Mengapa Gula Tidak Basi atau Berjamur?

Mengapa Gula Tidak Basi atau Berjamur? Belajar Sampai Mati, belajarsampaimati.com, hoeda manis
Ilustrasi/tempo.co
Sebenarnya, semua mahkluk—manusia, hewan, hingga mikroorganisme—dapat mencerna gula dengan mudah. Namun, gula tidak mengalami kerusakan semisal berjamur seperti yang terjadi pada bahan dapur lain. Hal itu disebabkan karena gula memiliki kandungan air yang sangat rendah—biasanya sekitar 0,02 persen. Gula juga cenderung menyerap air dari organisme-organisme mikro yang bisa menyebabkan jamur.

Molekul-molekul air terdifusi atau pindah lebih cepat dari tubuh jasad renik, daripada yang masuk ke dalam tubuh mereka. Karena itu, akhirnya jasad renik pun mati karena kekurangan cairan tubuh, dan tak mampu merusak kondisi gula. Selain itu, kadar air yang rendah dalam gula juga menghalangi perubahan-perubahan kimia yang dapat menyebabkan pembusukan.

Meski begitu, semua sifat gula akan hilang ketika gula dilarutkan ke dalam air. Semakin encer larutan gula, semakin besar pula kemungkinan ragi hidup di dalamnya. Bahkan, penyimpanan di tempat terbuka yang lembap selama beberapa hari memungkinkan gula menyerap uap air cukup banyak, sehingga jamur jadi mudah tumbuh.

Menyimpan gula dalam wadah kedap udara akan mencegah penyerapan uap air dari udara lembap di sekitarnya. Jika gula disimpan dalam udara yang tidak terganggu oleh perubahan temperatur dan kelembapan, gula bisa mempertahankan kandungan air 0,02 persennya dan bisa disimpan sampai kapan pun.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 7070948457311885205

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item