Orang Tua yang Dihormati dan Dihargai Akan Lebih Panjang Umur

Orang Tua yang Dihormati dan Dihargai Jadi Lebih Panjang Umur, Belajar Sampai Mati, belajarsampaimati.com, hoeda manis

Kesehatan yang baik dan umur yang panjang ternyata tidak hanya tergantung pada kondisi tubuh, tapi juga pada kondisi pikiran. Kebahagiaan dan ketenteraman pikiran, serta perasaan dihargai dan dihormati, ternyata ikut berperan dalam menunjang kesehatan dan usia orang-orang tua atau lanjut usia.

Penelitian yang dilakukan tim dari Duke University menemukan bahwa orang tua yang dihormati dan dihargai orang lain memiiki usia yang lebih panjang, hidup lebih sehat, dan bahagia. Temuan ini sejalan dengan analisis yang dilakukan jaringan jurnalisme global Orb Media, yang menemukan bahwa negara dengan tingkat hormat tinggi terhadap lansia menunjukkan kesehatan yang lebih baik, dan tingkat kemiskinan yang lebih rendah pada orang yang berusia di atas 60 tahun.

Sayangnya, tidak semua orang menghormati orang tua. Pada 2016, misalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan survei di 57 negara, dan menemukan 60 persen responden yang melaporkan bahwa para orang tua tidak dihormati.

Erdman Palmore, profesor ilmu psikiatri dari Duke University, menyatakan, “Negara-negara berpenghasilan tinggi, yaitu negara industri maju dan industrialisasi, cenderung tidak menghargai orang-orang tua.”

Sebaliknya, menurut Palmore, masyarakat di perdesaan dan tradisional cenderung memiliki rasa hormat yang lebih tinggi, karena orang tua dapat bekerja dan bernilai bagi perekonomian. Hal itu berkebalikan dengan kondisi di kota-kota besar, karena kebijakan pensiun justru membuat orang tua merasa tidak berharga dan tak dihargai. Hal ini yang membuat para orang tua merasa tak bahagia, mudah jatuh sakit, dan meninggal dunia.

Data World Values Survey menunjukkan bahwa Argentina, Korea Selatan, dan Jepang, merupakan tiga negara terendah dalam pemberian sikap hormat pada orang yang lebih tua.

Becca Levy, profesor kesehatan masyarakat dan psikologi dari Yale School of Public Health, menyatakan bahwa sikap negatif bisa berbahaya bagi lansia. Ketika mereka tidak mendapat penghormatan yang layak, mereka akan cenderung bersikap negatif, dan hal itu memperpendek usia mereka.

Levy mendapatkan kesimpulan itu setelah menganalisis hasil wawancara dengan 660 orang dari Oxford, Ohio, selama lebih dari dua dekade. Dia menemukan bahwa mereka yang memiliki sikap positif memiliki hidup rata-rata 7,5 tahun lebih lama, dibandingkan orang yang memiliki sikap negatif.

Karenanya, Levy menyimpulkan bahwa sikap positif memengaruhi perilaku dan psikologis, serta mekanisme fisiologi di dalam tubuh. Berpikir positif membuat orang dapat menjalani gaya hidup sehat, berolahraga, dan mengurangi stres.

Sebelumnya, Levy juga melakukan penelitian di Irlandia, dan menemukan bahwa orang yang berpikiran negatif tentang penuaan justru lebih mungkin mengidap depresi dan kecemasan.

Hmm... bagaimana menurutmu?

Related

Studi 6774974003035135766

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item