Mengapa Big Bang Terjadi Pada 13,8 Miliar Tahun Lalu?

Ilustrasi/newscientist.com
Big Bang adalah model kosmologis yang menjelaskan asal usul alam semesta. Menurut model ini, alam semesta bermula sebagai titik sangat kecil, panas, dan padat, kemudian mengalami ekspansi yang berkelanjutan hingga jadi seperti yang kita lihat hari ini. 

Mengapa Big Bang terjadi pada sekitar 13,8 miliar tahun lalu dapat dijelaskan dengan berbagai konsep fisika dan observasi astronomi. Berikut beberapa alasan utama mengapa 13,8 miliar tahun yang lalu adalah perkiraan usia alam semesta.

Radiasi latar belakang kosmik

Salah satu bukti kuat tentang usia alam semesta adalah radiasi latar belakang kosmik, yang sering disebut Cosmic Microwave Background (CMB). Radiasi ini adalah sisa panas yang tersisa dari Big Bang, dan pertama kali diidentifikasi pada 1965 oleh Arno Penzias dan Robert Wilson. 

Pada saat itu, suhu CMB telah mereda jadi sekitar 2,7 derajat Kelvin di atas nol mutlak. Dari suhu ini, fisikawan dapat menghitung usia alam semesta, dan memperkirakan bahwa Big Bang terjadi sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu.

Hubble's Law

Hubble's Law, yang pertama kali diusulkan oleh Edwin Hubble pada tahun 1929, adalah konsep penting dalam menentukan usia alam semesta. Hukum ini menyatakan bahwa galaksi-galaksi di alam semesta menjauh satu sama lain seiring waktu, dan laju perluasan ini berbanding lurus dengan jarak antara galaksi tersebut. 

Pengukuran laju perluasan ini, yang dikenal sebagai Hubble Constant, dapat digunakan untuk menghitung waktu yang diperlukan untuk galaksi-galaksi untuk mencapai posisi saat ini. Dengan menggunakan Hubble's Law, kita dapat memperkirakan Big Bang terjadi sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu.

Pembentukan unsur-unsur ringan

Salah satu bukti penting lain yang mendukung usia alam semesta adalah distribusi unsur-unsur ringan seperti hidrogen dan helium. Model Big Bang memprediksi bahwa pada awalnya, alam semesta terdiri hampir sepenuhnya dari hidrogen dan helium, dengan jumlah jejak unsur-unsur yang lebih berat. 

Observasi astronomi telah mengonfirmasi bahwa distribusi unsur-unsur ini sesuai dengan yang diperkirakan oleh model Big Bang, dan ini memberikan batasan waktu yang signifikan untuk usia alam semesta, sekitar 13,8 miliar tahun.

Pembentukan struktur kosmik

Proses perluasan alam semesta dan gravitasi bekerja bersama-sama untuk membentuk struktur-struktur kosmik seperti galaksi, gugus galaksi, dan supergugus galaksi. Pengamatan struktur-struktur ini dan simulasi komputer yang menggambarkan perkembangannya selama miliaran tahun telah memungkinkan peneliti untuk mengestimasi usia alam semesta. Hasilnya mendukung perkiraan usia alam semesta sekitar 13,8 miliar tahun.

Kehadiran galaksi dan bintang tertua

Galaksi dan bintang tertua yang dapat diamati juga memberikan indikasi tentang usia alam semesta. Karena bintang memiliki siklus hidup yang beragam, pengamatan galaksi dan bintang yang lebih tua memberikan batasan bawah untuk usia alam semesta. Bintang tertua yang diketahui berusia sekitar 13,8 miliar tahun, yang sesuai dengan perkiraan usia alam semesta.

Pembentukan struktur kosmik besar

Selain struktur kosmik yang lebih kecil seperti galaksi, pengamatan struktur kosmik besar seperti dinding galaksi besar dan benang galaksi telah membantu memahami usia alam semesta. Pembentukan struktur-skala besar ini memerlukan waktu yang signifikan, dan sesuai dengan perkiraan usia alam semesta sekitar 13,8 miliar tahun.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sains 771635760661344718

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item