Apa Keuntungan dan Kerugian Menjadi Orang Kidal?

Apa Keuntungan dan Kerugian Menjadi Orang Kidal?
Ilustrasi/dailymail.co.uk
Minoritas sering menjadi pihak yang menempati posisi tidak nyaman, begitu pula orang kidal. Dibanding populasi yang biasa menggunakan tangan kanan, keberadaan orang kidal jelas minoritas, dan hal itu ada di berbagai tempat di belahan bumi mana pun.

Karena mayoritas orang menggunakan tangan kanan untuk lebih sering beraktivitas, alat-alat yang dibuat atau diciptakan untuk keperluan manusia pun dirancang untuk orang-orang yang biasa menggunakan tangan kanan. Hasilnya, orang kidal membutuhkan proses adaptasi tersendiri dengan lingkungan—khususnya dengan alat-alat atau peranti yang umum digunakan—dan dalam hal itu tidak jarang terjadi kecelakaan.

Selain membutuhkan proses adaptasi yang tidak dialami orang-orang dengan kebiasaan menggunakan tangan kanan, orang kidal juga pernah mengalami sejarah yang kurang menyenangkan.

Di masa lalu, karena minoritas, orang kidal pernah mendapat stigma, diskriminasi, dan dicurigai. Raja George VI dari Inggris, misalnya, adalah orang kidal. Tapi dia terpaksa—atau memaksa diri—menulis menggunakan tangan kanan, akibat stigma yang muncul di masanya. Kita bisa membayangkan, jika seorang raja sampai mengalami tekanan semacam itu, apalagi masyarakat biasa.

Stigma dan diskriminasi itu juga tergambar cukup jelas dalam bahasa yang digunakan untuk menggambarkan orang kidal. Seperti kita tahu, “right” (kanan) dalam bahasa Inggris juga memiliki arti “benar”. Sementara etimologi dari kata “sinister/jahat” dapat ditelusuri ke istilah Latin yang berarti “kiri”.

Seiring perjalanan waktu, dengan makin banyak pengetahuan yang menjelaskan mengapa seseorang kidal, stigma yang menyertainya pun perlahan memudar, khususnya di sebagian tempat. Meski begitu, upaya para peneliti dan ilmuwan untuk memahami asal usul keberadaan orang-orang kidal belum selesai.

Para peneliti masih berusaha memahami apa yang membuat orang lebih suka menggunakan satu tangan, dan mengapa mayoritas orang menggunakan tangan kanan. Sebagian mereka mengajukan hipotesis bahwa pada tingkat individu, orang kidal mungkin ditentukan pada tahap awal pengembangannya.

Dalam jurnal Neuropsychologia (2005), para ilmuwan menjelaskan bahwa janin akan menunjukkan preferensi tangan di dalam rahim (dengan mengisap ibu jari satu tangan). Kecenderungan ini akan berlanjut setelah mereka dilahirkan. Janin yang biasa mengisap ibu jari tangan kanan akan menjadi orang yang terbiasa menggunakan tangan kanan, dan janin yang biasa mengisap ibu jari kiri akan lahir sebagai kidal.

Berdasarkan kenyataan itu, ilmuwan menyimpulkan bahwa kidal tidak disebabkan oleh gen. Meski begitu, mereka juga menemukan bahwa DNA merupakan salah satu penyebab kidal. Dalam studi yang diterbitkan dalam Brain: A Journal of Neurology, para peneliti di University of Oxford meneliti DNA sekitar 400.000 orang di Inggris, dan menemukan bahwa empat wilayah genom terkait dengan kidal.

Para ilmuwan juga menelusuri penyebab kidal dari perspektif evolusi. Mereka mendeteksi keberadaan orang kidal dalam catatan arkeologis dengan mencari ciri-ciri anatomi tertentu pada kerangka prasejarah, seperti asimetri dalam ukuran dan kepadatan tulang lengan, serta memeriksa alat-alat (peralatan) prasejarah.

Natalie Uomini, seorang ilmuwan senior di Institut Max Planck, menjelaskan hal tersebut. “Jika kita tahu bagaimana sebuah alat dipegang dan bagaimana alat itu digunakan,” katanya, “kita dapat melihat jejaknya, dan menentukan apakah kidal atau tangan kanan yang menggunakan alat itu.”

Selain itu, para ilmuwan juga melihat arah goresan diagonal pada gigi fosil, untuk melihat tangan mana yang digunakan orang untuk merobek daging atau kulit binatang di mulut mereka. Berdasarkan penelitian, orang yang terbiasa menggunakan tangan kanan telah mendominasi dalam catatan arkeologi sekitar 500.000 tahun. Sementara Neanderthal, sepupu manusia yang sekarang punah, menurut Natalie Uomini, ternyata kidal.

Di masa sekarang, orang kidal memiliki beberapa kelemahan, salah satunya frekuensi yang tinggi pada kecelakaan kerja. Meski begitu, orang kidal juga memiliki keuntungan. “Jika Anda kidal,” kata Natalie Uomini, “Anda memiliki keuntungan yang mengejutkan, karena kebanyakan orang terbiasa bertarung melawan orang yang menggunakan tangan kanan.”

Salah satu olahraga yang menguntungkan orang kidal adalah anggar, seperti yang dilaporkan para ilmuwan dalam jurnal Laterality. Jika hipotesis itu benar, hal tersebut menandakan bahwa minoritas kidal memiliki keunggulan dalam pertempuran, dan dapat melawan (kemungkinan) kepunahannya.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Tubuh Manusia 2895888001374507128

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item