Blue Cheese Berjamur, Apakah Aman Dikonsumsi?

Ilustrasi/hiloved.com
Makanan yang kedaluwarsa atau disimpan di tempat yang tidak tepat bisa ditumbuhi jamur, dan keberadaan jamur biasanya menjadi penanda kalau makanan tersebut sudah tidak layak makan. Roti, misalnya. Jika sudah kedaluwarsa, roti akan berjamur, dan biasanya tidak lagi kita konsumsi.

Selain menjadikan tampilan makanan tidak lagi bagus, keberadaan jamur juga biasanya menimbulkan aroma yang tidak sedap. Karena alasan itulah, kita menjauhi makanan berjamur, selain alasan kesehatan. Lalu bagaimana dengan blue cheese yang memiliki tampilan berjamur?

Blue cheese atau keju biru memiliki tampilan seperti keju biasa, tapi memiliki bintik-bintik jamur berwarna biru kehijauan pada seluruh bagian keju. Meski berjamur, blue cheese tetap aman dikonsumsi.

Lalu apa yang membedakan blue cheese dan keju berjamur yang sudah tak layak untuk dikonsumsi? 

Blue cheese berwarna krem atau putih. Meski sama-sama berbau busuk, blue cheese memiliki jamur berwarna biru kehijauan, sedangkan keju yang busuk memiliki bercak jamur berwarna hitam atau abu-abu. Karenanya, kita bisa membedakan keduanya dari penampilannya.
 
Jamur penisilin pada blue cheese, yang berbentuk seperti pembuluh darah, jadi penyebab munculnya cita rasa dan aroma yang unik pada keju tersebut. Berbeda dengan jamur pada roti atau makanan lainnya, jamur pada blue cheese tidak menghasilkan mikotoksin yang bisa mengganggu fungsi tubuh. Karenanya, blue cheese aman untuk dikonsumsi.
 
Jadi, meski mengandung jamur, blue cheese tetap memiliki manfaat yang sama seperti produk olahan susu lainnya. Blue cheese mengandung banyak vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Namun, tetap saja kandungan lemak dan kolesterol pada jenis keju ini cukup tinggi, sehingga kita perlu hati-hati.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sains 4659513322361266673

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item