Apa Pentingnya Penemuan ‘Dinosaurus Memiliki Bulu’?

Ilustrasi/mongabay.com
Penemuan fosil-fosil dinosaurus dari waktu ke waktu, yang terus menambah pengetahuan para ilmuwan mengenai hewan-hewan purba, kadang sampai pada titik penemuan penting dalam perjalanan pengetahuan tersebut. Salah satunya adalah temuan bahwa dinosaurus ternyata memiliki bulu.

Penemuan itu, bahwa dinosaurus memiliki bulu, bisa dibilang mengubah bahkan merombak total cara pandang ilmuwan mengenai dinosaurus. 

Sebelum akhir 1900, para ilmuwan hanya mengenal dinosaurus sebagai hewan-hewan reptil raksasa yang lamban dan pasif. Sampai kemudian, pada 1964, fosil Deinonychus ditemukan, dan ilmuwan akhirnya menyadari bahwa ternyata ada banyak dinosaurus yang merupakan hewan sedang atau kecil yang lincah dan aktif. Hewan-hewan itu juga kemungkinan lebih cerdas dibanding yang tadinya mereka duga.

Perubahan cara berpikir para ilmuwan [dan masyarakat luas] terhadap dinosaurus disebut Dinosaur Renaissance. Perubahan cara berpikir itu belakangan mencapai puncaknya pada 1990-an, ketika para paleontolog menemukan fosil dinosaurus berukuran kecil dan berbulu... dan mulai melihat kaitan antara dinosaurus di masa lampau dengan burung di masa sekarang.

Pada waktu itu, kelompok makhluk hidup yang asal-usulnya masih belum jelas adalah burung. Selain itu, burung juga memiliki karakteristik eksklusif berupa bulu. 

Sebelum penemuan dinosaurus berbulu, ilmuwan belum bisa menyambungkan garis keturunan burung di masa sekarang ke nenek moyangnya di masa lampau. Ketika kemudian dinosaurus berbulu ditemukan, para ilmuwan pun akhirnya menyadari bahwa burung, sebenarnya, keturunan dinosaurus.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Fauna 3274385334744229554

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item