Apa Itu Shawarma dan Bagaimana Asal Usulnya?

https://www.belajarsampaimati.com/2025/08/apa-itu-shawarma-dan-bagaimana-asal.html
![]() |
Ilustrasi/halalorigins.com |
Shawarma adalah hidangan populer yang berasal dari Timur Tengah, khususnya dari kawasan Levant, yang mencakup negara-negara seperti Lebanon, Suriah, dan Turki. Hidangan ini terkenal dengan daging yang dimasak secara unik dan penyajiannya yang praktis, menjadikannya pilihan favorit di banyak negara di seluruh dunia.
Shawarma biasanya terdiri dari daging yang dipanggang secara vertikal, yang kemudian diiris tipis dan disajikan dalam roti pita atau lavash, sering kali disertai sayuran segar dan saus.
Asal usul shawarma dapat ditelusuri kembali ke tradisi kuliner Ottoman, saat teknik memasak daging dengan cara dipanggang secara vertikal telah ada selama berabad-abad. Proses ini melibatkan menumpuk potongan daging, biasanya daging domba, sapi, atau ayam, di atas batang besar yang berputar di depan sumber panas. Saat daging matang, bagian luar dipanggang hingga kecokelatan, kemudian diiris tipis untuk disajikan. Shawarma telah berkembang seiring waktu dan kini jadi salah satu makanan jalanan yang paling dikenal di berbagai belahan dunia.
Proses pembuatan shawarma dimulai dengan memilih jenis daging yang akan digunakan. Daging biasanya dibumbui campuran rempah-rempah yang kaya, termasuk jintan, paprika, kayu manis, dan bawang putih. Setelah dibumbui, daging tersebut ditumpuk pada batang pemanggang dan dimasak hingga matang. Teknik memasak ini tidak hanya memberi rasa yang khas, tetapi juga menciptakan tekstur yang lembut dan juicy. Sementara daging dipanggang, lemak yang meleleh dari daging memberi rasa tambahan yang sangat menggugah selera.
Setelah daging matang, potongan daging yang telah dipanggang diiris tipis dan siap disajikan. Shawarma biasanya disajikan dalam roti pita atau lavash, yang dilipat atau digulung untuk membungkus daging dan pelengkap lainnya. Sayuran segar seperti tomat, mentimun, dan bawang merah sering ditambahkan untuk memberi kesegaran dan tekstur yang kontras. Selain itu, saus seperti tahini, yogurt, atau saus pedas sering digunakan untuk menambah rasa dan kelembapan pada hidangan ini.
Shawarma bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga memiliki makna sosial dalam budaya Timur Tengah. Hidangan ini sering dinikmati dalam suasana santai, baik sebagai makanan jalanan maupun dalam acara kumpul-kumpul. Banyak orang memiliki kenangan indah terkait dengan shawarma, karena hidangan ini sering kali menjadi pilihan saat berkumpul dengan teman-teman atau keluarga. Keberadaannya di pasar malam dan gerai makanan membuatnya jadi simbol kebersamaan dan keakraban.
Seiring popularitasnya yang terus berkembang, shawarma telah diadaptasi ke dalam berbagai variasi di seluruh dunia. Di negara-negara Barat, misalnya, shawarma sering disajikan dengan tambahan bahan seperti keju, saus BBQ, atau bahkan kentang goreng. Variasi ini menunjukkan bagaimana shawarma dapat beradaptasi dengan selera lokal, sambil tetap mempertahankan esensi dari hidangan asli.
Hmm... ada yang mau menambahkan?