Siapa Justin II?

Ilustrasi/invaluable.com
Justin II adalah Kaisar Bizantium yang memerintah dari tahun 565 hingga 578. Ia lahir pada sekitar tahun 520 dan keponakan Kaisar Justinian I, yang merupakan salah satu penguasa paling terkenal dalam sejarah Bizantium. 

Setelah kematian Justinian I, Justin II naik tahta dan mewarisi kekaisaran yang telah mengalami banyak perubahan dan tantangan di bawah pemerintahan pendahulunya. Masa pemerintahannya ditandai ketegangan militer, masalah internal, dan kondisi kesehatan yang memburuk.

Pada awal pemerintahannya, Justin II menghadapi beberapa tantangan besar, terutama dari sisi militer. Kekaisaran Bizantium sedang terlibat dalam konflik dengan Persia, yang terus-menerus mengancam perbatasan timur. Justin II berusaha mempertahankan posisi kekaisaran di wilayah tersebut dan melanjutkan kebijakan ekspansionis yang telah dimulai oleh Justinian I. Ia mencoba mengamankan perbatasan dan memperkuat pertahanan, tetapi situasi di lapangan sering kali tidak menguntungkan. Meskipun ada beberapa keberhasilan awal, perang dengan Persia semakin melelahkan dan menguras sumber daya kekaisaran.

Salah satu kebijakan yang diambil oleh Justin II adalah mengurangi beban pajak bagi rakyat, terutama setelah periode pajak yang tinggi di bawah pemerintahan Justinian I. Ia berharap mengurangi pajak dapat meningkatkan dukungan dari rakyat dan memperkuat stabilitas dalam kekaisaran. Namun, keputusan ini juga membawa konsekuensi, karena kekaisaran membutuhkan biaya untuk mendanai angkatan bersenjata dan mempertahankan wilayahnya. Ketidakpuasan di kalangan tentara dan pejabat pemerintah mulai muncul sebagai akibat dari kebijakan ini.

Selama masa pemerintahannya, Justin II juga mengalami masalah kesehatan yang serius. Ia menderita gangguan mental yang memengaruhi kemampuannya memerintah secara efektif. Gejala-gejala ini termasuk paranoia dan kecemasan yang mendalam, yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk membuat keputusan politik yang penting. Dalam banyak hal, kekuasaan sebenarnya beralih ke tangan para penasihatnya, termasuk menteri dan jenderal, yang mengambil alih tanggung jawab pemerintahan. Hal itu menciptakan ketegangan di dalam pemerintahan dan menimbulkan ketidakpastian tentang arah kebijakan kekaisaran.

Ketika kesehatan Justin II semakin memburuk, ia mulai menunjuk penggantinya. Ia mengangkat Tiberius, seorang jenderal yang berpengalaman, sebagai pejabat kaisar. Tindakan ini menunjukkan bahwa Justin II menyadari keterbatasan dirinya dan pentingnya memiliki pemimpin yang mampu mengelola kekaisaran dengan lebih baik. Tiberius kemudian menjadi kaisar setelah kematian Justin II, dan ia berusaha memperbaiki keadaan yang ditinggalkan oleh pendahulunya.

Justin II meninggal pada tahun 578, dan kematiannya menandai akhir masa pemerintahannya yang penuh tantangan. Meskipun ia tidak dapat memenuhi harapan sebagai kaisar yang kuat dan efektif, masa pemerintahannya tetap menjadi bagian penting dari sejarah Bizantium. Warisan Justin II mencerminkan kesulitan yang dihadapi oleh kekaisaran dalam mempertahankan stabilitas di tengah ancaman eksternal dan masalah internal.

Hmm... ada yang mau menambahkan? 

Related

Tokoh 8945247753920342286

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item