Siapa Mulla Sadra atau Sadr ad-Din Muhammad Shirazi?

https://www.belajarsampaimati.com/2025/06/siapa-mulla-sadra-atau-sadr-ad-din.html
![]() |
Ilustrasi/republika.co.id |
Mulla Sadra, juga dikenal sebagai Sadr ad-Din Muhammad Shirazi, adalah filsuf dan teolog muslim terkemuka yang hidup pada abad ke-17 di Persia. Ia merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam tradisi filsafat Islam dan memainkan peran penting dalam perkembangan pemikiran dan kebudayaan Timur. Kontribusinya yang signifikan dalam bidang metafisika dan filsafat eksistensial membuatnya menjadi salah satu pemikir terbesar dalam sejarah filsafat Islam.
Mulla Sadra lahir pada tahun 1571 di Shiraz, Persia. Ia belajar di berbagai pusat keilmuan terkenal pada masanya dan, dengan dedikasi yang tinggi, ia menguasai berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti teologi, logika, matematika, filsafat, dan mistisisme. Pengaruh-pengaruh utama dalam pemikirannya termasuk karya-karya Al-Farabi, Avicenna, dan Suhrawardi. Namun, ia mengembangkan pandangan-pandangannya sendiri yang menjadi dasar dari apa yang dikenal sebagai "filsafat Transendental Sadra".
Salah satu konsep utama dalam pemikiran Mulla Sadra adalah "hikmah al-mawjudiyyah" atau "filsafat kewujudan". Ia berpendapat bahwa realitas substansial atau kewujudan adalah inti dari segala sesuatu.
Dalam pandangannya, kewujudan adalah sifat yang mendasari segala sesuatu, dan objek-objek konkret hanya manifestasi dari esensi yang ada dalam kewujudan. Dengan demikian, ia menolak pemisahan antara esensi dan eksistensi yang diajukan oleh beberapa filsuf sebelumnya, dan mengusulkan pandangan integral tentang realitas.
Mulla Sadra juga mengembangkan teori tentang "tajalli" atau "manifestasi". Menurutnya, Tuhan adalah realitas yang paling sempurna dan mutlak, dan cahaya Ilahi-Nya memancar ke dalam penciptaan-Nya. Setiap objek dan fenomena dalam alam semesta mencerminkan dan memanifestasikan atribut dan sifat-sifat Tuhan. Dalam pandangannya, pengenalan akan Tuhan terjadi melalui pengalaman langsung dan pengamatan tentang manifestasi-Nya di alam semesta.
Kontribusi Mulla Sadra tidak terbatas pada bidang metafisika, tetapi juga meluas ke bidang-bidang lain seperti epistemologi, etika, filsafat agama, dan filsafat politik. Ia menekankan pentingnya pengalaman pribadi dan intuisi dalam mencapai pengetahuan yang lebih tinggi dan pemahaman yang mendalam tentang realitas. Ia juga mempertimbangkan konsep moralitas dan keadilan sebagai prinsip-prinsip yang melekat dalam alam semesta dan menentukan tindakan manusia.
Karya utama Mulla Sadra adalah "al-Ḥikma al-Muta‘ālīyah fī al-Asfār al-Arba‘ah" atau "Filsafat Transendental dalam Empat Jilid". Karya monumental ini menguraikan pemikiran-pemikirannya dengan mendalam dan komprehensif. Karya-karya lainnya termasuk "al-Masha'ir" dan "al-Shawahid al-Rububiyyah".
Hmm... ada yang mau menambahkan?