Bagaimana Asal Usul Yakuza Jepang?

https://www.belajarsampaimati.com/2025/06/bagaimana-asal-usul-yakuza-jepang.html
![]() |
Ilustrasi/viva.co.id |
Yakuza, yang dikenal sebagai mafia Jepang, memiliki asal usul yang kompleks dan kaya sejarah. Munculnya kelompok-kelompok ini dapat ditelusuri kembali ke periode Edo (1603-1868), ketika Jepang berada di bawah pemerintahan shogun Tokugawa. Pada masa ini, masyarakat Jepang mengalami perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan, termasuk urbanisasi dan pertumbuhan kota-kota besar seperti Edo (sekarang Tokyo). Dalam konteks ini, kelompok-kelompok kriminal mulai terbentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berkembang.
Salah satu akar awal Yakuza dapat ditemukan dalam kelompok-kelompok yang dikenal sebagai "bakuto", yang merupakan penjudi ilegal. Bakuto sering kali beroperasi di pasar dan festival, menyediakan permainan judi dan hiburan. Mereka dikenal karena perilaku yang berani dan kadang-kadang kekerasan, tetapi juga memiliki kode etik yang mengatur tindakan mereka.
Selain itu, terdapat juga kelompok "tekiya", yang terdiri dari pedagang yang menjual barang-barang ilegal atau barang yang tidak terdaftar, sering kali selama festival atau acara publik. Kedua kelompok ini merupakan cikal bakal Yakuza modern.
Selama periode Meiji (1868-1912), Jepang mengalami modernisasi yang cepat dan perubahan sosial yang signifikan. Banyak mantan samurai, yang kehilangan status dan pekerjaan mereka setelah penghapusan sistem feodal, bergabung dengan kelompok-kelompok Yakuza. Mereka membawa serta nilai-nilai kehormatan dan disiplin militer yang jadi bagian dari identitas Yakuza. Pada saat yang sama, pemerintah Jepang mulai menindak kelompok-kelompok kriminal ini, tetapi upaya tersebut sering kali tidak berhasil, dan Yakuza terus berkembang.
Pada awal abad ke-20, Yakuza mulai mengorganisir diri menjadi kelompok yang lebih terstruktur dan terorganisir. Mereka mulai terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal, termasuk pemerasan, perdagangan narkoba, dan prostitusi. Kelompok-kelompok ini sering kali bersaing satu sama lain untuk mendapatkan kontrol atas wilayah tertentu, yang mengarah pada kekerasan dan konflik. Meskipun demikian, Yakuza juga berfungsi sebagai penyedia layanan di komunitas mereka, membantu orang-orang dalam situasi sulit dan melindungi mereka dari ancaman luar.
Setelah Perang Dunia II, Yakuza mengalami transformasi besar. Dengan kekacauan sosial dan ekonomi yang melanda Jepang, banyak orang mencari perlindungan dan dukungan dari kelompok-kelompok ini. Yakuza mengambil keuntungan dari situasi itu dengan menawarkan layanan dan perlindungan, serta berperan dalam pembangunan infrastruktur di beberapa daerah. Selama periode ini, Yakuza juga mulai membangun hubungan dengan dunia bisnis, yang memungkinkan mereka memperluas jaringan dan pengaruh.
Seiring berjalannya waktu, Yakuza mulai menarik perhatian pemerintah dan media. Pada 1990-an, pemerintah Jepang meluncurkan serangkaian upaya untuk membongkar dan menindak kelompok-kelompok Yakuza. Meskipun demikian, mereka tetap menjadi bagian integral dari masyarakat Jepang, dengan kode etik dan struktur organisasi yang kuat. Yakuza dikenal dengan ciri khas seperti tato, yang sering kali menggambarkan mitologi Jepang dan simbol-simbol keberanian.
Saat ini, meskipun Yakuza telah mengalami penurunan jumlah anggota dan pengaruh akibat penegakan hukum yang lebih ketat, mereka masih ada dan beroperasi di bawah permukaan.
Hmm... ada yang mau menambahkan?