Mengapa Es di Kutub Bisa Mencair?

Mengapa Es di Kutub Bisa Mencair?
Ilustrasi/wowkeren.com
Terakhir kali Bumi mengalami masa yang sangat panas dan bebas es adalah pada 34 juta tahun lalu, di Zaman Eocene. Jika gas rumah kaca di atmosfer terus bertambah, bukan tidak mungkin zaman itu terulang kembali.

Untuk wilayah Antartika Barat saja, sejak 1992 es sudah mencair. Laporan National Geographic menyatakan bahwa jumlah es yang mencair sekitar 65 juta metrik ton. Es di Greenland juga dilaporkan mencair secara signifikan.

Pemanasan global yang terus terjadi diprediksi akan melenyapkan lapisan es di lautan Arktik, Kutub Utara, pada 2030. Para peneliti mengungkapkan, lapisan es di Arktik semakin menipis dari tahun ke tahun.

Es di kutub mencair, karena suhu di wilayah tersebut meningkat. Titik beku air adalah 0 derajat Celcius. Karenanya, jika suhu di kutub melebihi 0 derajat Celcius, maka es di sana pun akan mencair.

Kenaikan suhu yang terjadi bisa disebabkan oleh banyak hal, yang lazim disebut pemanasan global. Pemanasan global adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, maupun permukaan Bumi. Efek rumah kaca adalah salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Pada akhirnya, jika pemanasan global tidak diatasi, maka dampaknya bisa merusak atmosfer.

Atmosfer adalah lapisan udara yang melindungi Bumi dari sinar ultraviolet maupun meteor, serta memantulkan gelombang radio. Kerusakan atmosfer terjadi karena pelepasan zat freon ke udara, serta polusi dari bahan bakar pesawat yang merusak lapisan atmosfer.

Akhirnya, akibat yang paling mengerikan dari semua itu adalah mencairnya es di kutub dan naiknya permukaan laut.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Sains 7633364460115687296

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item