Apakah Tulang Dinosaurus di Museum Benar-benar Asli?

Ilustrasi/nativeindonesia.com
Kita bisa mengenal dinosaurus lewat museum-museum khusus yang memajang tulang dan kerangka dinosaurus. Tulang-tulang dan kerangka dinosaurus yang dipajang di sana hanya replika, namun sesuai aslinya.

Mengapa museum hanya memajang replika fosil atau kerangka dinosaurus, dan bukan aslinya? Alasan utamanya karena fosil sangat penting bagi ilmu paleontologi. 

Dinosaurus dan hewan-hewan prasejarah lain hanya dikenali dari satu atau beberapa fosilnya, atau bahkan dari satu atau dua tulang yang telah ditemukan. Karenanya, para ilmuwan sangat menjaga fosil-fosil yang telah ditemukan, agar sumber pengetahuan aslinya tidak hilang atau rusak.

Selain itu, fosil sangat rapuh, sehingga para paleontolog sangat berhati-hati dalam menggali, membungkus, dan memindahkan, serta meneliti fosil ke laboratorium. Jika fosil yang rapuh itu dipajang atau dipamerkan di museum, para pengunjung bisa saja merusaknya, misal karena ingin menyentuh.

Ketika sebuah fosil ditemukan, para ilmuwan akan menggali fosil itu dengan sangat hati-hati, lalu mengangkat dan membawanya bersama lapisan batuan yang menutupi sekaligus melindungi fosil tersebut.

Begitu sampai di laboratorium, para ahli baru memisahkan fosil dengan bebatuan yang melapisinya, dengan perlahan dan sangat hati-hati. Mereka menggunakan palu, bor, pengikis, kuas, dan lain-lain, hingga jarum khusus untuk membersihkan bebatuan di sekeliling fosil. 

Proses pembersihan bebatuan dari fosil itu bisa memakan waktu beberapa minggu sampai beberapa tahun. Dan setelah fosil itu benar-benar bersih, fosil-fosil itu masih harus menunggu untuk diteliti dan diidentifikasi. Karena itulah, kadang ada fosil dinosaurus yang ditemukan empat tahun lalu, misalnya, baru memperoleh identitas jelas tahun ini.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 2428269735000993700

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item