Apa yang Disebut Peristiwa Berlin Airlift?

Ilustrasi/britannica.com
Peristiwa Berlin Airlift, yang juga dikenal sebagai Operation Vittles, adalah operasi bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Sekutu Barat pada periode 26 Juni 1948 hingga 12 Mei 1949 untuk membantu penduduk Berlin Barat yang terjepit di tengah blokade yang dilakukan Uni Soviet dan Blok Timur. Peristiwa ini terjadi setelah Perang Dunia II dan mencatat salah satu momen kritis dalam sejarah Perang Dingin.

Setelah berakhirnya Perang Dunia II pada 1945, Berlin, ibu kota Jerman, juga terbagi menjadi empat sektor pendudukan oleh pasukan Sekutu, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet. Meskipun Berlin terletak di wilayah yang dikuasai Uni Soviet (Blok Timur), sektor-sektor Barat yang dikuasai oleh Sekutu Barat membentuk wilayah Berlin Barat.

Tensi politik antara Sekutu Barat dan Uni Soviet meningkat dengan cepat, terutama dalam perbedaan pandangan tentang pengelolaan Jerman pasca perang. Uni Soviet ingin memperoleh kontrol eksklusif atas Jerman dan menginginkan sektor Sekutu Barat di Berlin Barat digabungkan ke dalam wilayah Blok Timur. Namun, Sekutu Barat menolak tuntutan itu dan ingin membentuk negara Jerman yang bebas dan demokratis, termasuk di wilayah Berlin Barat.

Pada 24 Juni 1948, sebagai tanggapan terhadap reformasi moneter yang diusulkan oleh Sekutu Barat di wilayah Jerman yang mereka kuasai, Uni Soviet memutuskan untuk mengenai blokade terhadap jalur darat, kereta api, dan sungai yang menghubungkan Berlin Barat dengan wilayah Blok Timur. Blokade ini berarti bahwa pasokan makanan, bahan bakar, dan barang-barang lain yang dibutuhkan penduduk Berlin Barat terancam terputus.

Dalam menghadapi situasi ini, Sekutu Barat merespons dengan menginisiasi operasi bantuan besar-besaran yang dikenal sebagai Berlin Airlift. Amerika Serikat dan Inggris memimpin operasi ini, dengan dukungan Prancis, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan negara-negara lain.

Dalam operasi ini, pasokan makanan, batu bara, bahan bakar, dan barang-barang lainnya diangkut dengan pesawat dari pangkalan-pangkalan di Barat ke Bandara Tempelhof dan Bandara Gatow di Berlin Barat. Pesawat-pesawat ini terbang melintasi koridor udara yang disetujui oleh Uni Soviet untuk mencapai tujuan mereka.

Operasi ini sangat kompleks dan berisiko tinggi. Pesawat-pesawat harus terbang dalam jumlah yang sangat besar dan dalam cuaca yang sering kali buruk. Selain itu, mereka harus mendarat dan lepas landas dengan cepat untuk menghindari kepadatan udara. Namun, meskipun ada tantangan itu, pesawat-pesawat dari berbagai negara berhasil mengirimkan sekitar 2,3 juta ton bahan makanan dan bahan bakar ke Berlin Barat selama peristiwa ini berlangsung.

Operasi ini menunjukkan kesatuan dan ketahanan Sekutu Barat dalam menghadapi ancaman blokade Uni Soviet. Hal ini juga memperlihatkan tekad untuk melindungi penduduk Berlin Barat, dan mempertahankan kebebasan dan kemerdekaan kota tersebut.

Pada April 1949, Uni Soviet menyadari bahwa blokade tersebut tidak efektif dan memutuskan untuk mengangkatnya. Berlin Airlift secara resmi berakhir pada 12 Mei 1949, meskipun pasokan terus berlanjut selama beberapa minggu setelahnya untuk memastikan kestabilan. Peristiwa ini dianggap sebagai kemenangan moral bagi Sekutu Barat, dan menegaskan posisi Amerika Serikat sebagai pemimpin dunia dalam upaya melawan agresi dan penindasan.

Hasil dari Berlin Airlift adalah terbentuknya Republik Federal Jerman (Jerman Barat) pada 1949, dan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) yang didirikan di wilayah yang dikuasai Uni Soviet. Peristiwa ini juga memperjelas perpecahan antara Blok Barat dan Blok Timur, dan mencatat salah satu babak awal dalam konflik global yang dikenal sebagai Perang Dingin.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 5455875567827807177

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item