Apa yang Disebut Bakteri Brucellosis Melitensis?

https://www.belajarsampaimati.com/2025/06/apa-yang-disebut-bakteri-brucellosis.html
![]() |
Ilustrasi/alomedika.com |
Brucellosis melitensis adalah penyakit infeksius yang disebabkan bakteri Brucella melitensis. Bakteri ini merupakan patogen intraseluler fakultatif yang dapat menginfeksi berbagai spesies hewan, termasuk domba, kambing, sapi, babi, dan anjing. Penyakit ini juga dikenal sebagai "demam Malta" atau "demam Mediterania" karena awalnya banyak ditemukan di wilayah tersebut.
Bakteri Brucella melitensis bersifat zoonosis, artinya dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Manusia biasanya terinfeksi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau dengan produk-produk hewan yang terkontaminasi, seperti susu yang tidak dipasteurisasi, daging yang tidak dimasak dengan baik, atau produk-produk turunan seperti keju. Selain itu, kontak dengan jaringan hewan yang terinfeksi atau inhalasi partikel bakteri yang terdispersi juga dapat menyebabkan infeksi.
Gejala awal Brucellosis melitensis pada manusia seringkali tidak spesifik dan dapat termasuk demam, menggigil, kelelahan, nyeri otot dan sendi, serta gejala mirip flu. Infeksi ini bisa menjadi kronis dan gejalanya dapat muncul secara berulang atau bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat infeksi Brucellosis melitensis adalah kerusakan pada organ seperti jantung, hati, limpa, dan tulang.
Diagnosis Brucellosis melitensis pada manusia melibatkan pemeriksaan klinis dan laboratorium. Dokter akan memeriksa riwayat gejala, riwayat kontak dengan hewan yang mungkin terinfeksi, serta melakukan tes darah untuk mendeteksi antibodi atau bakteri Brucella. Tes serologi seperti aglutinasi lateks dan tes imunofluoresensi adalah metode yang umum digunakan untuk mengidentifikasi infeksi.
Pengobatan Brucellosis melitensis pada manusia melibatkan penggunaan antibiotik. Regimen antibiotik yang umum digunakan adalah kombinasi dari beberapa antibiotik seperti doxycycline, rifampisin, dan streptomisin. Durasi pengobatan yang optimal biasanya berkisar antara 6 hingga 8 minggu untuk memastikan eradikasi total bakteri dari tubuh. Penting untuk diingat bahwa pengobatan harus dilakukan di bawah pengawasan medis yang ketat.
Pencegahan Brucellosis melitensis melibatkan tindakan pengendalian pada hewan dan praktik kebersihan yang baik pada manusia. Di sektor peternakan, tindakan pencegahan meliputi pemantauan kesehatan hewan, vaksinasi, karantina, dan pembersihan serta sanitasi yang baik pada lingkungan peternakan.
Pada manusia, langkah-langkah pencegahan termasuk memastikan produk-produk hewan yang dikonsumsi telah diproses dengan baik, seperti memasak daging hingga suhu yang tepat dan menghindari konsumsi susu mentah atau produk turunannya.
Brucellosis melitensis memiliki dampak kesehatan masyarakat dan ekonomi yang signifikan. Infeksi pada hewan dapat menyebabkan kerugian ekonomi dalam bentuk penurunan produktivitas peternakan dan biaya pengendalian penyakit. Di sisi manusia, Brucellosis melitensis dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup dan kerugian ekonomi akibat biaya pengobatan yang tinggi serta absensi kerja.
Dalam rangka mengendalikan penyebaran Brucellosis melitensis, penting untuk meningkatkan kesadaran akan risiko dan tindakan pencegahan di antara peternak, pekerja peternakan, dan masyarakat umum. Selain itu, upaya pengawasan, diagnosis dini, dan tindakan pengendalian yang efektif pada hewan sangat penting untuk meminimalkan risiko penyebaran penyakit ke manusia.
Hmm... ada yang mau menambahkan?