11 Tahun BSM, Visi Sederhana yang Butuh Waktu Lama

Ilustrasi/gontor.ac.id
Sebelas tahun yang lalu, pada 17 Agustus 2011, saya membuat blog/situs ini, yang waktu itu masih menggunakan subdomain Blogspot, dengan tampilan sederhana, hitam-putih, tanpa gambar sama sekali. Tujuan saya waktu itu sederhana saja, yaitu membuat semacam footnote untuk melengkapi catatan-catatan saya di blog pribadi. Blog atau situs ini sejak awal bernama Belajar Sampai Mati (BSM).

Dalam banyak catatan di blog pribadi, saya sering menyebut nama-nama tokoh, atau kisah-kisah sejarah, atau tentang teori ilmiah tertentu, dan BSM saya fungsikan sebagai sarana pelengkap untuk menjelaskan hal-hal tersebut, meliputi nama tokoh, peristiwa sejarah, istilah-istilah tertentu, dan lain sebagainya. Jadi, BSM semacam “buku pintar” untuk mengetahui banyak hal secara mudah dan ringkas.

Seiring waktu, materi atau artikel di BSM semakin banyak, bahkan lebih banyak dari jumlah catatan saya di blog pribadi. Wajar saja, karena satu catatan di blog pribadi kadang membutuhkan lima footnote, dan itu artinya ada lima artikel baru di BSM, dan begitu seterusnya. Belakangan, BSM bahkan lebih populer dibanding blog pribadi saya, dengan pengunjung jauh lebih banyak.

Karena tujuan awalnya hanya membuat blog khusus footnote, waktu itu, saya pun tidak terlalu serius mengurusnya. Selama perjalanan sebelas tahun ini, ada waktu-waktu ketika saya “menelantarkan” BSM sampai lama, karena berbagai kesibukan. 

Belakangan, pada 11 Oktober 2019, saya terpikir untuk memperbarui BSM secara total. Dari perubahan nama situs yang tidak lagi menggunakan subdomain, sampai perombakan tampilan dari hitam-putih ke penuh warna dan gambar/ilustrasi. And then, tampilan yang kalian lihat sekarang inilah hasilnya.

Proses perpindahan dari BSM versi lama ke versi baru ini butuh waktu panjang dan proses melelahkan, karena saya harus memasukkan gambar/ilustrasi ke ribuan artikel yang sudah ada di sini. Bahkan itu pun belum selesai, karena waktu saya yang terbatas, hingga situs ini kadang masih saya tinggal-tinggal. 

Kini, tak terasa, BSM telah menginjak usia 11 tahun. Usia yang lumayan panjang untuk sebuah situs personal. Ada banyak harapan saya untuk situs ini, sebenarnya, namun harapan itu sering harus berbenturan dengan aneka kesibukan yang saya jalani, hingga saya tidak/belum bisa fokus pada pengembangan situs ini sepenuhnya. 

Sekadar cerita. Tempo hari, ada tawaran akuisisi dari beberapa pihak, tapi sampai sekarang belum ada kata sepakat. Sebenarnya, kalau benar situs ini akhirnya diakuisisi pihak lain—dan saya percaya pemilik barunya bisa mengembangkan BSM lebih baik dari yang bisa saya lakukan—saya akan melepaskan situs ini untuknya. Sementara saya akan “beristirahat” dari dunia maya, dan akan lebih fokus mengurusi kesibukan di dunia nyata.

Tapi seperti dibilang tadi, terkait tawaran akuisisi, belum ada kata sepakat. Jadi tampaknya BSM masih ditakdirkan untuk menjadi milik saya. 

Menulis di BSM sebenarnya sangat menyenangkan, khususnya bagi saya yang memang suka belajar banyak hal. Sejak zaman sekolah, saya suka bikin ringkasan aneka pelajaran yang saya terima, dan melalui ringkasan-ringkasan itu biasanya saya belajar menjelang ujian. Bagi saya, belajar melalui ringkasan-ringkasan semacam itu jauh lebih efektif, karena mudah diingat, daripada belajar dengan membaca uraian yang sangat panjang.

Belakangan, saya kerap menerima komentar dari pengguna BSM yang menyatakan kalau mereka juga terbantu dengan artikel-artikel di sini, khususnya ketika menghadapi PR (pekerjaan rumah dari guru di sekolah). Saya tersenyum saat membaca komentar-komentar itu, dan membuat saya “bernostalgia” ke masa-masa sekolah dulu. 

Banyak orang yang bilang bahwa generasi sekarang sangat beruntung, karena hidup mereka dimudahkan teknologi, khususnya ponsel dan internet. Terlepas dari dampak negatif yang mengikuti, saya sangat setuju dengan hal itu, bahwa generasi sekarang sangat dimudahkan oleh internet. Ponsel dan internet adalah keajaiban teknologi yang membuat generasi saya, di era ’90-an dulu, merasa seperti hidup di zaman kegelapan.

Dulu, sebelum ada internet, pencarian informasi harus melalui buku dan aneka media cetak. Prosesnya bisa sangat melelahkan, dan butuh ketekunan. Sekarang, dengan ponsel dan internet, kita tinggal mengetikkan kata kunci informasi yang dicari, dan... voila, informasi yang kita inginkan sudah langsung muncul di depan mata. 

Masalah yang timbul kemudian adalah... informasi yang “langsung muncul di depan mata” itu bisa sangat banyak, bertumpuk-tumpuk, dan kita harus memilah dan memilih, membuka dan membaca satu per satu, dan proses itu bisa jadi butuh waktu panjang, juga ketekunan. 

Menjawab masalah semacam itulah, saya membuat BSM, sebagai semacam “jawaban praktis untuk banyak pertanyaan”, secara langsung, tanpa bertele-tele, tanpa uraian panjang yang tidak perlu. Dalam visi sederhana, saya ingin BSM menjawab pertanyaan apa pun secara langsung, ringkas, padat, dan jelas, hingga siapa pun bisa mendapatkan jawaban apa pun tanpa banyak buang waktu.

Visi sederhana itu sepertinya masih butuh waktu lama, bagi saya, dan semoga saya mampu [terus] melakukannya.

Related

Hoeda's Note 783882516243145917

Posting Komentar

  1. Membaca ini aku jadi teringat SMS. Sangat jarang manusia yang SMS aku saat ini. Rata-rata broadcast dari provider saja atau OTP. Dan SMS jadi hal yang spesial. Ini gara-gara ada WA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Zaman komunikasi via ponsel masih pakai SMS, banjir informasi di internet kayaknya belum segila ini ya, John. Waktu itu, kalau gak salah ingat, aku malah masih rajin baca koran. :smile:

      Hapus

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item