Siapa yang Mendirikan Kota Yerusalem?

Ilustrasi/republika.co.id
Yerusalem adalah salah satu kota penting di dunia, dengan sejarah yang panjang dan kompleks, yang melibatkan berbagai budaya, agama, dan peristiwa sejarah yang berbeda. Sebagai hasilnya, tidak ada satu individu yang dapat diidentifikasi sebagai pendiri sejati kota Yerusalem. 

Namun, kita dapat melihat bagaimana kota ini berkembang selama berabad-abad, dan mengapa Yerusalem menjadi salah satu kota yang disucikan sekaligus kontroversial di dunia.

Sejarah kuno Yerusalem

Yerusalem memiliki sejarah kuno yang sangat panjang, yang bermula pada zaman prasejarah. Pada awalnya, Yerusalem adalah pemukiman kecil di pegunungan Yudea, di antara Laut Mati dan Laut Tengah. Situs ini dipilih karena letaknya yang strategis dan sumber airnya yang melimpah. 

Namun, Yerusalem pertama kali dikenal dalam catatan sejarah pada abad ke-19 SM, ketika disebutkan dalam beberapa teks Mesir sebagai "Urusalim".

Selama sejarah kuno, Yerusalem berada di bawah pemerintahan berbagai kerajaan dan imperium yang berkuasa di wilayah Timur Tengah. Pada abad ke-10 SM, Raja Daud dianggap sebagai salah satu pemimpin pertama yang menguasai kota ini, dan menjadikannya ibu kota Kerajaan Israel yang bersatu. 

Meskipun itu merupakan tonggak sejarah penting dalam perkembangan Yerusalem, Daud tidak dapat dianggap sebagai pendiri kota ini, karena Yerusalem telah ada sejak jaman prasejarah.

Yerusalem dalam budaya Yahudi, Kristen, dan Islam

Yerusalem memainkan peran sentral dalam sejarah agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Ini adalah tempat suci bagi ketiga agama tersebut, dan inilah salah satu alasan mengapa kota ini memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya dunia.

Yahudi: Bagi umat Yahudi, Yerusalem adalah tempat kota suci yang dijanjikan oleh Allah dalam Alkitab Ibrani. Kota ini menjadi ibu kota Kerajaan Israel Kuno, tempat Bait Suci Pertama dan kemudian Bait Suci Kedua. 

Penghancuran Bait Suci Kedua oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 70 Masehi merupakan peristiwa tragis yang membentuk sejarah Yahudi. Meskipun Yerusalem telah beralih tangan beberapa kali dalam sejarah, hubungannya dengan agama Yahudi tetap erat, dan kota ini menjadi pusat doa dan ritual Yahudi di seluruh dunia.

Kristen: Bagi umat Kristen, Yerusalem memiliki signifikansi penting, karena dianggap sebagai tempat penyaliban Yesus Kristus, yang menjadi dasar bagi keyakinan Kristen. Banyak situs suci di Yerusalem terkait dengan kehidupan dan karya Yesus, termasuk Gereja Makam Kudus dan Jalan Salib. Selama berabad-abad, Yerusalem telah menjadi tujuan ziarah umat Kristen dari seluruh dunia.

Islam: Dalam agama Islam, Yerusalem memiliki nilai penting sebagai tempat kedua setelah Mekkah dan Madinah. Masjid al-Aqsa di Yerusalem adalah salah satu situs suci dalam Islam, dan dianggap sebagai tempat di mana Nabi Muhammad pernah melakukan perjalanan malam (Isra Mi'raj). Keberadaan Masjid al-Aqsa membuat Yerusalem menjadi pusat penting dalam kehidupan Muslim di seluruh dunia.

Pengaruh berbagai kekaisaran

Yerusalem telah berada di bawah kendali berbagai kekaisaran selama sejarahnya. Pada abad ke-6 SM, kota ini jatuh ke tangan Kekaisaran Babilonia, yang menghancurkan Bait Suci Pertama. Setelah itu, Yerusalem berada di bawah pemerintahan Persia, Yunani, dan Romawi. Pada abad ke-4 Masehi, Kaisar Konstantinus yang Agung memilih Yerusalem sebagai ibu kota Kekaisaran Bizantium.

Selanjutnya, Yerusalem jatuh ke tangan Muslim pada abad ke-7 Masehi selama penaklukan Islam. Pada abad ke-12, selama masa Perang Salib, kota ini berada di bawah kendali Kristen Eropa selama beberapa dekade, sebelum kembali ke tangan Muslim. Selama berabad-abad, kendali Yerusalem sering berubah tangan antara kekaisaran dan kerajaan yang berkuasa di wilayah tersebut.

Periode modern

Pada abad ke-19, Yerusalem menjadi pusat perhatian dunia Barat karena berbagai alasan politik dan religius. Pada 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara, yang akan mencakup sebuah wilayah internasional untuk Yerusalem. 

Namun, rencana itu tidak pernah diterima oleh kedua pihak, dan Perang Arab-Israel 1948 menyebabkan pembagian kota tersebut menjadi Timur dan Barat, dengan Timur berada di bawah kendali Yordania dan Barat di bawah kendali Israel.

Pada Perang Enam Hari tahun 1967, Israel merebut wilayah Timur Yerusalem dari Yordania, dan sejak itu menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kota yang bersatu. Namun, klaim Israel atas Yerusalem Timur tidak diakui oleh banyak negara dan pihak lain, yang menginginkan status Yerusalem sebagai kota internasional atau ibu kota Palestina.

Dalam sejarahnya yang panjang, Yerusalem telah menjadi pusat perhatian dunia karena nilai religius, sejarah, dan politiknya yang penting. Keberadaan kota ini dalam budaya dan agama besar dunia membuatnya menjadi salah satu tempat paling kontroversial di dunia. Meskipun tidak ada satu individu yang dapat dianggap sebagai pendiri Yerusalem, peran kota ini dalam sejarah manusia sangat besar dan beragam.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 5530659749284931133

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item