Apa yang Dimaksud Madiun Affairs?

Ilustrasi/istimewa

Peristiwa Madiun (Madiun Affairs) adalah sebuah konflik kekerasan atau situasi kekacauan yang terjadi di Jawa Timur, pada 18 September hingga Desember 1948. Peristiwa itu diawali dengan diproklamasikannya pemerintahan Soviet (komunis) di Indonesia pada tanggal 18 September 1948 di Madiun, oleh Muso, seorang tokoh Partai Komunis Indonesia, dengan didukung oleh Menteri Pertahanan saat itu, Amir Sjarifuddin.

Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, berbagai organisasi lahir, termasuk golongan kiri dan golongan sosialis, semacam Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia), Partai Sosialis Indonesia (PSI), dan kelompok-kelompok kiri lain.

Pada 11 Agustus 1948, Musso pulang dari Moskow dan mendarat di Yogyakarta. Kepulangannya disambut oleh Partai Komunis Indonesia yang segera menempatkannya sebagai pimpinan partai tersebut. Segera setelah itu para politisi sosialis dan komandan pasukan bergabung dengan Musso.

Kemudian, pada 18 September 1948, Musso memproklamasikan berdirinya pemerintahan Soviet di Indonesia. Mereka menjadikan Surakarta sebagai daerah kacau (wildwest), dan menjadikan Madiun sebagai basis gerilya mereka. Sejak itulah peperangan antara PKI dan pasukan Indonesia dimulai.

Untuk menumpas pemberontakan PKI, pemerintah melancarkan operasi militer. Kekuatan pasukan pendukung Musso digempur dari dua arah—dari barat oleh pasukan Divisi II serta pasukan dari Divisi Siliwangi, sedangkan dari timur diserang oleh pasukan Divisi I serta pasukan Mobile Brigade Besar (MBB) Jawa Timur. Panglima Besar Soedirman menyampaikan kepada pemerintah, bahwa TNI akan dapat menumpas pasukan-pasukan pendukung Musso dalam waktu dua minggu.

Prediksi Panglima Soedirman memang benar. Pada 30 September 1948, Madiun dapat dikuasai seluruhnya. Setelah itu, tokoh-tokoh PKI pun ditangkap, sebagian melarikan diri ke Cina dan Vietnam, sementara Musso tewas ditembak pada 31 Oktober 1948.

Hmm... ada yang mau menambahkan?