Kota-Kota Mana yang Paling Ramah Lingkungan di Dunia?

Kota-Kota Mana yang Paling Ramah Lingkungan di Dunia?
Kopenhagen, Denmark/skedaddle.com
Kesadaran untuk menjaga kelestarian alam mulai bangkit akhir-akhir ini, dengan kampanye go green. Kenyataannya, dunia yang kita tinggali memang kian tak ramah—makin panas, makin kotor, makin penuh polusi. Semua itu tentu merupakan dampak dari kehidupan penduduk dunia yang memang kurang menjaga kebersihan dan kelestarian alam.

Karenanya, ketika kesadaran mengenai hal itu mulai muncul, masyarakat di berbagai belahan dunia pun mulai memikirkan cara-cara untuk memperbaiki kondisi yang saat ini terjadi.

Membangun taman-taman kota adalah salah satu hal yang banyak dilakukan di berbagai tempat. Sebagian kota atau negara juga mulai membangun konsep penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan, sehingga dapat menurunkan tingkat emisi dan CO2.

Kemudian, pemerintah di berbagai tempat juga mulai membangun sarana transportasi yang nyaman bagi warganya, sehingga mereka tidak lagi menjejali jalan raya dengan kendaraan pribadi, yang secara tak langsung dapat menurunkan tingkat polusi.

Beberapa kota di bawah ini telah berhasil dalam menerapkan konsep dan upaya-upaya dalam menjaga kebersihan, sekaligus menjadi kota yang ramah lingkungan. Upaya yang mereka lakukan bisa menjadi teladan.

Reykjavik, Islandia

Islandia telah menjadi negara paling hijau di dunia, dan hal itu berpusat di Kota Reykjavik, yang merupakan kota paling ramah lingkungan di sana. Reykjavik memang telah bertekad untuk menjadi kawasan paling bersih sekaligus paling hijau, dan mereka telah menempuh berbagai langkah hebat untuk mewujudkannya.

Saat ini, seluruh Kota Reykjavik dijalankan sepenuhnya dengan sistem go green, termasuk menggunakan pembangkit listrik tenaga air, sementara sistem transportasi di kota ini seluruhnya menggunakan tenaga hidrogen.

Malmo, Swedia

Malmo adalah salah satu kota terbesar di Swedia. Yang menakjubkan dari kota ini adalah kemampuannya menerapkan semangat go green untuk setiap lingkungan.

Hasilnya, Malmo menjadi kawasan kota yang sangat ramah lingkungan, sehingga menjadikan warga maupun wisatawan merasa sangat nyaman.

Kopenhagen, Denmark

Warga Kopenhagen memiliki kesadaran tinggi dalam hal menjaga lingkungan tetap hijau dan asri serta bersih. Karena kesadaran itu pula, mereka pun lebih suka menggunakan sepeda motor daripada mobil.

Sementara yang lain lebih banyak mengendarai sepeda atau memanfaatkan angkutan umum. Hasilnya, polusi di kota ini bisa diminimalkan.

Vancouver, Kanada

Vancouver adalah kota terbesar di British Columbia, yang telah bertekad menjadi kota ramah lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Vancouver telah menerapkan upaya dalam bentuk menggunakan energi yang berasal dari angin, matahari, sampai energi gelombang.

Saat ini, penggunaan energi alami itu telah mencapai 90 persen. Vancouver juga membangun taman-taman kota, yang saat ini telah mencapai 200 buah, sehingga menjadikan kota ini benar-benar hijau.

Bahia de Caraquez, Ecuador

Pada tahun ‘90-an, Bahia de Caraquez sempat mengalami kerusakan parah akibat gempa yang melanda di sana. Setelah hancur oleh gempa, kota itu bangkit kembali dan membenahi diri menjadi lebih baik.

Selain mengembalikan bangunan-bangunan yang runtuh, pemerintah di sana bekerja sama dengan LSM-LSM setempat untuk mulai membangun kawasan hijau yang ramah lingkungan.

Dalam upaya itu, mereka mengembangkan sejumlah program untuk menjaga keanekaragaman hayati dan mengendalikan erosi. Mereka juga membuat program pengomposan sampah organik dari pasar dan rumah tangga, serta memanfaatkannya untuk mendukung pertanian organik.

Sydney, Australia


Sydney adalah kota yang memprakarsai Earth Hour, dan menjadi kota pertama yang melakukan program tersebut. Earth Hour adalah upaya untuk mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya menghemat energi listrik, demi menjaga kelestarian bumi.

Selain itu, Sydney juga mengembangkan berbagai program pembuangan sampah serta pengolahan limbah yang efisien, sehingga menjadikan kota ini ramah lingkungan.

Bogota, Kolombia

Semula, Bogota memiliki masalah terkait lingkungan dan kriminalitas. Tapi semua itu berubah setelah Enrique Penalosa menjadi wali kota di sana. Bersama dukungan warga, dia merekonstruksi semua trotoar untuk pejalan kaki, menciptakan sistem bus transit yang efisien, dan merevitalisasi lebih dari 1.200 ruang hijau kota.

Selain itu, pemerintah Bogota juga mengenakan pajak penggunaan BBM, untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Segala upaya itu pun membuahkan hasil menawan. Bogota yang semula kumuh menjadi bersih dan ramah lingkungan.

Curitiba, Brasil

Curitiba adalah contoh kota metropolitan dengan konsep go green. Warga di sana memiliki kesadaran tinggi dalam menjaga lingkungan, hingga mereka lebih senang menggunakan transportasi umum daripada membawa kendaraan pribadi.

Hasilnya, polusi udara akibat asap di sana sangat rendah. Tentu saja, pemerintah Curitiba menyediakan sarana transportasi yang benar-benar nyaman, sehingga warga pun tergerak untuk memanfaatkannya.

London, Inggris

Meski masih kalah dengan beberapa kota lain, pemerintah London telah bertekad untuk menjadikan kota mereka sebagai kota paling bersih dan paling hijau di dunia.

Untuk mewujudkan upaya itu, mereka pun telah mengurangi emisi CO2 hingga 60 persen, dan menggunakan 25 persen energi yang lebih ramah lingkungan. Dalam 20 tahun mendatang, London bertekad untuk benar-benar hijau dan bebas dari polusi.

Portland, Amerika Serikat

Semula, Portland adalah kota yang sangat penuh polusi. Tetapi, kemudian, Portland menjadi kota pertama di Amerika yang menerapkan konsep go green.

Di antara konsep yang dijalankan adalah membangun rumah/konstruksi yang ramah lingkungan (green building), dan menyediakan jalur khusus untuk sepeda serta pejalan kaki, yang secara tak langsung mengurangi penggunaan mobil.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 1992480451064747278

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item