Apa Itu ‘Profan’ yang Sering Disebut dalam Pembicaraan Ilmiah?

Ilustrasi/penerbitdeepublish.com

Profan adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak suci atau tidak sakral, dan biasanya terkait dengan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan dunia yang material. Kata profan dapat digunakan untuk merujuk pada perilaku, tempat, atau benda-benda yang tidak dianggap suci atau dianggap biasa saja.

Dalam berbagai agama, konsep profan sangat penting. Di dalam agama-agama tertentu, seperti agama Kristen, Islam, dan Yahudi, hal-hal yang dianggap suci atau sakral, seperti rumah ibadah atau kitab suci, dihormati dan dijaga dengan rasa hormat dan kekudusan. Sebaliknya, hal-hal yang dianggap profan, seperti tempat hiburan atau benda-benda duniawi, dianggap tidak memiliki nilai spiritual yang penting.

Dalam kajian antropologi, istilah profan dan sakral digunakan untuk menggambarkan hubungan manusia dengan dunia sekitarnya. Istilah sakral digunakan untuk merujuk pada hal-hal yang dianggap suci atau kudus, sementara istilah profan digunakan untuk merujuk pada hal-hal yang dianggap biasa atau tidak memiliki nilai spiritual yang penting. Konsep sakral dan profan ini dianggap sangat penting dalam pemahaman tentang ritual dan tata cara keagamaan di berbagai agama dan budaya.

Dalam sejarah, konsep profan juga sering digunakan untuk merujuk pada kejadian atau peristiwa yang dianggap kontroversial atau tidak pantas, terutama di kalangan masyarakat yang konservatif atau religius. Misalnya, beberapa karya seni kontemporer dapat dianggap sebagai profan karena dianggap tidak pantas atau menghina nilai-nilai agama atau moral yang dipegang oleh sebagian masyarakat.

Namun, konsep profan juga dapat dipandang sebagai sesuatu yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan modern, misalnya, banyak orang lebih memilih menjalani kehidupan yang lebih sekuler dan materialistis, dan menganggap hal-hal yang dianggap profan sebagai bagian yang penting dari kehidupan mereka. Hal ini dapat dilihat dari gaya hidup yang lebih individualistis dan materialistis yang banyak dijalani oleh masyarakat modern.

Hmm... ada yang mau menambahkan?