Apa Itu Revivalisme, dan Bagaimana Asal Usulnya?

Ilustrasi/islami.co
Revivalisme adalah gerakan yang bertujuan menghidupkan kembali tradisi atau nilai-nilai budaya dari masa lalu yang dianggap hilang atau terpinggirkan. Istilah revivalisme berasal dari kata "revival", yang berarti kebangkitan atau kehidupan kembali.

Dalam sejarah, revivalisme sering kali terjadi dalam konteks agama, dimana para pemuka agama atau komunitas berusaha menghidupkan kembali nilai-nilai dan praktik keagamaan yang dianggap sudah terlupakan atau terabaikan. Revivalisme dalam konteks agama dapat muncul sebagai respons terhadap perubahan sosial atau kebudayaan, atau sebagai upaya untuk membawa kembali umat ke dalam ajaran agama yang sebenarnya.

Namun, revivalisme tidak hanya terjadi dalam konteks agama. Contohnya, pada abad ke-18 dan 19, muncul gerakan revivalisme budaya yang bertujuan untuk menghidupkan kembali seni dan budaya klasik Yunani dan Romawi. Gerakan ini muncul sebagai respons terhadap kemunculan iluminisme dan rasionalisme yang mengabaikan tradisi klasik tersebut.

Di Indonesia, terdapat gerakan revivalisme kebudayaan yang berkembang pada awal abad ke-20. Gerakan ini muncul sebagai respons terhadap kolonialisme Belanda yang dianggap mengabaikan dan merusak nilai-nilai budaya Indonesia. Gerakan revivalisme kebudayaan ini termasuk gerakan-gerakan seperti Sarekat Islam dan Budi Utomo, yang bertujuan menghidupkan kembali kebanggaan dan kecintaan terhadap budaya dan bangsa Indonesia.

Namun, revivalisme juga dapat memiliki dampak negatif. Pada beberapa kasus, gerakan revivalisme dapat menjadi bentuk ekstremisme atau fundamentalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia. Misalnya, gerakan revivalisme radikal Islam yang muncul di beberapa negara, yang cenderung menolak perkembangan budaya dan modernitas, serta memperjuangkan penerapan hukum syariah secara eksklusif.

Selain itu, revivalisme juga dapat menjadi bentuk nasionalisme yang berlebihan, yang dapat mengabaikan dan merendahkan budaya atau tradisi dari kelompok lain. Hal ini dapat menyebabkan konflik antara kelompok-kelompok yang berbeda, dan menghambat proses integrasi sosial dan budaya.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Istilah Ilmiah 2417980585711301681

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item