Kasus Kematian di Kapal yang Sangat Membingungkan

Ilustrasi/skeptoid.com
Dunia kita tidak hanya berisi daratan, tapi juga lautan, bahkan laut di planet ini lebih luas dibanding daratan. Karenanya, sampai saat ini, masih banyak misteri di laut yang belum dipahami para ilmuwan. Tidak hanya misteri yang tersimpan di kedalaman laut, tapi juga misteri yang terjadi di permukaannya. 

Di laut, ada banyak kisah misterius yang membingungkan, terkait kapal-kapal hantu. Namun, di antara kapal yang pernah bikin heboh dunia karena misterinya, SS Ourang Medan bisa dibilang sebagai kapal hantu yang menyuguhkan horor paling mengerikan sekaligus paling membingungkan.

Kisah terkait hal itu terjadi pada Februari 1948.

SS Ourang Medan (Kapal Uap Ourang Medan) adalah kapal kargo milik Belanda. Pada waktu itu, kapal tersebut sedang berlayar di Selat Malaka. Laut sedang tenang, tidak ada gangguan alam yang tampak, dan ombak pun terlihat wajar seperti biasa. Namun, bersama semua ketenangan itulah, tragedi sekaligus horor mengerikan dimulai.

Pada waktu itu, setidaknya ada sekitar selusin kapal yang sedang berlayar di Selat Malaka. Semuanya sedang berlayar dengan tenang, seperti biasa. Tiba-tiba, kapal-kapal itu memperoleh sinyal SOS yang datang dari Kapal SS Ourang Medan. Suara seorang awak kapal terdengar panik, “All officers including captain are dead lying in chart-room and bridge. Possibly whole crew dead... I die...” (Semua kru termasuk kapten mati tergeletak di chart room dan jembatan. Mungkin seluruh kru tewas... Aku akan mati...).

Di antara selusin kapal yang mendapat SOS tersebut, Kapal City of Baltimore dan Kapal Silver Star adalah dua kapal yang paling jelas menangkap suara di radio mereka. Silver Star pula yang terlebih dulu bisa menentukan arah koordinat datangnya SOS secara tepat.

Kapten Kapal Silver Star pun segera memerintahkan untuk bergerak menuju lokasi SS Ourang Medan. Saat mereka sedang melajukan kapal menuju ke tempat tujuan, terdengar kembali bunyi yang sepertinya sebuah pesan morse, yang diikuti sebuah teriakan lirih di ujung radio.

"Aku hampir mati..."

Setelah itu hening, tak ada suara lagi, selain hanya gemerisik radio yang tidak beraturan.
Butuh waktu beberapa jam bagi Kapal Silver Star untuk sampai di lokasi SS Ourang Medan. 

Dari kejauhan, mereka mulai bisa melihat kapal yang meminta tolong itu. Sinyal komunikasi pun dikirimkan dari Silver Star ke SS Ourang Medan. Tapi tidak ada tanggapan sama sekali. Baik sinyal bendera maupun sinyal radio yang dikirimkan Silver Star tidak mendapatkan respons.

Kapten Kapal Silver Star lalu membentuk tim untuk dikirim ke Kapal SS Ourang Medan. Menggunakan kapal kecil, tim penyelamat itu pun bergerak menuju Kapal SS Ourang Medan. Mereka tidak mendapati gerakan apa pun dari SS Ourang Medan, tapi mereka melihat kemunculan kawanan hiu yang tampak mendekati sekitar lambung kapal. Tampaknya, hiu-hiu itu telah mencium amis darah dari Kapal SS Ourang Medan.

Kapal kecil tim penyelamat itu tiba di dekat Kapal SS Ourang Medan, dan mereka segera naik dengan maksud memberi pertolongan. Namun, pemandangan yang mereka jumpai di atas Kapal SS Ourang Medan sangat mengerikan. Di mana-mana, tampak mayat bergelimpangan, dan semua orang di kapal itu tampaknya sudah mati.

Tim penyelamat itu bergegas menuju ke ruang kapten kapal. Namun, saat langkah mereka sampai di ruang kapten, sekali lagi yang mereka saksikan sangat mengerikan. Mayat-mayat tampak bergelimpangan bersama sang kapten. Sepertinya, kapten Kapal SS Ourang Medan telah mengumpulkan beberapa perwira kapal di ruangan itu untuk membicarakan sesuatu yang penting, sebelum mereka mati.

Kematian semua orang di Kapal SS Ourang Medan sebenarnya sudah menakutkan. Tapi sebenarnya ada yang lebih menakutkan, yaitu kondisi mayat-mayat tersebut. 

Setiap mayat di kapal itu menampakkan wajah kengerian sebelum ajal menjemput. Mereka seperti menyaksikan sesuatu yang sangat menakutkan di akhir hayat, saat akhirnya nyawa mereka terlepas. Mata mayat-mayat itu tampak masih terbuka, dan terlihat menatap ngeri dengan tubuh kaku. Beberapa mayat tampak sedang mengacungkan tangan ke atas. Semua mayat di kapal itu menunjukkan hal serupa; wajah yang ngeri menyaksikan teror di akhir hayat.

Bahkan, di antara mayat-mayat manusia itu ada seekor anjing yang juga ikut tewas. Anjing itu pun mati dengan kondisi serupa. Kakinya tampak mengarah ke udara, giginya menyeringai dengan geraman tanpa suara, seakan-akan nyawanya putus ketika ia sedang melihat bahaya di depan mata.

Sementara itu, di ruang radio, petugas telegraf—yang tadi mengirimkan sinyal SOS—ditemukan terkulai di atas peralatannya yang diam.

Sesuatu telah terjadi di kapal itu! Tapi apa?

Itulah yang ada di kepala tim penyelamat yang datang dari Kapal Silver Star. Mereka memeriksa seisi kapal, dan tidak menemukan kerusakan apa pun yang mengindikasikan tindak kekerasan. Mayat-mayat yang bergelimpangan di sana juga tidak menunjukkan luka atau tanda-tanda kekerasan lainnya. Tubuh mereka masih utuh, tampak baik-baik saja, selain tatapan horor yang masih terekam di mata mereka yang kini tidak lagi hidup.

Apa yang telah menyebabkan mereka semua tewas di atas kapal?

Ketika tim penyelamat dari Silver Star masih bingung menyaksikan semua pemandangan di atas SS Ourang Medan, tiba-tiba kargo di kapal itu memercikkan nyala api. Dalam waktu singkat, api kemudian menjalar ke bagian kapal.

Menyadari bahaya yang akan segera datang, tim penyelamat dari Silver Star pun segera menyelamatkan diri ke kapal kecil mereka, dan segera menjauh dari sana. Beberapa menit kemudian, SS Ourang Medan meledak dengan suara keras. Ledakan itu terdengar hingga seperempat mil di lautan, dan membunuh banyak hiu yang ada di dekat kapal tersebut.

Tim dari Silver Star berhasil menyelamatkan diri. Dari kejauhan, mereka bisa melihat SS Ourang Medan terbakar dan tenggelam perlahan-lahan ke dasar lautan, ikut menenggelamkan misteri yang baru saja mereka saksikan.

Kisah SS Ourang Medan, dan peristiwa misterius yang menimpanya, pertama kali diceritakan ke publik lewat publikasi Proceedings of the Merchant Marine Council, yang diterbitkan oleh US National Coast Guard pada tahun 1953. 

Namun anehnya, selain publikasi itu, tidak ada seorang pun yang dapat menemukan data mengenai kapal tersebut. Tidak ada yang bisa menjelaskan siapa yang membuat kapal itu atau dokumen-dokumen resmi pendukung lainnya. Asal-usul dan keberadaan SS Ourang Medan akhirnya menjadi misteri yang sama anehnya dengan peristiwa tenggelamnya.

Spekulasi pun kemudian berkembang. Sebagian orang percaya bahwa US National Coast Guard telah menciptakan kisah khayalan. Sementara sebagian lain, yang mempercayai kisah itu, menduga SS Ourang Medan mengangkut kargo berupa bahan kimia, yang mungkin juga telah membunuh mereka. Ada pula yang menyatakan awak SS Ourang Medan mati diracun bajak laut.

Sampai sekarang, tidak ada satu orang pun yang bisa menjelaskan apa sesungguhnya yang telah terjadi di Kapal SS Ourang Medan, dan mengapa para awaknya mati dalam kondisi mengerikan. 

Related

Misteri 1676878836819502247

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item