Apa Manfaat Puasa Menurut Sains?

Ilustrasi/istimewa Ketika sakit, kita biasanya tidak doyan makan, karena mulut terasa pahit. Kenyataan itu telah terjadi sejak kita bayi. Ke...

Ilustrasi/istimewa
Ketika sakit, kita biasanya tidak doyan makan, karena mulut terasa pahit. Kenyataan itu telah terjadi sejak kita bayi. Ketika sakit, bayi juga tidak mau makan apa pun. Belakangan, ilmuwan memahami hal itu sebagai mekanisme alami tubuh manusia dalam upaya menangkal sakit yang datang. Ketika tubuh tidak lagi dimasuki makanan, organ-organ di dalamnya akan fokus untuk membereskan masalah.

Ungkapan Yunani kuno menyatakan, “Daripada menggunakan obat-obatan, berpuasalah”. 

Sebelumnya, kegiatan berpuasa memang lekat dengan ajaran agama. Dalam ajaran agama Kristen, Yesus menyatakan untuk berpuasa selama 40 hari dalam suatu meditasi. Sedangkan umat muslim biasa berpuasa selama 30 hari setiap tahun selama bulan Ramadan. Namun kini sains juga menyarankan hal yang sama.

Salah satu tugas berat yang setiap hari dijalani organ-organ tubuh kita adalah mencerna makanan yang kita masukkan ke dalamnya. Hal ini bisa dipahami dengan mudah. Kalau kita makan banyak menjelang tidur, keesokannya kita akan terbangun dengan tubuh lelah. 

Padahal mestinya tidur yang kita jalani sudah merupakan istirahat. Tapi kenapa tubuh justru terasa lelah? Karena energi yang dibutuhkan untuk mencerna makanan sangat besar, dan organ tubuh kita bekerja keras melakukannya selagi kita tidur. Akibatnya, waktu istirahat yang mestinya mengembalikan energi kita justru tersita untuk mencerna makanan.

Kenyataannya, setiap hari kita makan dan memasukkan makanan ke dalam tubuh, hampir tanpa henti. Hal itu menyebabkan organ-organ tubuh kita terus bekerja keras, juga tanpa henti. Yang mungkin jarang kita pikirkan, organ-organ tubuh manusia bisa diumpamakan mesin—ia bisa aus dan kelelahan. Karena kenyataan ini, ada ungkapan terkenal yang menyatakan bahwa “lebih banyak orang yang mati karena kebanyakan makan, daripada yang mati karena kelaparan.”

Dr. Ray Walford, peneliti terkenal dari UCLA, mengatakan, ”Mengurangi makan sejauh ini adalah satu-satunya metode yang kami ketahui secara konstan memperlambat proses penuaan, dan memperpanjang jangka waktu maksimum hidup dari hewan berdarah panas. Penelitian ini tidak diragukan lagi juga dapat dipakai untuk manusia, karena berlaku untuk setiap spesies yang selama ini diteliti.”

Penelitian juga menyimpulkan bahwa membatasi masuknya makanan ke dalam tubuh akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memperlambat kemunduran fisiologis tubuh. Berpuasa pada intinya adalah metode untuk memberi “hari libur” pada sistem pencernaan, sehingga proses pemulihan dapat dijalankan.

Penelitian demi penelitian telah menunjukkan cara pasti untuk memperpanjang umur adalah dengan mengurangi jumlah makanan yang dimakan. Salah satu penelitian yang terkenal adalah yang dilakukan Dr. Clive McCay di Universitas Cornell. Dia memakai tikus sebagai objek penelitian. Dengan mengurangi separuh jumlah makanannya, terbukti berhasil melipatgandakan masa hidupnya. 

Penelitian lain di Universitas Texas yang melibatkan 3 grup tikus, juga menghasilkan catatan menarik. Grup pertama, makan sebanyak yang mereka mau. Grup kedua, jatah makannya dikurangi sampai lebih dari separuh. Grup ketiga, bisa makan semaunya tetapi asupan proteinnya dikurangi sampai separuh. 

Hasilnya menakjubkan. Setelah lebih dari 2 tahun, hanya 13% dari tikus pada grup pertama yang masih hidup. Pada grup kedua, yang jumlah makanannya dikurangi setengahnya, 97% masih hidup. Di grup ketiga, hanya separuh yang masih tersisa. 

Seperti yang disebut tadi, proses mencerna makanan membutuhkan energi besar, dan hal itu melibatkan kerja keras organ-organ tubuh kita. Ketika kita berpuasa, artinya organ-organ tubuh tidak lagi dibebani untuk mencerna makanan, dan semua energi yang ada akan difokuskan untuk membersihkan racun-racun dari dalam tubuh, memerangi penyakit yang menyerang, serta mengeliminasi masalah yang mungkin ada.

Pesan lama yang selalu layak didengar, “Makanlah lebih sedikit, maka Anda akan hidup lebih lama. Jagalah perut Anda, maka ia akan menjaga Anda.” 

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sains 8580273529727523120

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item