Kemana Larinya Kotoran Usai Penumpang BAB di Pesawat?

Ilustrasi/fajarpendidikan.co.id
Jika orang buang air besar (BAB) di kloset rumahnya, kotoran hasil BAB itu akan menuju tangki penampung atau septic tank, setelah diguyur air. Jika tangki penampung didesain dengan baik, kotoran hasil BAB itu akan mencair hingga tangki tidak pernah penuh, sehingga tidak perlu dikuras.

Sekarang, jika penumpang buang air besar di pesawat yang sedang terbang, ke mana larinya kotoran yang dihasilkannya?

Pesawat terbang tidak menyediakan air di toilet untuk keperluan di kloset. Selain butuh biaya besar karena harus mengangkut ratusan galon air, cara itu juga tidak praktis. Karena air akan menggenang dalam kloset, dan akan tumpah akibat kondisi pesawat yang kerap terguncang. Jadi, bagaimana pesawat menangani kotoran dari penumpang yang BAB?

Semula, pesawat menggunakan sistem pompa elektrik yang menggerakkan limbah bersama cairan penghilang bau, yang disebut anotec. Cara ini berhasil—kotoran lenyap dan tidak menimbulkan bau yang tidak diinginkan. Namun, membawa anotec ke dalam pesawat dinilai tidak praktis, dengan alasan yang sama seperti jika pesawat harus mengangkut air.

Mengangkut anotec atau air bisa menaikkan biaya bahan bakar, serta menambah bobot pesawat yang seharusnya dialokasikan untuk penumpang. Karena itu, sejak 1980-an, pesawat mulai menggunakan vakum pneumatik untuk menyedot cairan dan zat padat ke bawah.

Jadi, jika penumpang BAB dalam pesawat yang sedang terbang, dan menekan tombol flush, katup di bagian bawah kloset akan terbuka, dan vakum akan menyedot isinya. Limbah tersebut kemudian bergerak cepat menuju tangki penyimpanan yang ada di bagian belakang pesawat.

Ketika akhirnya pesawat mendarat, kru pesawat akan menguras tangki tersebut, dan membersihkannya dengan desinfektan.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 3086505714685530172

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item