Negara Mana yang Warganya Paling Banyak Menolak Vaksin?

Negara Mana yang Warganya Paling Banyak Menolak Vaksin?
Ilustrasi/sehatq.com
Vaksinasi menciptakan dua golongan—mereka yang percaya manfaatnya, dan mereka yang menentang—dan kenyataan itu tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di berbagai negara lain. Yang mungkin mengejutkan, negara yang penduduknya paling banyak menentang vaksin justru ada di negara maju Eropa, yaitu Prancis.

Sepanjang April hingga Desember 2018, Gallup World Poll bekerja sama dengan Wellcome, lembaga amal medis asal Inggris, melakukan survei di 144 negara, terkait vaksin. Hasilnya, 33 persen warga Prancis menyatakan sikap antivaksin. Jumlah itu mencakup sepertiga dari 66 juta warga Prancis, sekaligus menjadi yang terbanyak di dunia.

Survei itu mengungkap, sikap antivaksin dengan persentase tertinggi tidak hanya ada pada warga Prancis, tapi juga pada warga di negara-negara maju Eropa lainnya. Di Eropa Barat, jumlah warga yang antivaksin mencapai 22 persen, sementara di Eropa Timur mencapai 17 persen. Mereka selama ini dianggap sebagai warga negara maju, dengan tingkat pendidikan dan ekonomi lebih baik.

Yang mungkin tak terduga, negara-negara yang warganya sangat percaya pada vaksin justru berasal dari negara-negara berkembang atau terbelakang. Dalam survei terungkap, Bangladesh dan Rwanda menjadi dua negara yang menduduki peringkat teratas sebagai negara yang sangat percaya vaksin. Hampir 100 persen warga di dua negara itu menyatakan bahwa vaksin efektif dalam melindungi anak-anak.

Bagaimana kenyataan semacam itu bisa terjadi?

Imran Khan, juru bicara Wellcome, menyatakan bahwa warga di Eropa kebanyakan tidak percaya vaksin karena mereka belum tahu bahaya yang bisa ditimbulkan penyakit menular. Penyakit-penyakit menular berbahaya jarang terdapat di Eropa. Sementara warga di negara lain, seperti Afrika dan Asia, sudah tahu keampuhan imunisasi.

"Jika Anda melihat negara-negara dalam survei kami,” ujar Imran Khan, “angka kepercayaan tertinggi terhadap vaksin adalah Bangladesh dan Mesir, karena di negara ini lebih banyak penyakit menular."

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Studi 3723199243659628034

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item