Apa yang Disebut Masa Sasania dalam Sejarah?
https://www.belajarsampaimati.com/2024/02/apa-yang-disebut-masa-sasania-dalam.html
Ilustrasi/grid.id |
Masa Sasania, juga dikenal sebagai Kekaisaran Sasania atau Kekaisaran Persia Kedua, adalah periode sejarah Iran yang berlangsung dari tahun 224 hingga 651 Masehi. Ini adalah periode di mana Kekaisaran Sasania menggantikan Kekaisaran Parthia sebagai kekuatan dominan di wilayah tersebut, dan berlangsung hingga ditaklukkan oleh pasukan Arab Muslim pada pertengahan abad ke-7.
Kekaisaran Sasania didirikan oleh Ardashir I, yang berhasil menggulingkan Dinasti Parthia. Ardashir I mengambil gelar "Kaisar Pars" dan mendirikan Dinasti Sasania. Ia menguasai wilayah Persia dan sekitarnya, termasuk Mesopotamia dan sebagian wilayah Romawi Timur.
Salah satu ciri khas Kekaisaran Sasania adalah dominasi agama Zoroastrianisme sebagai agama resmi dan pemerintahannya yang terpusat. Zoroastrianisme adalah agama kuno Iran yang dianut oleh dinasti-dinasti Iran sejak lama. Kaisar-kaisar Sasania menganut dan mendukung Zoroastrianisme, dan agama ini memiliki pengaruh yang kuat dalam politik dan budaya pada masa itu.
Masa Sasania juga dikenal karena upaya-upaya dalam bidang budaya, hukum, dan administrasi. Kaisar Khosrau I (Khosrau Anushirwan) terkenal atas reformasinya dalam sistem administrasi dan hukum. Ia memperkenalkan berbagai perubahan kebijakan yang meningkatkan pelayanan publik, perdagangan, dan pertanian. Di bawah pemerintahannya, kekaisaran mengalami masa kemakmuran ekonomi dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Selama Masa Sasania, terjadi interaksi yang signifikan antara kekaisaran dengan Romawi Timur (Bizantium). Konflik dan perjanjian damai terjadi di antara keduanya, dan wilayah perbatasan sering berubah tangan. Salah satu konflik paling terkenal adalah Perang Romawi-Persia yang berlangsung selama beberapa dekade dan memiliki dampak besar terhadap kedua kekaisaran.
Namun, puncak kejayaan Kekaisaran Sasania akhirnya diikuti penurunan. Pada tahun 602 Masehi, Kaisar Bizantium, Phocas, menghancurkan perjanjian damai dengan Sasania, dan memicu serangkaian perang yang melemahkan kedua kekaisaran. Pada saat yang sama, pertikaian internal dan kesulitan ekonomi juga berkontribusi terhadap kelemahan Kekaisaran Sasania.
Pada tahun 636 Masehi, pasukan Arab Muslim yang dipimpin Khalid bin Walid mengalahkan pasukan Sasania dalam Pertempuran Al-Qadisiyyah. Setelah serangkaian pertempuran, Arab berhasil merebut ibu kota Ktesifon pada tahun 637 Masehi. Kaisar terakhir Kekaisaran Sasania, Yazdegerd III, melarikan diri dan kekaisaran tersebut runtuh.
Dengan jatuhnya Kekaisaran Sasania, wilayah tersebut akhirnya menjadi bagian dari Kekhalifahan Arab dan menyebarkan agama Islam. Meskipun Kekaisaran Sasania berakhir, pengaruh budaya, agama, dan peradaban Iran selama masa tersebut tetap memainkan peran penting dalam sejarah dan identitas modern Iran.
Hmm... ada yang mau menambahkan?