pernah!

Quora baru dikenalkan ke publik pada Juni 2010, atau setahun sebelum BSM berdiri. Waktu pertama kali muncul, Quora hanya tersedia dalam bahasa Inggris, dan bisa dibilang belum dikenal banyak orang ketika saya membangun BSM pada 2011. Seperti yang disebut tadi, saya bahkan belum pernah mendengar namanya sama sekali. Quora kemudian punya edisi bahasa Indonesia pada 30 Mei 2018, atau 7 tahun setelah BSM berdiri. Bahkan sampai saat itu pun, saya belum mengenal Quora.

Jadi, anggapan BSM terinspirasi Quora jelas meleset, meski materi-materi di situs BSM dan Quora punya kemiripan, yaitu berisi tanya jawab.

Sebenarnya, BSM terinspirasi Yahoo! Answer, salah satu “anak situs” Yahoo! yang berisi tanya jawab dari para penggunanya. 

Yahoo! Answer didirikan pada 28 Juni 2005, atau 4 tahun sebelum Quora lahir. Materi di Yahoo! Answer benar-benar serupa dengan isi Quora. Karenanya, dalam hal ini, saya juga terpikir kalau Quora terinspirasi Yahoo! Answer. Sama-sama berupa forum, sama-sama berisi tanya jawab, bahkan sama-sama menggunakan “voting” dari para penggunanya untuk menentukan jawaban yang dianggap benar atau paling populer.

Ide menciptakan BSM sebenarnya berawal dari blog pribadi saya sebelumnya. Di blog yang mulai saya tulis sejak 2009 itu, saya membahas banyak hal, dan sering menyebut nama tokoh serta aneka peristiwa dalam sejarah, untuk melengkapi isi tulisan. Belakangan, saya menyadari ada banyak orang yang belum tentu mengenal nama-nama tokoh yang saya sebut, juga banyak orang yang tidak tahu peristiwa sejarah yang saya sitir dalam tulisan.

Masalah itu sebenarnya bisa diatasi dengan mudah, yaitu menyisipkan link (tautan) pada tulisan saya, yang merujuk ke situs lain yang membahas tokoh atau peristiwa sejarah yang saya sebut. Dalam hal ini, situs yang biasa dijadikan rujukan adalah Wikipedia, karena kelengkapannya. Sayangnya, dalam hal ini pula, saya tidak puas dengan Wikipedia (penjelasannya di sini).

Gara-gara hal itu, saya jadi terpikir untuk menciptakan “Wikipedia” versi saya sendiri; sebuah situs berisi aneka pengetahuan yang lebih mudah dipelajari, mudah dipahami, dan langsung menjawab pertanyaan tanpa detail-detail tertentu yang tidak penting. Ide inilah asal usul penciptaan BSM.

Setelah punya ide tersebut, saya memikirkan konsepnya; akan seperti apa situs yang bisa dibilang ideal, sebagaimana yang saya bayangkan? Bagaimana caranya agar pengetahuan raksasa seperti di Wikipedia, misalnya, bisa “dikunyah” dengan lebih mudah oleh penggunanya? Bagaimana agar orang-orang bisa belajar banyak hal dengan mudah dan menyenangkan?

Pertanyaan-pertanyaan itu kemudian menggiring saya untuk menemukan konsep yang saya pikir tepat. Yaitu menggunakan format tanya jawab. Ciptakan rasa penasaran (agar orang tertarik untuk tahu), lalu berikan jawabannya dengan bahasa yang mudah dipahami (agar mereka senang dan menikmatinya).

Di masa itu, satu-satunya situs berisi tanya jawab yang saya kenal hanyalah Yahoo! Answer. Waktu itu saya bahkan sering ngoceh di sana, menjawab aneka pertanyaan yang diajukan para pengguna forum tersebut. Tetapi, sebagaimana saya tidak puas dengan Wikipedia, sebenarnya saya juga tidak puas dengan Yahoo! Answer.

Hal pertama yang membuat saya tidak puas dengan Yahoo! Answer, adalah kurangnya kerapian! 

Yahoo! Answer, sebagaimana Wikipedia, memiliki aneka pengetahuan dalam skala raksasa, tapi tampilannya tidak rapi, “kacau”, berantakan, karena memang ditulis anggota forum secara “suka-suka”—tidak ada gaya selingkung; konsep baku yang digunakan oleh sebuah media (situs) untuk hanya menggunakan satu model/gaya penulisan. 

Orang bisa menulis (mengajukan pertanyaan atau memberi jawaban) apa pun di Yahoo! Answer, menggunakan cara mereka masing-masing, termasuk menggunakan bahasa gaul, penuh singkatan tidak jelas, aneka emotikon, dan lain-lain. Bisa dibilang, serupa dengan Kaskus.

Hal itulah yang membuat saya tidak nyaman, sekaligus tidak puas dengan Yahoo! Answer. Saya menginginkan sebuah situs berisi pengetahuan dalam skala raksasa, tapi rapi, terstruktur, nyaman dilihat, enak dibaca, mudah dipahami, dan tidak melelahkan pengguna. 

(Omong-omong, membaca tanya-jawab di Yahoo! Answer bisa melelahkan, karena struktur materi di situsnya kurang rapi. Sebelas dua belas dengan artikel di Wikipedia yang juga bisa melelahkan karena panjang dan penuh detail yang bisa jadi tidak dibutuhkan pembaca).

Bertolak dari pemikiran-pemikiran dan kegelisahan itulah, akhirnya saya menemukan konsep BSM, yang, waktu itu, saya pikir ideal. Berisi tanya jawab mirip Yahoo! Answer, tapi ditulis menggunakan bahasa baku yang populer, objektif, dan langsung menjawab pertanyaan tanpa bertele-tele! Di atas semua itu, konsep dan struktur materi di situs harus rapi!

Di masa awal, BSM hanya berisi tulisan, tanpa gambar/ilustrasi sama sekali. Waktu itu saya sengaja tidak menggunakan gambar/ilustrasi untuk tiap artikel, karena koneksi internet di Indonesia masih lambat. Saya pikir, penggunaan gambar hanya akan memberatkan pengguna saat mengakses BSM. Selain itu, loading BSM juga saya usahakan ringan. Begitu diklik, langsung terbuka. 

Kini, seiring koneksi internet di Indonesia yang makin baik, saya pun mengubah/memodernisasi tampilan BSM, dan melengkapinya dengan gambar/ilustrasi untuk tiap artikel. Tujuannya tentu agar tampilannya lebih enak dilihat, sekaligus tidak membosankan. 

Saat ini, popularitas Yahoo! Answer telah meredup, dan digantikan oleh situs yang bisa dibilang serupa, yaitu Quora. Jika ditanya apa perbedaan BSM dengan Quora, jawabannya agak panjang, meski sama-sama menggunakan format tanya jawab.

Pertama, materi di Quora bisa dibilang tak terbatas, karena melibatkan ribuan atau bahkan mungkin jutaan orang (penggunanya) dari berbagai negara, dengan aneka latar belakang pengetahuan/ketertarikan. Karenanya, isi Quora pun merentang dari topik filsafat sampai hukum sampai humaniora, bahkan pengalaman-pengalaman pribadi penggunanya! 

Sementara topik di BSM, meski mungkin luas dan mencakup banyak hal, sebenarnya sangat terbatas. Tepatnya, terbatas hanya pada hal-hal yang saya tahu! Sementara yang saya tahu—sebagaimana pengetahuan yang bisa dimiliki satu orang—tentu sangat terbatas. Karenanya, materi di BSM hanya akan berkutat pada topik-topik yang saya pahami atau yang membuat saya tertarik.

Kedua, materi-materi di Quora kerap bercampur antara sains murni dan pengalaman pribadi penulisnya. Ini memang dilema situs forum. Bagaimana pun, subjektivitas penulisnya akan sulit dilepaskan, dan itu sangat tampak di Quora. Pertanyaan-pertanyaan paling objektif sekali pun selalu bisa dijawab dengan “menurut saya...”.

Di BSM, saya sengaja membangun batas yang jelas—semacam garis api dalam jurnalisme—antara sains murni, dan pengalaman pribadi atau subjektivitas. Karenanya, topik-topik di BSM hanya dijawab berdasarkan sains murni, tanpa sedikit pun opini pribadi. Unsur subjektivitas atau opini pribadi hanya ada di artikel-artikel yang masuk di bawah label Hoeda’s Note. Sebagaimana namanya, artikel-artikel di situ memang hasil pemikiran saya pribadi, dan saya anggap semacam editorial. Sementara topik-topik di luar Hoeda’s Note, semuanya harus objektif, atau sains murni.

Ketiga, Quora hanya berisi tanya jawab—dengan judul berupa pertanyaan, dan artikel berisi jawaban. Semula, saya juga mengonsep BSM seperti itu, hanya berisi tanya jawab. Belakangan, saya terpikir untuk juga memasukkan artikel-artikel yang tidak berupa tanya jawab, untuk semakin menciptakan perbedaan tegas antara BSM dengan Quora.

Keempat, Quora tidak mengenal gaya selingkung—gaya tulisan khas yang secara baku digunakan oleh sebuah media. Di Quora, karena ada ribuan penulis, masing-masing orang menulis dengan gayanya sendiri, dan hasilnya adalah tulisan-tulisan dengan aneka macam gaya/format/bentuk. Sekali lagi, itu mirip Kaskus atau situs forum mana pun, dan menjadikan konsep tulisan tidak rapi.

Di luar situs forum (misalnya situs-situs profesional semacam TEMPO, Reuters, atau semacamnya), para penulis di dalamnya diikat oleh gaya selingkung media bersangkutan, sehingga menulis dengan gaya media tersebut. Situs-situs profesional semacam itu juga memiliki editor, yang salah satu tugasnya adalah menerapkan gaya selingkung untuk setiap tulisan yang terbit, khususnya tulisan-tulisan yang dikirim dari luar. Hasilnya, semua tulisan akan memiliki konsep dan gaya serupa, dan rapi.

Hal semacam itu tidak dimiliki situs-situs forum, termasuk Quora. Setiap orang bisa menulis apa pun, dalam bentuk apa pun, dengan gaya seperti apa pun. Tidak ada editor yang merapikan apalagi menerapkan gaya selingkung—karena memang tidak digunakan.

Di BSM, saya menerapkan gaya selingkung, sebagaimana situs-situs profesional umumnya. Semua artikel di BSM, khususnya yang sains murni, harus menggunakan format dan gaya tulisan yang sama. Saya penulisnya, supervisinya, sekaligus editornya!

Kelima, dan yang menjadi perbedaan paling penting, Quora adalah situs forum, sementara BSM adalah situs personal. Artikel-artikel di Quora ditulis ribuan orang (para penggunanya), sementara ribuan artikel di BSM hanya ditulis oleh satu orang! 

Related

Internet 1158082561517914328

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item