Kasus Makhluk Mengerikan yang Tak Terlihat

Ilustrasi/istimewa
Di Inggris, ada sebuah toko buku langka bernama Maggs Brothers. Toko buku ini menempati sebuah gedung kuno bernama Berkeley Square, yang dibangun pada era Victoria, tepatnya di nomor 50. 

Pada ruangan tersebut, toko buku Maggs Brothers memiliki dua lantai. Namun pemilik toko maupun karyawannya—juga orang lain, siapa pun—dilarang memasuki lantai dua yang ada di atas. Kepolisian Inggris bahkan secara resmi menyegel lantai dua sebagai kawasan terlarang.

Karena hal tersebut, selama bertahun-tahun banyak orang—khususnya yang tidak tahu—heran dan bertanya-tanya, kenapa tidak boleh ada orang yang memasuki lantai dua toko buku Maggs Brothers? Ada apa di sana? Kenapa bahkan pihak toko buku dilarang menggunakan ruangan di lantai dua, meski sekadar sebagai gudang?

Jawabannya panjang dan mengerikan, berawal dari kisah yang terjadi lebih dari satu abad yang lalu. Dalam sejarah Inggris, kisah mengerikan itu disebut Nameless Thing of Berkeley Square.

Berkeley Square adalah kompleks gedung yang dibangun pada tahun 1740, oleh seorang arsitek bernama William Kent. Sebagai kompleks gedung yang megah di zamannya, Berkeley Square pernah menjadi tempat kediaman tokoh-tokoh penting di Inggris. Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris paling terkenal, pernah tinggal di gedung itu, tepatnya di nomor 48. Kemudian George Canning, Perdana Menteri Inggris pada era 1827, juga tinggal di sana, tepatnya di nomor 50.

Di gedung nomor 50 itulah misteri paling terkenal, sekaligus paling membingungkan di Inggris, bermula.

Tidak ada yang tahu pasti kapan dan bagaimana Berkeley Square No. 50 mendapat reputasi angker. Yang jelas, berbagai peristiwa aneh dan misterius sudah muncul di sana sejak akhir tahun 1700-an. Berdasarkan legenda setempat, anak perempuan yang tinggal di gedung itu dibunuh dengan sadis oleh pengasuhnya. Sejak saat itu, arwah gadis kecil itu sering terlihat sedang menangis di lantai atas.

Meski begitu, keangkeran Berkeley Square No. 50 baru dikenal luas setelah tahun 1840, dan sejak itu pula menjadi gedung paling ditakuti di Inggris.

Horor di lantai dua

Kengerian gedung Berkeley Square No. 50 terkenal di Inggris, meski tidak setiap orang bisa menjelaskan kenapa gedung itu ditakuti. Seperti fenomena serupa di mana pun, selalu ada orang yang percaya dan ada pula yang tidak percaya. Di Inggris, waktu itu, ada sebagian orang yang tidak percaya kengerian gedung Berkeley Square, meski banyak orang yang ketakutan.

Salah satu orang yang tidak percaya keangkeran Berkeley Square No. 50 adalah Sir Robert Warboys. Dia berusia 20 tahun, waktu itu, dan tumbuh besar sebagai seorang terpelajar. Latar belakang itu pula yang tampaknya menyebabkan Robert Warboys menganggap enteng rumor mengerikan yang selama ini didengarnya, dan hanya menganggapnya sebagai urban legend yang tidak ilmiah.

Sikap Warboys yang meremehkan keangkeran gedung Berkeley Square rupanya menyinggung rekan-rekannya. Mereka pun menantang Warboys untuk membuktikan sikapnya. Kalau dia memang menganggap keangkeran gedung itu sebagai urban legend yang tidak ilmiah, apakah dia berani menginap di gedung tersebut?

Dengan angkuh, Warboys menerima tantangan itu. 

Pada waktu itu, tahun 1840, gedung Berkeley Square kosong tak berpenghuni, dan hanya ada satu orang di sana, si penjaga gedung, yang tinggal di lantai bawah. Warboys menemui penjaga gedung tersebut, dan meminta izin untuk bermalam di sana. Penjaga gedung sempat menolak, tapi Warboys berhasil meyakinkannya. Akhirnya, Warboys diberi sebuah kamar di lantai dua, persis di atas kamar sang penjaga.

Dengan percaya diri, Warboys naik ke kamar tidur di lantai dua, dengan membawa sebuah pistol untuk jaga-jaga, dan sebatang lilin untuk penerangan. Kelak, kamar yang ditempati Warboys saat itu akan menjadi ruangan paling ditakuti di Inggris. 

Sekitar tengah malam, penjaga gedung terbangun dari tidurnya, gara-gara mendengar suara gaduh dan teriakan dari kamar atas, yang didiami Warboys. Belum sempat si penjaga gedung beranjak dari tempatnya, terdengar suara tembakan. Dia pun segera bangkit dan berlari menuju ke atas. Sesampai di pintu kamar, ia segera mendobraknya dengan paksa.

Pemandangan yang ia saksikan di dalam kamar mengusir semua kantuknya. 

Kondisi di dalam kamar itu hampir tidak berubah. Namun, di sudut kamar yang remang-remang, Sir Robert Warboys terbujur kaku sambil memegang erat pistolnya yang masih mengeluarkan asap. Ia sudah tidak bernyawa lagi.

Yang paling mengerikan adalah ekspresi wajah Warboys. Giginya mengatup dengan rapat, dan kedua matanya melotot seolah hendak meloncat keluar dari tengkoraknya. Sepertinya, ia telah melihat sesuatu yang mengerikan, yang telah membunuhnya seketika.

Ketika polisi mulai berdatangan ke tempat itu, mereka pun meneliti seluruh ruangan, tapi mereka tidak bisa memastikan apa yang telah menyebabkan Warboys tewas dengan tragis. Mereka hanya menemukan sebuah lubang di dinding, akibat peluru yang ditembakkan dari pistolnya. Tapi apa yang telah ditembaknya?

Jika melihat ekspresi ketakutan dan kengerian pada wajah Warboys saat tewas, tampaknya ia telah menyaksikan sesuatu yang sangat mengerikan, dan ia berusaha menembaknya. Entah tembakannya kena atau tidak, yang jelas Warboys tewas oleh “sesuatu” yang ia lihat.

Kasus itu gelap, dan polisi tidak pernah yakin mengenai apa yang telah terjadi waktu itu. Semula, mereka berspekulasi kalau Warboys mungkin dibunuh hantu atau semacamnya—persis seperti kebanyakan warga Inggris yang juga berpikir begitu. Apa lagi kalau bukan hantu yang bisa memasuki kamar, membunuh seseorang, lalu menghilang tanpa bekas?

Kepercayaan mengenai hantu itu mungkin akan bertahan selamanya, kalau saja tidak ada peristiwa lain. 

Empat puluh tujuh tahun setelah peristiwa tragis yang dialami Warboys, terjadi peristiwa serupa yang melibatkan “sesuatu” di sana, dan kali ini “sesuatu” itu sempat terlihat oleh seorang saksi yang hidup.

Kisah ngeri dua pelaut

Pada tahun 1887, kapal HMS Penelope berlabuh di Portsmouth, Inggris. Sebagian pelautnya naik ke darat, termasuk Robert Martin dan Edward Blunden. Dua orang itu menikmati waktu berlabuh dengan mengunjungi bar untuk mabuk-mabukan. Keluar dari bar, mereka mendapati kompleks Berkeley Square, dan memutuskan masuk ke salah satu gedung yang ada di situ, untuk mencari tempat beristirahat. Kebetulan, mereka memilih gedung No. 50.

Saat itu, Berkeley Square sudah tidak berpenghuni, dan dalam keadaan kosong, serta tidak ada lagi petugas yang berjaga.

Robert dan Edward berhasil menemukan jalan masuk ke basement, lalu mendobrak masuk ke dalamnya. Karena menemukan kondisi lantai yang lembap, keduanya naik ke atas, lalu masuk ke kamar yang sama dengan kamar yang dulu ditempati Warboys.

Waktu itu, Edward segera menyadari suasana kamar yang membuatnya gelisah. Ia sempat mengatakan pada Robert bahwa perasaannya tidak enak, karena merasakan kehadiran “sesuatu”. Robert berusaha menenangkan temannya, dengan membuka jendela kamar, agar angin malam berembus masuk. Jendela kamar itu dilengkapi teralis besi, sehingga mereka tidak khawatir meski tidur dengan jendela terbuka.

Lalu mereka pun membaringkan tubuh di sana, untuk tidur.

Sekitar satu jam kemudian, memasuki tengah malam, Edward terbangun karena mendengar suara pintu kamar berderit, seperti ada yang membuka. Ia menggosok mata, dan benar-benar melihat pintu kamar telah terbuka. Dengan heran, Edward memeriksa sekelilingnya.

Lalu dia melihat sesuatu.

Di zaman itu, orang masih menggunakan lilin sebagai penerangan kamar. Karenanya, suasana kamar yang waktu itu ditempati Robert dan Edward pun remang-remang, bahkan hampir gelap. Di dalam kondisi remang-remang itu, Edward melihat sesosok aneh berwarna abu-abu, merayap dengan lambat di lantai kayu. Seiring gerakan makhluk itu, Edward bisa mendengar suara gesekan dengan lantai kamar yang membuatnya bergidik.

Dicengkeram ketakutan, Edward buru-buru membangunkan Robert yang masih terlelap.
Robert terbangun, dan segera menyadari apa yang sedang terjadi di kamar itu. Keduanya bergidik ngeri sambil merapat ke dinding, berpikir bagaimana cara keluar dari tempat itu.

Makhluk di hadapan mereka berdiri dengan ekspresi aneh, tepat membelakangi pintu kamar yang menjadi satu-satunya harapan Robert dan Edward untuk melarikan diri.

Edward melirik ke arah senapannya, yang tergeletak di dekat jendela. Ketika ia mencoba meraihnya, tiba-tiba makhluk itu melompat dan mendarat di leher Edward. Edward panik, ia mulai berteriak dan bergumul dengan makhluk itu.

Sementara Edward sedang bergumul dengan makhluk itu, Robert menggunakan kesempatan untuk berlari keluar kamar, menuruni tangga, keluar dari gedung, dan segera berteriak mencari pertolongan. 

Robert hampir putus asa, sampai kemudian seorang polisi patroli lewat di sana. Ia segera menghentikan polisi itu, dan menariknya ke gedung, untuk memeriksa temannya yang ada di lantai atas.

Ketika mereka tiba di sana, kamar itu kosong. Edward, juga makhluk tadi, tidak ada di sana. 

Lalu Robert bersama polisi mulai mencari ke seluruh gedung. Ketika sampai di basement, mereka menemukan Edward, namun sudah tak bernyawa, dengan kondisi tubuh terpotong-potong mengerikan. Sama seperti ekspresi kematian Sir Robert Warboys sekian puluh tahun sebelumnya, wajah Edward Blunden juga menunjukkan ekspresi ketakutan yang amat sangat.

Kisah penampakan lain

Meski mengerikan sekaligus meyakinkan, kisah yang dialami Robert dan Edward semula dianggap sebagai cerita bohong pelaut yang sedang mabuk, karena nyatanya tidak ada “makhluk” yang diceritakan oleh Robert. Setidaknya, makhluk itu tidak pernah ditemukan siapa pun.

Untung, kisah yang dikatakan Robert belakangan dikonfirmasi oleh orang lain, seorang tokoh masyarakat di Inggris, yang sepertinya tidak punya alasan untuk berbohong. Tokoh itu bernama Thomas Lyttelton, salah satu anggota parlemen, yang juga pernah tinggal di gedung Berkeley Square, meski beda nomor.

Suatu malam, saat akan tidur, Thomas Lyttelton melihat sesuatu seperti makhluk hidup di kamarnya. Dalam keremangan, ia segera meraih senapan, dan menembak. Ia yakin kalau makhluk itu tertembak, karena melihatnya jatuh. Namun ia tidak bisa menemukan jejak atau bangkainya.

Makhluk apa sebenarnya yang meneror di gedung itu?

Menurut gambaran Robert Martin, Thomas Lyttelton, juga beberapa saksi lain yang pernah melihatnya, makhluk itu nyaris tidak berbentuk, dan terlihat seperti cairan lengket. Ketika bergerak, makhluk itu menimbulkan suara-suara aneh. Deskripsi yang diberikan cukup berbeda-beda, namun salah satu saksi mengaku menyaksikan makhluk itu memiliki kumpulan tentakel seperti gurita.

Karena adanya deskripsi itu pula, beberapa peneliti menyimpulkan kalau makhluk itu mungkin sejenis gurita air atau makhluk air lainnya, yang telah bermutasi dan berhasil bermigrasi dari Sungai Thames ke saluran bawah tanah London, yang akhirnya membuat ia sampai ke gedung Berkeley Square lewat saluran air.

Bisa jadi, makhluk itu sedang mengincar kumpulan tikus yang tinggal di gedung, ketika tanpa sengaja menemukan orang di sana.

Kemungkinan semacam itu memang bisa saja. Namun, penjelasan itu kurang memuaskan jika mengingat adanya rentang waktu yang panjang, dari zaman sebelum Robert Warboys sampai penampakan yang terlihat oleh Robert Martin dan Thomas Lyttelton. Jika makhluk itu memang makhluk air yang bermutasi, sepertinya agak mustahil karena penampakannya mencapai seratus tahun lebih, sementara ia tak pernah muncul secara jelas.

Karena kenyataan itu, sebagian peneliti percaya kalau makhluk itu adalah makhluk supranatural, bukan cryptid atau predator.

Harry Price, salah satu peneliti yang mempelajari misteri ini secara intensif pada tahun 1920-an, menemukan beberapa fakta menarik. Misalnya, sebelum tahun 1790, Berkeley Square No. 50 ternyata pernah dijadikan markas para pemalsu dokumen. 

Harry Price berspekulasi, kisah angker gedung itu bisa jadi telah diembuskan oleh para pemalsu tersebut, untuk menutupi aktivitas ilegal mereka. Namun, sementara meneliti lebih dalam, dia juga menemukan banyak kesaksian dan dokumentasi yang menceritakan kisah perjumpaan dengan Nameless Thing—sesuatu yang misterius, yang ada di gedung tersebut.

Misalnya, ia menemukan sebuah artikel di majalah Notes and Queries, yang ditulis oleh W.E. Howlett, yang terbit tahun 1870. Di situ tertulis:

“Peristiwa Berkeley Square masih misterius. Kisah gedung berhantu di Mayfair itu bisa disimpulkan dengan beberapa kata: Gedung itu memiliki paling tidak satu kamar dengan atmosfer supranatural yang memilik efek buruk terhadap tubuh dan pikiran. Seorang gadis pernah melihat dan mendengar horor itu, dan menjadi gila karenanya. Ia tidak pernah sembuh untuk bisa menceritakan apa yang telah dilihatnya.”

Berkeley Square, sekarang

Seperti yang disebut tadi, gedung Berkeley Square No. 50 kini telah menjadi toko buku langka, dan kisah menyeramkan terkait gedung itu telah lama dilupakan. Kenyataannya, peristiwa mengerikan itu sudah tak pernah terjadi. 

Namun, fakta bahwa siapa pun dilarang memasuki lantai dua gedung itu, membuat sebagian orang tetap bertanya-tanya... apa sebenarnya yang ada di sana? Mungkin pertanyaan itu akan terjawab, kalau saja ada orang seberani—atau senekad—Sir Robert Warboys yang bersedia bermalam di sana, dan berhasil selamat setelah menyaksikan makhluk apa yang ada di dalamnya. Tapi adakah yang berani?

Related

Misteri 8240547304385874094

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item