Kasus Kunjungan Wanita Misterius di Jepang Kuno

Ilustrasi/oe24.at
Dalam banyak legenda, kita kerap mendapati kisah-kisah aneh yang bahkan bisa dibilang tak masuk akal. Namun ternyata, ada kisah nyata yang benar-benar mirip legenda, meski tidak memiliki pesan moral apa pun sebagaimana umumnya legenda. Kisah nyata yang aneh ini terjadi di Jepang, dan terdokumentasi dengan baik oleh sejarawan Jepang.

Dua ratus tahun yang lalu, tepatnya pada 22 Februari 1803, nelayan lokal di Provinsi Hitachi, Jepang, menemukan sebuah benda besar terapung di lautan. Karena penasaran, para nelayan itu lalu menarik benda menyerupai kapal itu ke pantai. Tinggi benda itu sekitar 129 inci, dan lebarnya 212 inci. Benda mirip mangkuk itu mengingatkan para nelayan pada kohako, tungku pembakar dupa khas Jepang.

Setelah benda asing itu dibawa ke daratan, para nelayan memperhatikan, bagian atas benda aneh itu tampaknya terbuat dari rosewood merah, sedangkan bagian bawahnya ditutupi pelat yang terbuat dari tembaga. 

Bagian atasnya memiliki beberapa jendela yang terbuat dari kristal, ditutupi jeruji, dan dilapisi sejenis resin pohon. Jendelanya tampak transparan. Bagian dalamnya dihiasi teks-teks yang ditulis dalam bahasa yang sama sekali tak dikenal.

Benda tersebut kemudian dikenal dengan nama Utsuro Bune atau Kapal Berongga. Panjang kapal aneh itu sekitar 6 meter, dan di dalamnya terdapat berbagai barang seperti botol, seprai, aneka kue, dan daging untuk persediaan makan. Tapi yang paling mengejutkan adalah keberadaan seorang gadis cantik di dalam kapal tersebut—berkulit putih, berusia sekitar 18-20 tahun, dengan rambut dan alis berwarna merah.

Gaya atau model rambut gadis itu tampak asing, dalam arti tidak dikenal di Jepang pada masa itu. Sementara pakaiannya sangat mewah, panjang, dan menggunakan kain halus. Ketika gadis itu mulai bicara, tak ada seorang pun yang mampu memahaminya. Begitu pula ketika para nelayan berbicara kepadanya, gadis itu juga tidak memahami. 

Perilaku dan sikap gadis itu sangat sopan, dan tutur katanya juga lembut. Namun dia terus menggenggam sebuah kotak yang tampaknya terbuat dari bahan berwarna pucat, dengan panjang sekitar 23 inci. Gadis itu tidak memperbolehkan siapa pun menyentuh kotak tersebut, meski para nelayan berusaha memintanya, karena ingin tahu apa isi di dalamnya.

Karena komunikasi mereka macet—tidak bisa saling memahami—para nelayan pun sama sekali tidak tahu siapa gadis itu, dari mana asalnya, dan bagaimana bisa terapung-apung di lautan. Mereka juga kebingungan mengenai apa yang harus mereka lakukan pada gadis tersebut.

Salah satu penduduk, yang mungkin semacam ketua warga, lalu memutuskan langkah terbaik, terkait gadis asing yang aneh itu. Yaitu melepasnya kembali ke lautan. Menurutnya—sebagaimana yang tercatat dalam dokumen tua Jepang, Hyouryuukishuu—bisa jadi gadis itu adalah putri dari daerah yang tidak diketahui, dan dia diusir oleh ayahnya karena hubungan cinta terlarang. 

Perkiraan atau asumsi itu menjadikan orang-orang di sana resah dan khawatir, karena harus berurusan dengan masalah yang tidak mereka pahami. Akhirnya, mereka mendorong wanita misterius itu kembali ke dalam kapalnya, dan menyeret kapal asing tersebut hingga jauh ke laut, sampai mereka yakin kapal itu tidak akan kembali.

Peristiwa aneh yang misterius itu dicatat oleh penulis-penulis Jepang kuno. Setidaknya ada dua buku yang merekam peristiwa tersebut, yaitu Toen Shousetsu (1825) dan Ume no Chiri (1844). Berbeda dengan anggapan para penduduk yang mengira gadis itu seorang putri yang diusir orang tuanya, kedua buku itu mengatakan bahwa kejadian tersebut merupakan penampakan UFO dan kunjungan makhluk luar angkasa ke planet Bumi.

Jadi, siapakah sebenarnya wanita misterius tersebut, dan kenapa orang-orang Jepang pada zaman dulu menyebut kapalnya dengan “kapal berongga”, serta dari manakah ia berasal? Sampai sekarang, tidak ada yang bisa menjawabnya secara pasti.  

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Mitologi Jepang 9089635964049195408

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item