Kasus Penampakan UFO Paling Aneh Dalam Sejarah

Ilustrasi/pikiran-rakyat.com
Ada banyak laporan penampakan UFO, sama banyaknya laporan orang-orang yang mengaku bertemu alien. Tapi mungkin tidak ada yang lebih aneh dibanding yang dialami Joe Simonton.

Pada 18 April 1961, enam hari setelah Yury Gagarin menjadi orang pertama yang mengorbit Bumi, sebuah perjumpaan dengan UFO yang aneh berlangsung di Eagle River, Wisconsin.

Pada pukul 11.00 siang, Joe Simonton mendengar suara melengking dari depan rumahnya. Ia pun keluar ke teras, dan terkejut melihat sebuah benda bundar agak pipih, dengan warna keperakan, sedang turun secara vertikal di halaman rumahnya. Benda aneh itu berdiameter 30 kaki (9 meter), dengan tinggi sekitar 12 kaki (3,6 meter).

Joe Simonton tidak berpikir apa-apa. Ia tidak tahu apa itu UFO, dan ia pun mendekati objek itu tanpa takut. Sementara Joe Simonton mendekati objek tersebut, tiba-tiba muncul semacam pintu dari objek itu, dan sesosok wujud aneh keluar dari dalam. Belakangan, Joe Simonton mendeskripsikan sosok yang disaksikannya sebagai “mirip manusia”.

Sosok yang keluar dari pintu yang terbuka itu tampak memegang sebuah benda mirip kendi, dengan dua pegangan di kanan kiri. Benda itu berwarna keperakan, dan sosok “mirip manusia” itu menyerahkan benda tersebut pada Joe Simonton yang berdiri di hadapannya, sambil mengisyaratkan kalau dia perlu air.

Joe Simonton memahami isyarat itu. Maka dia pun menerima kendi tersebut, masuk kembali ke rumahnya, mengisi kendi dengan air hingga penuh, lalu kembali ke pesawat aneh di halaman rumahnya untuk menyerahkan kembali kendi tersebut. 

Ketika sampai di dekat pesawat yang pintunya masih terbuka, Simonton melihat di dalamnya ada tiga orang lagi. Dua dari mereka bahkan terlihat seperti sedang sibuk memasak, menggunakan alat masak yang tampak canggih, dan sama sekali tidak mengeluarkan api. Joe Simonton mengira sosok itu sedang memasak, karena di dekatnya ada semacam kue-kue yang baru matang.

Joe Simonton menyerahkan kendi yang telah ia isi air. Kemudian, didorong penasaran, ia memberi isyarat meminta salah satu kue yang baru matang, yang sedang dimasak di pesawat aneh itu. Salah satu sosok dalam pesawat memahami isyarat Joe Simonton. Ia tidak hanya memberikan satu kue, tapi empat. Simonton menerimanya.

Setelah itu, pesawat aneh tersebut kembali menutup pintu, lepas landas pada sudut sekitar 45 derajat, dan melesat pergi hanya dalam beberapa detik. Akibat lepas landas pesawat itu, pohon-pohon pinus di halaman rumah Joe Simonton mengalami bengkok pada bagian atasnya. Hal itu akibat turbulensi udara saat objek tersebut melesat pergi di atas pohon-pohon pinus.

Joe Simonton berdiri di halaman rumahnya dengan bingung, sementara di tangannya ada empat kue yang tertumpuk rapi. Kue-kue itu mirip panekuk, berwarna cokelat muda, dengan tebal hanya sekitar setengah centimeter, agak keras, dan berlubang-lubang kecil.

Joe Simonton mengaku sempat memakan salah satu kue yang diberikan kepadanya, dan mengatakan rasanya seperti karton.

Seluruh kejadian aneh yang barusan ia alami hanya berlangsung selama 5 menit, dan Simonton sempat mengamati beberapa hal secara detail pada bagian dalam objek terbang aneh yang tak dikenal itu. Belakangan, ketika polisi dan banyak orang lain berdatangan ke rumahnya untuk menyelidiki apa yang telah terjadi, Simonton bisa menjelaskan beberapa hal cukup detail.

Sosok-sosok aneh yang tadi dilihatnya memiliki rambut dan kulit gelap, dan mereka mengenakan pakaian biru tua dengan rajutan, yang pada bagian atas di sekitar lehernya ketat (model turtle-neck tops) yang juga dirajut. Mereka memakai helm yang mirip topi baja, atau seperti helm untuk mencegah kecelakaan kerja. Di wajah mereka tidak ada kumis atau jenggot, atau tercukur bersih.

“Semuanya terlihat berwarna gelap, termasuk panel instrumen di dalam pesawat, dan terlihat seperti besi tempa,” tutur Simonton. “Salah satu awak sepertinya sedang memasak sesuatu, lalu ada tumpukan mirip kue di samping alat yang mirip kompor. Seorang lainnya membawa air dengan wadah yang sebelumnya telah saya isi air, sementara satunya lagi berada di depan papan instrumen dalam pesawat. Tampaknya, kedua kru pesawat sedang memasak, sedangkan satunya tetap melihat ke instrumen tanpa menengok atau melihat ke arah saya.” 

Saat salah satu sosok dalam pesawat itu memberikan kue untuk Simonton, sosok itu tidak mengatakan apa-apa, sama seperti sosok yang menyerahkan kendi kepadanya untuk diisi air. Semua dari mereka tidak ada yang berbicara, hanya menggunakan isyarat-isyarat yang entah bagaimana bisa saling dipahami.

Setelah itu, pintu pesawat menutup, dan objek bulat berwarna keperakan itu akhirnya lepas landas, naik sekitar 20 meter dari tanah, dan melesat lurus ke arah selatan.

“Objek itu tampak seperti dua buah mangkuk yang masing-masing bagian atasnya direkatkan menjadi satu, muka dengan muka,” terang Simonton.

Saat diminta menggambarkan suara yang didengar sebelum ia keluar dari rumahnya, Joe Simonton menggambarkannya sebagai “mirip suara pijakan karet ban pada trotoar”. Namun, saat ia keluar rumah, pesawat aneh itu ternyata melayang pada jarak yang sangat pendek (hanya beberapa inci) dari tanah. Bahkan selama seluruh peristiwa berlangsung, pesawat itu masih terus mengambang, tidak memijak ke tanah.

Simonton memperkirakan, lubang palka berbentuk persegi yang mirip pintu pada pesawat itu lebarnya sekitar 4 kaki atau 1,2 meter, dan tingginya sekitar 6 kaki atau 1,82 meter. Di sekeliling bagian tengah benda terbang tak dikenal itu juga terdapat benda mirip pipa-pipa silinder yang sedikit menonjol keluar, yang masing-masing berdiameter sekitar 6-8 inci atau sekitar 15-20 sentimeter.

Angkatan Udara telah menyelidiki kasus itu, bahkan menganalisis kue yang diberikan pada Simonton. Setelah dianalisis, mereka menyimpulkan itu hanya pancake yang sepenuhnya biasa, tidak ada yang aneh atau asing, kecuali hanya rasanya yang kurang garam. 

Semua peristiwa ini mungkin terdengar tidak masuk akal, dan bisa jadi Simonton hanya mengada-ada. Tapi orang-orang percaya Simonton mengatakan yang sebenarnya. Mereka mengenal Simonton sebagai pria tua sederhana, bekerja sebagai peternak ayam, dan seumur hidup tidak pernah tahu apa itu UFO atau alien, seperti yang juga tidak diketahui penduduk desa lainnya.

Satu-satunya bukti yang mungkin mendukung cerita Simonton hanyalah pohon-pohon pinus yang bengkok di bagian atas, akibat dampak lepas landasnya pesawat aneh yang diceritakan Simonton. Lepas dari hal itu, semua kisah ini sangat aneh dan misterius.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Misteri 1816985618654340821

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item