Kapan Terjadinya Penculikan Bayi Charles Lindbergh?

Ilustrasi/allthatinteresting.com

Tragedi terkenal berupa penculikan bayi Charles Lindbergh terjadi pada 1 Maret 1932.

Charles Augustus Lindbergh (4 Februari 1902 – 26 Agustus 1974), adalah pilot pesawat Amerika Serikat yang terkenal karena menjadi pilot pertama yang terbang solo tanpa henti menyeberangi Samudera Atlantik pada 1927. Ia menikah dengan Anna Morrow pada 27 Mei 1929, putri Duta Besar Amerika Serikat di Meksiko.

Pada tahun 1932, terjadi penculikan atas anak mereka yang dinamai menurut nama ayahnya. Peristiwa penculikan itu menjadi kasus kriminal yang terkenal di dunia. Meski tebusan telah dibayar sebagaimana yang diminta si penculik, namun bayi yang disandera itu ditemukan tewas dua bulan kemudian.

Bayi itu diculik dari rumahnya di New Jersey pada 1 Maret 1932, dan si penculik meninggalkan secarik kertas permintaan tebusan. Lindbergh memilih untuk mengikuti tuntutan si penculik, dan menyerahkan uang sebanyak 50.000 dollar AS sebagaimana yang diminta.

Tetapi kemudian si penculik ingkar janji—tidak mengembalikan bayi Lindbergh. Dua bulan kemudian, bayi itu ditemukan telah tewas di sebuah hutan yang berjarak 3 kilometer dari rumahnya. Hasil otopsi menyatakan anak tersebut tewas karena pukulan keras di kepala, kemungkinan besar pada saat penculikan.

Investigasi polisi kemudian berhasil menangkap Bruno Richard Hauptmann, seorang pria kelahiran Jerman, yang—berdasarkan bukti-bukti yang berhasil diperoleh—terbukti sebagai pelaku penculikan dan pembunuhan tersebut. Dalam pengadilan, Hauptmann dinyatakan bersalah oleh Juri, dan dijatuhi hukuman mati dengan kursi listrik pada April 1936.

Kisah inilah yang kemudian mengilhami penulis cerita kriminal Agatha Christie, yang lalu mengubahnya menjadi sebuah kisah detektif terkenal berjudul “Murder on the Orient Express”. Novel itu difilmkan pada 1970-an, dan diperankan oleh Ingrid Bergman dan Sean Connery.

Hmm… ada yang mau menambahkan?