Bagaimana Crop Circle Muncul, dan Siapa Pembuatnya?

Ilustrasi/spaceworks.com
Di antara banyak misteri di zaman modern, crop circle adalah misteri yang paling membingungkan. Karena misteri itu ada di zaman ketika ilmu pengetahuan sudah sangat luas berkembang, ketika teknologi canggih telah menjadi mainan manusia sehari-hari, namun misteri itu belum bisa dipahami. 

Padahal kemunculan crop circle telah dimulai sejak ratusan tahun lalu. Meski begitu, tak peduli di zaman kuno atau di zaman modern, crop circle tetap misterius.

Catatan pertama mengenai fenomena munculnya crop circle terjadi pada tahun 1678, di wilayah Hartfordshire, Inggris. Kisah kemunculan crop circle waktu itu tersebar dalam bentuk pamflet yang beredar, dengan judul The Mowing-Devil. Pamflet itu berisi ilustrasi yang menggambarkan iblis sedang menggambar desain oval di sebuah ladang.

Isi pamflet itu berawal dari seorang pemilik lahan yang menolak membayar ongkos yang ditawarkan para buruh tani untuk membajak tanahnya. Sang pemilik lahan menilai upah yang diminta para buruh kelewat mahal. Dia kemudian melontarkan sindiran, “Lebih baik membayar setan, daripada menuruti permintaan para buruh tani.”

Malam hari setelah percakapan itu, tiba-tiba sawah milik si tuan tanah memunculkan cahaya aneh seperti terbakar. Pagi harinya, ketika diperiksa, sawah tersebut kelihatan seperti sudah dibajak dengan baik.

Meski kisah ini tidak begitu diyakini kebenarannya, namun pamflet beserta gambar ilustrasi The Mowing-Devil kemudian ditahbiskan sebagai kasus crop circle pertama yang tercatat dalam sejarah. 

Crop circle didefinisikan sebagai pola terstruktur dalam berbagai bentuk, dengan cara meratakan tanaman. Bisa jadi, crop circle merupakan satu-satunya misteri yang memunculkan seni indah, karena hasil “ukiran” crop circle memang indah dan menakjubkan. Sayangnya, seperti disebut tadi, ilmu pengetahuan modern belum bisa menjelaskan bagaimana fenomena misterius itu bisa terjadi.

Crop circle, atau yang sering disebut “lingkaran ladang gandum”, adalah pola yang muncul dalam semalam pada ladang gandum, dengan ciri merunduknya batangan gandum tersebut. 

Pada awalnya, crop circle hanya berbentuk lingkaran-lingkaran sederhana. Namun, seiring waktu, khususnya memasuki era 1980-an, crop circle berkembang hingga memiliki pola rumit, dan tidak hanya berbentuk lingkaran.

Istilah crop circle diperkenalkan pertama kali oleh Colin Andrew, salah satu peneliti crop circle ternama di dunia. Meski sering disebut terjadi di ladang gandum, crop circle tidak hanya terjadi di ladang gandum, namun juga di ladang jagung, sawah, hingga kebun bunga. Semuanya memiliki ciri sama; tercipta hanya dalam waktu semalam.

Publikasi pertama

Laporan mengenai kemunculan crop circle yang lebih modern pertama kali dipublikasikan di majalah Nature edisi 29 Juli 1880. Pada tahun itu, seorang peneliti bernama John Rand Capron melaporkan adanya tanaman-tanaman gandum yang merunduk, dan membentuk lingkaran sirkular.

Pada 1980-an, crop circle mulai mendunia, ketika media melaporkan banyak crop circle muncul di wilayah pedesaan Inggris, terutama di Wiltshire dan Hampshire. Bersamaan dengan kemunculan di Inggris, fenomena yang sama dilaporkan muncul di Australia dan Amerika Serikat.

Hingga saat ini, ada lebih dari 12.000 crop circle yang telah ditemukan di seluruh dunia, termasuk di Inggris, Rusia, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan bahkan Indonesia (crop circle pernah muncul di persawahan Sleman, Yogyakarta, pada 2011).

Tanda kemunculan crop circle 

Menurut para saksi mata, sebelum crop circle muncul, selalu ada tanda-tanda aneh yang mendahului, misalnya muncul lingkaran-lingkaran cahaya aneh yang melayang-layang di atas ladang, terjadinya badai petir hebat, dan benda-benda elektrik tiba-tiba mati, termasuk mesin mobil.

Karena itu, hingga saat ini, teori sains yang paling populer mengenai dugaan penyebab kemunculan crop circle adalah akibat medan elektromagnetik yang berasal dari petir. Namun, para ilmuwan belum bisa memecahkan misteri mengapa petir dapat menciptakan pola-pola yang indah.

Crop circle buatan manusia

Pada 1991, dua pria dari Southampton, Inggris, bernama Dave Chorley dan Doug Bower, mengaku telah membuat crop circle sejak 1976. Mereka membuktikan bisa membuat crop circle hanya dengan menggunakan sebuah papan, patok, dan tali. Menurut mereka, hanya menggunakan alat sederhana itu, mereka dapat membuat sebuah lingkaran crop circle dengan diameter 12 meter, hanya dalam tempo 15 menit.

Majalah TIME, edisi 23 September 1991, menyebut pengakuan Chorley dan Bower dengan kalimat, “Pengakuan ini mengakhiri misteri paling populer yang pernah disaksikan Inggris dan dunia.”

Benarkah anggapan majalah TIME bahwa misteri crop circle telah terpecahkan? Sayangnya, pengakuan Chorley dan Bower tidak menjadikan misteri crop circle terjawab dan terungkap begitu saja. 

Memang, dua orang itu bisa membuktikan bahwa mereka bisa membuat pola-pola lingkaran seperti yang dihasilkan crop circle. Artinya, crop circle memang bisa dibuat oleh manusia. Namun, para peneliti menemukan karakteristik-karakteristik yang kelihatannya mustahil dapat dibuat oleh manusia. Karakteristik yang ditemukan pada crop circle yang asli adalah sebagai berikut:

Batang gandum tidak patah

Pada crop circle yang asli, tanaman gandum tidak patah. Batang-batang itu hanya merunduk seperti sendok plastik yang dipanaskan. Menurut para peneliti, hal ini bisa diakibatkan oleh semburan elektromagnetik yang deras ke arah tanaman gandum, hingga menambah kelembapan batang gandum, yang memungkinkannya untuk merunduk tanpa patah.

Lubang-lubang kecil pada batang gandum

Ciri lain pada crop circle asli (bukan buatan manusia) adalah munculnya lubang-lubang kecil pada batang gandum. Para peneliti menduga, lubang itu tercipta akibat adanya semburan gelombang mikro yang terus menerus, yang menyebabkan kelembapan batang gandum berubah menjadi uap panas, yang kemudian mencari jalan keluar dari batang gandum.

Pola rumit

Memang, crop circle yang dibuat manusia bisa menghasilkan pola rumit, tapi tidak dalam waktu semalam. Lebih dari itu, crop circle yang asli terkadang memiliki pola geometri yang asing bagi kebanyakan orang. 

Partikel besi mikro bermagnet

Ciri lain yang hampir mustahil ditiru oleh manusia adalah adanya partikel besi bermagnet yang ditemukan pertama kali oleh para peneliti dari BLT Institute. Partikel besi bermagnet tersebut memiliki diameter 10-50 mikrometer, dan terdistribusi secara merata serta linear di perimeter crop circle. Menurut para peneliti, partikel besi ini mungkin muncul karena terciptanya kolom udara yang terionisasi (plasma vortex).

Perubahan struktur kristalin batang gandum

Ciri lain adalah munculnya perubahan struktur kristalin pada tanaman gandum. Karakter ini hampir dipastikan tidak dapat ditiru oleh manusia.

Perubahan komposisi kimiawi tanah

Peneliti juga menemukan, pada beberapa kasus, terjadi perubahan komposisi kimiawi tanah tempat terciptanya crop circle. Sekali lagi, hal seperti itu sulit dibuat oleh manusia, apalagi dalam waktu semalam.

Timbulnya medan magnet misterius di lokasi

Pada crop circle yang asli, umumnya terdapat medan magnet yang sangat kuat di dalam lingkaran formasinya. Medan magnet ini dapat mematikan peralatan elektrik. Ciri ini tidak ditemukan pada crop circle buatan manusia.

Crop circle dan tantangan sains 

Tujuh ciri itulah yang kemudian membedakan crop circle yang muncul secara alami, dan crop circle buatan manusia. Merujuk pada tujuh ciri itu pula, pada 2002, Discovery Channel menugaskan 5 insinyur aeronautic dan austronautic dari MIT, untuk membuat crop circle. Mereka dilengkapi berbagai peralatan canggih yang memungkinkan mereka untuk menghasilkan crop circle dalam berbagai bentuk.

Dalam hal itu, mereka diberi syarat harus membuat crop circle yang setidaknya memiliki 3 ciri, yaitu; batang gandum yang tidak patah, ada lubang-lubang uap pada batang gandum, dan ada partikel besi berdiameter 10-50 mikrometer yang tersebar merata secara linear di formasi crop circle.

Tim tersebut kemudian membuat sebuah crop circle, lalu berusaha memasukkan 3 karakter di atas. Mereka menggunakan microwave emitter untuk meningkatkan suhu batang gandum, hingga berubah menjadi uap. Mereka lalu menggunakan flamethrower untuk menyemprotkan partikel besi. 

Namun, ternyata peralatan tersebut memakan terlalu banyak waktu dan tidak efektif, sehingga mereka terpaksa menggunakan pyrotechnic untuk menyebarkan partikel besi secara merata.

Dengan seluruh teknologi canggih yang digunakan, para insinyur MIT hanya dapat menghasilkan 2 ciri dengan sempurna. Ciri ketiga, yaitu partikel besi, tersebar tidak dengan merata.

Kenyataan ini mematahkan anggapan sebagian orang yang mengajukan teori bahwa crop circle dibuat manusia. Kenyataannya, membuat crop circle tidak semudah yang mungkin dibayangkan sebagian orang. Para insinyur dari MIT sudah membuktikan, bahwa tidak mudah membuat crop circle. Lagi pula, menurut peneliti crop circle, tim MIT di atas menggunakan ilmu pengetahuan dan peralatan canggih yang jelas di luar jangkauan masyarakat umum.

Bukan hanya di Inggris, percobaan mereproduksi crop circle ternyata pernah dilakukan oleh peneliti Jepang, bernama Y. Ohtsuki (crop circle pernah muncul di sawah di Jepang). Ia memang berhasil menciptakan karakter asli crop circle, yaitu dengan cara menjatuhkan bola api plasma ke sebuah piringan yang ditaburi debu alumunium. Karakteristik yang sederhana pun, ternyata membutuhkan ilmu pengetahuan yang cukup rumit.

Selain percobaan-percobaan yang telah disebut di atas, para peneliti yang berusaha menciptakan kembali crop circle, dengan segala karakteristiknya, pernah menggunakan derek seberat 40 ton hanya untuk memasang penerangan, agar mereka dapat bekerja pada malam hari. Atraksi itu menarik banyak penonton yang ingin tahu.

Sementara crop circle yang asli muncul tanpa adanya atraksi dan keramaian seperti itu. Mereka hanya muncul dengan tiba-tiba, pada malam hari, tanpa penerangan apa pun. Jadi sains modern masih belum bisa menjelaskan dengan sempurna fenomena ini.

Alternatif penjelasan 

Karena sains bisa dibilang buntu dan tidak mampu menjelaskan fenomena munculnya crop circle secara memuaskan, sebagian orang kemudian beralih pada penjelasan atau kemungkinan alternatif. Yaitu alien. Bagi mereka, crop circle adalah hasil buatan alien.

Pada 1966, muncul peristiwa yang sangat aneh. Di sebuah kota kecil di Tully, Queensland, Australia, seorang petani tebu melaporkan adanya UFO yang terbang dari alang-alang. Ketika menyelidiki lokasi terbang UFO tersebut, ia melihat alang-alang di atas air rawa di tempat itu merunduk dalam pola lingkaran searah jarum jam. Luar biasanya, jalinan yang tercipta dari alang-alang tersebut mampu menahan berat 10 pria dewasa.

Di Inggris, beberapa saksi mata pernah melihat objek terbang tak dikenal, pada malam munculnya crop circle.

Ada pula kesaksian seorang polisi yang melihat tiga sosok aneh sedang mengamati ladang gandum. Ketika petugas polisi menghampiri, tiga sosok itu lari dan menghilang. Dengan segera, polisi tersebut mendengar suara berdengung statis yang aneh, dan ia menyaksikan batang-batang gandum mulai merunduk mengiringi suara dengungan itu. Malam itu juga, di sekitar situ seorang saksi berhasil memotret objek terbang tidak dikenal.

Apakah crop circle adalah jejak UFO yang tertinggal? Ataukah kode rahasia yang ingin disampaikan kepada umat manusia? Tentu saja tidak ada yang bisa memastikan. Sepertinya, bertentangan dengan anggapan majalah TIME, misteri ini akan tetap hidup di abad modern, sampai kita benar-benar mendapatkan bukti sains yang solid dan masuk akal.  

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sains 3236626799626544241

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item