Mengapa Jutaan Kepiting di Pulau Christmas Tidak Dijual?

Ilustrasi/merdeka.com
Pulau Christmas atau Pulau Natal adalah wilayah terluar Australia, dan tempat itu terkenal karena dihuni jutaan kepiting merah. Kepiting-kepiting itu hidup di sana, terus berkembang biak, hingga jumlahnya juga terus bertambah.

Sebagian orang mungkin bertanya-tanya, kenapa jutaan kepiting itu tidak dijual atau diekspor saja, mengingat kepiting memiliki nilai komersial, bahkan tergolong mahal?

Jawabannya sederhana, yakni karena kepiting di Pulau Christmas termasuk hewan yang dilindungi.

Setidaknya ada 14 jenis kepiting darat yang menghuni Pulau Christmas, dengan populasi yang luar biasa, dan mereka jadi pemandangan menakjubkan saat melakukan migrasi atau perpindahan tempat. Itu menjadi salah satu daya tarik Pulau Christmas, hingga banyak wisatawan terus berdatangan ke sana. Kenyataan itu juga memberi keuntungan ekonomi bagi Australia, dan lebih baik dibanding menjual atau mengekspor kepiting-kepiting di sana.

Di Pulau Christmas, kepiting-kepiting merah umumnya hidup di lubang-lubang yang tersebar di hutan. Mereka memakan daun-daun gugur, buah-buahan, bunga, biji-bijian, hewan mati, bahkan, jika terpaksa, memakan temannya sendiri.

Seperti kepiting darat lainnya, kepiting merah di Pulau Christmas juga bermigrasi untuk berkembang biak dan menetaskan telur mereka di laut. Biasanya, migrasi berlangsung di awal musim hujan, sekitar Oktober–November. Perjalanan migrasi yang mencapai jarak 8 km itu rata-rata ditempuh selama 5-7 hari, dan biasanya kepiting jantan akan tiba lebih dulu sebelum kepiting betina.

Setelah tiba di pantai, kepiting jantan akan menggali lubang, dan mereka mempertahankan lubang itu agar tidak didatangi kepiting jantan lain. Setelah kepiting betina tiba di sana, perkawinan terjadi di dekat lubang itu.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 177999683921311992

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item